Saya kembali berjalan kaki dari Candi Prambanan menuju Stasiun Prambanan menjelang malam.Â
Setibanya di Stasiun Brambanan, saya langsung masuk area tunggu penumpang. Suasana Stasiun Brambanan saat malam hari tetap tenang dan asri, dengan latar belakang suara jangkrik yang nyaring bersahut-sahutan.
KRL Commuter Line Yogyakarta yang saya tunggu pun tiba sekitar pukul 19.15 WIB. Inilah jadwal terakhir KRL pada hari itu.Â
Suara deru kereta sudah terdengar meski kereta masih berjarak 100 meter dari stasiun. Saya bersama sejumlah commuter naik ke gerbong dengan santai namun pasti. Sebagai penumpang terakhir, saya cukup waspada kalau-kalau ada kejadian tak terduga.
Kekhawatiran saya hilang seketika saat memasuki gerbong dan duduk di kursi yang empuk dan hangat.Â
Ah... akhirnya bisa duduk nyaman di kursi KRL.Â
Sebab saat berangkat tadi pagi, gerbong penuh penumpang. Saya jadi harus berdiri selama 20 menit sambil memegangi hand strap erat-erat. Malam harinya, saya bisa menikmati suasana naik KRL Commuter Line Yogyakarta.
Para commuter duduk menatap jendela kereta, sambil mendekap tas masing-masing. Pun ada juga para keluarga muda yang baru saja pulang bertamasya. Beberapa anak menguap, ada pula yang berlarian penuh rasa ingin tahu. Tampak pasangan lansia asyik bercengkrama. Juga dua sejoli duduk bersebelahan, saling menjaga. Jika ini adalah scene film pendek, saya merasa bagai peran utamanya.
Perjalanan pertama saya bersama KRL Commuter Line Yogyakarta sangat berkesan. Aplikasi C-Access yang informatif, akses mudah, dan tiket murah. Perjalanan terasa cepat, aman, dan nyaman. Semoga saya bisa segera mendapatkan pengalaman naik KAI Commuter di kota-kota lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H