Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Brawijaya Fakultas Teknologi Pertanian melaksanakan program KKN-DM (Doktor Mengabdi) yang merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat Universitas Brawijaya (KKN UB) 2024. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan perguruan tinggi melalui partisipasi aktif mahasiswa dalam penguatan kapasitas sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat, dengan tujuan pengembangan masyarakat luas.
Kegiatan KKN-DM ini dipimpin oleh Prof. Dr. Teti Estiasih STP, MP, dan berlokasi di Desa Cendono, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Desa Cendono merupakan salah satu dari 12 desa di Kecamatan Kandat, dengan jarak 66 km dari Universitas Brawijaya dan waktu tempuh sekitar 2 jam 47 menit menggunakan transportasi darat. Sebagai desa agraris, Desa Cendono memiliki potensi besar dalam pengembangan produk olahan tebu.
Kegiatan KKN-DM di Desa Cendono diikuti oleh 5 dosen dan 8 mahasiswa, dengan fokus utama pada peningkatan kemandirian produksi olahan tebu ijo oleh kelompok pemuda produktif Yodhatama. Sebelum terjun ke lokasi, para mahasiswa melakukan berbagai percobaan formulasi untuk menciptakan produk diversifikasi berbasis tebu.
Selain itu, mahasiswa juga menyusun modul panduan diversifikasi, video pembuatan produk, modul pemasaran online, perbaikan label, serta modul SOP dan GMP. Mereka juga membuat modul pengemasan aseptis menggunakan sinar ultraviolet (UV) untuk mendukung produksi yang higienis dan sesuai standar.
Pada tanggal 23 Juli 2024, sosialisasi pertama diadakan di Balai Desa Cendono dengan tema diversifikasi olahan tebu, seperti sari tebu kemasan cup, jelly drink, dan jelly candy, serta strategi pemasaran online. Mahasiswa menjadi pemateri dalam kegiatan ini, memberikan pemahaman kepada peserta mengenai tahapan pengolahan diversifikasi produk tebu dan strategi pemasaran online. Selain itu, peserta juga mendapat kesempatan untuk mencoba tester produk diversifikasi olahan tebu.
Pada tanggal 3 Agustus 2024, dilanjutkan dengan diskusi mengenai pengemasan aseptis dan Good Manufacturing Practices (GMP) di rumah Pak Faizal Ahmad Adhyriza, S.AP, pendiri UMKM Yodhatama. Materi yang disampaikan meliputi proses sterilisasi menggunakan sinar UV dan standarisasi produksi olahan tebu ijo sesuai dengan GMP, guna memastikan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan aman.
Dalam kegiatan ini, UMKM Yodhatama juga menerima peralatan produksi yang dibutuhkan seperti alat pemeras tebu, panci presto, cup sealer, dan alat sterilisasi UV. Pak Faizal Ahmad Adhyriza, sebagai pendiri UMKM Yodhatama, berharap bahwa melalui kegiatan ini, UMKM dapat membuat produk diversifikasi yang mampu meningkatkan perluasan usaha dan kemandirian produksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H