Mohon tunggu...
FARHA TALIDA APRILA
FARHA TALIDA APRILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta

Tertarik dengan industri kreatif, dunia psikologi, dan juga perkembangan sosial lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kokohnya RM Gudeg Prambanan di Tengah Ganasnya Lautan Kuliner Bekasi

13 Juni 2022   20:30 Diperbarui: 13 Juni 2022   20:31 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan Rumah Makan Gudeg Prambanan di Jl. Raya Pekayon No. 6A, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi, Jawa Barat (Farha Talida Aprila)

Kota Bekasi kini tidak hanya dilihat sebagai kawasan pemukiman penduduk, tetapi juga sebagai ladang pecinta kuliner. Hal tersebut menjadikan kompetisi antar satu dengan yang lain semakin sengit. Tak terkecuali Rumah Makan Gudeg Prambanan yang terus mencoba berdiri kokoh di tengah kerasnya persaingan kuliner di Kota Bekasi.

Sejak 28 tahun silam, RM Gudeg Prambanan memang telah menyajikan cita rasa gurih dan manis khas Jawa Tengah kepada masyarakat Bekasi. Sebut saja gudeg, krecek, olahan ayam, opor, olahan tempe, ati ampela, dan santapan khas Jawa Tengah lainnya yang sukses mengobati rindu masyarakat Kota Bekasi. Sekarang, tidak hanya nasi gudeg saja yang disuguhkan, tetapi juga terdapat nasi timbel, tumpeng besar dan yang terbaru adalah tumpeng mini.

Meja prasmanan RM Gudeg Prambanan (Farha Talida Aprila)
Meja prasmanan RM Gudeg Prambanan (Farha Talida Aprila)

Selain rasa yang menjadi fokus utama, rumah makan yang terletak di Jl. Raya Pekayon No. 6A, Bekasi Selatan tersebut juga membuktikan kekokohannya dengan tampilan rumah makan yang kini telah dipoles dengan nuansa tradisional bercampur modern. Nuansa modern dapat dilihat dari gaya industrial yang mencolok dengan pemakaian warna hitam dan penggunaan material baja, sedangkan nuansa tradisional hadir dengan adanya gapura serta meja prasmanan yang siap menyambut setiap konsumen yang datang.

Kokohnya RM Gudeg Prambanan sejak tahun 1994 hingga sekarang terlihat dari jumlah pesanan dan porsi yang habis setiap harinya. "Pesanan box sehari bisa mencapai 100 sampai dengan 500 an. Gudeg bisa habis 40 kg, krecek 10 kg, telur 30 kg, dan ayam 80 ekor," ungkap Agustine Intan Larasati selaku Head of Marketing RM Gudeg Prambanan saat ditanyai melalui WhatsApp.

Bahkan, melalui wawancara langsung dengan Intan (11/6), kini RM Gudeg Prambanan telah menerima beberapa tawaran kerja sama. Seperti program Bikin Laper dari stasiun televisi Trans TV yang menawarkan liputan untuk mencoba menu yang ada. Selain itu, adapun artis Shanty Denny yang membuat konten di RM Gudeg Prambanan untuk kanal YouTube-nya.

Namun, meski RM Gudeg Prambanan terbilang sudah memiliki pijakan yang kuat diantara para pesaing, tetap saja kesengitan antar usaha rumah makan terasa. Hal ini dapat terlihat dari data 'Jumlah Usaha Restoran, Rumah Makan dan Cafe Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat' oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan. Berdasarkan data tersebut, terjadi peningkatan 1,971 unit dari yang tadinya hanya 252 unit pada tahun 2018 dan menjadi 2223 unit pada tahun 2020.

Dengan kenaikan jumlah rumah makan yang ada, tentu RM Gudeg Prambanan memiliki caranya sendiri dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha. Salah satu caranya adalah dengan aktif mengunggah konten di media sosial.

"Untuk promosi lebih sering di Instagram. Disitu kita cantumin nomor kontak kita. Kita juga harus lebih sering posting media sosial, kaya WhatsApp Story, Instagram dan TikTok. Intinya, harus sering nge-post, bikin konten apapun tentang makanan disitu karena itu yang bikin orang tertarik," tutur Intan.

Selain promosi melalui media sosial, Intan juga memperluas usaha dengan relasi yang ia miliki melalui pembicaraan dari mulut ke mulut. Intan juga menekankan bahwa untuk bertahan, kita harus mengikuti perkembangan jaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun