Mohon tunggu...
farhastaq
farhastaq Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Seni, budaya, musik, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Piknik ke Prambanan? Naik KAI Commuter Aja!

4 September 2023   14:31 Diperbarui: 4 September 2023   14:39 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bepergian di Jogja dianggap lebih efektif jika menggunakan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. 

Meskipun sudah ada kendaraan umum Trans Jogja, moda transportasi ini hanya menjangkau Kota Jogja dan area Ring Road atau Jalan Lingkar Luar Yogyakarta. Penduduk Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kulon Progo tetap harus mengandalkan sepeda motor dan mobil pribadi untuk berlalu lintas.

Situasi ini membuat saya berpikir sejenak saat hendak menonton konser yang berlokasi di Kompleks Candi Prambanan di Kabupaten Sleman. Padahal, saya berdomisili di Kabupetan Bantul. Jarak dari domisili saya menuju lokasi tujuan sejauh 20 kilometer atau sekitar 40 menit perjalanan menggunakan sepeda motor.

Sebenarnya jaraknya cukup dekat dan akses jalan sangat baik. Tapi, ada kah alternatif transportasi lain yang lebih murah, nyaman, dan aman?

Saya teringat bahwa di Jogja sudah ada KRL Commuter Line Yogyakarta dari KAI Commuter. KRL ini termasuk baru karena baru beroperasi sejak tahun 2021. Wah, menarik ini, pikir saya. Tapi apakah bisa sampai ke lokasi tujuan saya di Kompleks Candi Prambanan?

Saya langsung mencari informasi terbaru mengenai KRL Commuter Line Yogyakarta dari KAI Commuter di peramban web. 

Pada awalnya saya agak bingung dengan pengecekan jadwal kereta dan mekanisme pembelian tiket, namun KAI Commuter menawarkan aplikasi seputar KRL. Saya pun memutuskan untuk mengunduh C-Access, aplikasi khusus penumpang KAI Commuter.

Setelah selesai mengunduh dan registrasi akun, saya sangat terbantu dengan informasi jadwal kereta. 

Saya berencana menonton konser hingga tengah malam, namun ternyata jadwal kereta terakhir sekitar pukul 19.30 WIB. Alhasil, saya menyesuaikan dengan jadwal kereta terakhir, dan memastikan saya tetap bisa pulang -- pergi naik KRL Commuter Line Yogyakarta dari KAI Commuter.

Kalau salah lihat jadwal dan telat sedikit, wah, bisa-bisa saya nggak sampai rumah!

Beruntungnya, aplikasi C-Access dari KAI Commuter ini juga memberikan informasi estimasi waktu tiba setiap kereta.

Akhirnya... ada transportasi umum yang jelas kapan berangkat dan sampainya! 

Kalau sudah begini, saya mulai percaya dan semakin nggak sabar menaiki KRL Commuter Line Yogyakarta.

Naik KRL ke Candi Prambanan

Berbekal estimasi waktu keberangkatan KRL, saya bergegas menuju Stasiun Tugu di pusat Kota Jogja. Saya lumayan terburu-buru menuju Stasiun Tugu, tapi syukurlah saya bisa tiba tepat sebelum KRL tujuan Stasiun Brambanan berangkat.

Karena ini kali pertama, saya masih bingung mengikuti alur penumpang KRL Commuter Line Yogyakarta. 

Saya sudah berhasil memasuki area tunggu kereta menggunakan barcode tiket dari aplikasi C-Access. Tapi, saya sempat salah mengira pintu keluar sebagai area khusus antrean KRL Commuter Line. 

Duh, malu banget.

Meskipun begitu, petugas stasiun sangat kooperatif, sehingga saya langsung diarahkan untuk menaiki gerbong KRL, yang ternyata ada tepat di depan mata saya!

Saya langsung menaiki gerbong KRL tujuan Stasiun Brambanan. 

Sebagai informasi, KRL Commuter Line Yogyakarta memiliki alur stasiun tujuan yang linier, mulai dari:

Stasiun Tugu (Yogyakarta) -- Stasiun Lempuyangan -- Stasiun Maguwo -- Stasiun Brambanan -- Stasiun Srowot -- Stasiun Klaten -- Stasiun Ceper -- Stasiun Delanggu -- Stasiun Gawok -- Stasiun Purwosari -- Stasiun Solo Balapan -- Stasiun Cepres -- Stasiun Palur, dan sebaliknya.

Nah, stasiun tujuan saya, Stasiun Brambanan, memiliki estimasi waktu sekitar 20 menit perjalanan jika berangkat dari Stasiun Tugu. Tiketnya pun dibanderol Rp 8.000,- sekali berangkat. Murah dan cepat, kan?

Selain itu, naik KRL Commuter Line Yogyakarta ini ternyata nyaman juga, ya. Fasilitasnya masih baru, tampak bagus dan terawat. Seluruh petugas KRL tampak rapi dan siap membantu penumpang. 

Beberapa petugas pun menjalankan tugasnya dengan baik saat mengingatkan para penumpang tentang kursi prioritas, dan siapa saja yang diprioritaskan untuk duduk di sana: ibu hamil & lansia.

Hari itu, saya naik KRL saat akhir pekan di bulan Juli 2023. Begitu berangkat dari Stasiun Tugu, gerbong kereta yang saya tumpangi mulai dipadati para turis lokal. 

Para penumpang KRL hari itu didominasi oleh keluarga muda yang akan berlibur ke area candi, dan para commuter yang notabene adalah mahasiswa dan pekerja berusia awal 30-an.

Belum sempat foto-foto, eh, udah sampai aja!

Stasiun Brambanan, Jawa Tengah. (Dok. pribadi)
Stasiun Brambanan, Jawa Tengah. (Dok. pribadi)

Perjalanan selama 20 menit tidak terasa karena suasana gerbong KRL yang aman dan nyaman. 

Saya sungguh puas dengan keputusan saya menaiki naik KRL Commuter Line Yogyakarta menuju Kompleks Candi Prambanan. Saya merasa berhasil menentukan #pilihan cerdas naik KRL, gaya generasi urban banget! Saya jadi bisa memangkas waktu 20 menit lebih cepat dibandingkan jika saya naik sepeda motor dengan tujuan sama.

Pulang -- pergi dari Stasiun Brambanan

Saat saya menginjakkan kaki di Stasiun Brambanan, saya merasa seolah nyasar ke tempat asing.

Berbeda dengan Stasiun Tugu yang grusa-grusu (baca: terburu-buru), ramai, dan dipadati oleh penumpang yang heterogen, Stasiun Brambanan memiliki suasana tenang, asri, seperti selayaknya stasiun kecil di tengah pemukiman warga.

Bersama beberapa commuter dan bule, saya turun dari gerbong dan bergegas ke pintu keluar stasiun. Stasiun Brambanan ini masih baru, masih sepi, namun fasilitasnya cukup lengkap dan mumpuni.

Hari itu saya tiba di Stasiun Brambanan sekitar pukul 13.00 WIB. Tujuan saya adalah Kompleks Candi Prambanan, yang jaraknya hanya 700 meter dari Stasiun Brambanan. Jarak tempuhnya sekitar 20 menit berjalan kaki. 

Saya pun memutuskan untuk berjalan kaki di siang yang terik demi menghemat ongkos. Ya... hitung-hitung sekalian olahraga, deh.

Saya tiba di Kompleks Candi Prambanan dengan aman. Akses penyeberangan di area Candi Prambanan cukup terakomodir. Tersedia zebra cross yang lebar, bangjo (baca: traffic light) yang baik, dan kantor polisi di seberang jalan yang (sepertinya) siap mengawal para penyeberang dan pengendara agar aman berlalu lintas.

Saya kembali berjalan kaki dari Candi Prambanan menuju Stasiun Prambanan menjelang malam. 

Setibanya di Stasiun Brambanan, saya langsung masuk area tunggu penumpang. Suasana Stasiun Brambanan saat malam hari tetap tenang dan asri, dengan latar belakang suara jangkrik yang nyaring bersahut-sahutan.

Stasiun Brambanan, Jawa Tengah. (Dok. pribadi)
Stasiun Brambanan, Jawa Tengah. (Dok. pribadi)

KRL Commuter Line Yogyakarta yang saya tunggu pun tiba sekitar pukul 19.15 WIB. Inilah jadwal terakhir KRL pada hari itu. 

Suara deru kereta sudah terdengar meski kereta masih berjarak 100 meter dari stasiun. Saya bersama sejumlah commuter naik ke gerbong dengan santai namun pasti. Sebagai penumpang terakhir, saya cukup waspada kalau-kalau ada kejadian tak terduga.

Kekhawatiran saya hilang seketika saat memasuki gerbong dan duduk di kursi yang empuk dan hangat. 

Ah... akhirnya bisa duduk nyaman di kursi KRL. 

Sebab saat berangkat tadi pagi, gerbong penuh penumpang. Saya jadi harus berdiri selama 20 menit sambil memegangi hand strap erat-erat. Malam harinya, saya bisa menikmati suasana naik KRL Commuter Line Yogyakarta.

Para commuter duduk menatap jendela kereta, sambil mendekap tas masing-masing. Pun ada juga para keluarga muda yang baru saja pulang bertamasya. Beberapa anak menguap, ada pula yang berlarian penuh rasa ingin tahu. Tampak pasangan lansia asyik bercengkrama. Juga dua sejoli duduk bersebelahan, saling menjaga. Jika ini adalah scene film pendek, saya merasa bagai peran utamanya.

Perjalanan pertama saya bersama KRL Commuter Line Yogyakarta sangat berkesan. Aplikasi C-Access yang informatif, akses mudah, dan tiket murah. Perjalanan terasa cepat, aman, dan nyaman. Semoga saya bisa segera mendapatkan pengalaman naik KAI Commuter di kota-kota lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun