Mohon tunggu...
Farhat Faqih
Farhat Faqih Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa sastra Indonesia

Menulis adalah senjata untuk membunuh rasa ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Film

Mengerti Film Les Miserables dengan Segala Keunikannya

19 Oktober 2023   23:29 Diperbarui: 19 Oktober 2023   23:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film dibuka dengan memperlihatkan seorang budak sekaligus tokoh utama yang bernama Jean Valjean. Berlatar di Prancis pada tahun 1812 saat meletusnya revolusi, Les Miserables berhasil menangkap peristiwa tersebut dengan visualisasi yang sangat ciamik. Jean Valjean yang diperankan oleh Hugh Jackman dikisahkan sebagai seoang yang kiminal karena telah mencuri roti. Hal itu terpaksa dilakukan oleh Valjean untuk memberi keluarganya makan. 

Di sini terlihat bagaimana realitas di Prancis pada saat itu sangatlah menderita, serta mengingat betapa tidak teraturnya keadaan sosial di masa Revolusi Perancis, sudah tidak mengherankan jika banyak sekali tindakan kriminalitas yang terjadi demi bertahan hidup. Jean Valjean kemudian harus mendekam selama 19 tahun di penjara sebagaimana hukum yang berlaku pada masa itu. Selama menjalani masa tahanannya, Jean Valjean banyak mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan, terjadi perbudakkan yang tidak manusiawi, bersamaan dengan adanya eksploitasi tenaga kerja yang dilakukan oleh pihak penjara dan para sipir di bawah pimpinan Javert, seorang inspektur yang kejam.

Jean Valjean berkali-kali mencari cara untuk kabur dari penjara. Hingga ia pada akhirnya dibebaskan bersyarat. Kebebasan Valjean memiliki konnsekuensi sosial, sebab gerak geriknya akan tetap diawasi oleh inspektur Javert. Setelah berhasil terbebas dari perbudakan yang berkedok penjara tersebut, Jean Valjean kemudian berkelana mencari penghidupan yang lebih layak sekaligus menyandang status sebagai mantan narapidana.

Kemanapun ia pergi, surat pembebasan akan selalu ia tunjukan setiap kali mengunjungi desa ke desa. Karena stigma yang buruk mengenai status narapidana, tak jarang jika Jean Valjean seringkali diusir secara kasar oleh para penduduk desa. Ia berusaha untuk mencari-cari pekerjaan baru, tumpangan- tumpangan untuk berpindah tempat, namun tak satu pun orang yang ingin menerimanya. Hingga pada akhirnya takdir mempertemukan jean Valjean dengan seorang pastor baik hati yang bernama M. Myriel atau Uskup Myriel yang diperankan oleh Colm Wilkinson saat ketahuan mencuri silverware dari gereja.

Hingga pada akhirnya, tepatnya ketika 8 tahun kemudian, harapan Jean Valjean menjadi kenyataan. Kehidupan Jean Valjean telah berubah drastis. Ia menjabat sebagai seorang walikota Monstreuil-sur-Mer yang kerap disapa Monsieur Madeleine. Tak hanya itu, ia juga seorang pengusaha tekstil terkaya di Perancis pada saat itu. Urusannya dengan Javert pun masih belum selesai. Javert semakin berambisi untuk mengawasi, bahkan berupaya untuk menangkap Jean Valjean.

Fokus cerita pun beralih ke kisah seorang gadis pekerja di pabrik tekstil milik Jean Valjean, yakni Fantine (Anne Hathaway). Fantine menjalani kehidupan yang tragis, Ia perlu menghidupi anak semata wayangnya, Cosette (Isabelle Allen) dengan berbagai cara. Ia mengalami perundungan di lingkungan kerjanya, kemudian menjual liontin milik Cosette hingga ke daerah prostitusi yang bayarannya sangat kecil, hingga akhirnya ia beralhi profesi sebagai seorang pelacur. Ia seringkali mendapat perlakuan kasar dan disiksa hingga membuatnya tak sanggup untuk bertahan hidup lagi dan Fentine pun meninggal.

Revolusi pun meletus. Seluruh rakyat Perancis diminta untuk mengeluarkan segala benda yang memungkinkan untuk dijadikan barikade. Di saat yang sama pula, Jean Valjean mengetahui bahwa Javert yang tidak menyerah mengawasinya itu tertangkap. Jean Valjean pun memutuskan untuk membantu Javert melarikan diri. Perlawanan terjadi, para revolusioner tidak henti-hentinya mendapatkan serangan dari tentara Perancis yang berada di pihak kerajaan. Jean Valjean bersedia ditangkap oleh Javert dengan syarat ia harus membantu Marius dulu. Mendengar permintaan Jean Valjean, Javert justru tersentuh. 

Namun di satu sisi, ia harus taat kepada hukum yang berlaku, di mana ia diperintahkan untuk mendapat Jean Valjean. Karena tidak tega untuk meringkus Jean, yang berarti bahwa Javert gagal dalam menjalankan tugasnya, Javert pun bunuh diri. Jean Valjean berhasil menyelamatkan Marius yang terluka karena serangan tentara Perancis. Film ini kemudian diakhiri dengan Marius yang akhirnya berhasil menikahi Cosette.

Di film ini, Hugh Jackman memainkan peran dramatis yang sangat mempesona. Bebeda dengan film X-MEN atau Deadpool 3, Hugh Jackman berhasil menangkap emosi revolusi yang bergelora di Prancis. Seperti yang tervisualisasikan di film ini, sistem monarki absolut menjadi masalah utama dan sekaligus yang menciptakan kemiskinan. Tetapi Hugh Jackman yang berperan sebagai Jean Valjean selalu ingin memiliki harapan yang positif di tengah-tengah kekacauan Prancis pada abad-18.

Film dengan durasi yang hampir 3 jam ini sudah semestinya menjadi tontonan wajib. Selain estetika yang dibangun melalui dialog musikalnya, film ini pun memiliki cerita historis yang masih sangat relevan di dalam realitas hari ini. Terlebih, visualisasi yang digambarkan sangatlah mempesona. Dan untuk para aktor, film ini bisa menjadi contoh untuk belajar ekspresi tragis. Disutradarai oleh Tom Hopper, film ini berhasil menarik perhatian publik dengan keunikan dialog musikal yang panjang. 

Film yang disadur dari novel garapan Viktor Hugo dengan judul sama ini memiliki kekuatan cerita histois yang kuat. Dengan demikian, film ini wajib dimasukkan ke dalam Playlist para penonton yang ingin merasakan sensasi tragis seorang tokoh Jean Valjean.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun