Mohon tunggu...
Muhammad FarhanYazid
Muhammad FarhanYazid Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pengin jadi Jurnalis Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Era Baru, Kebangkitan The Magpies!

4 November 2022   05:00 Diperbarui: 6 November 2022   13:59 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liga premier Inggris telah memasuki hampir separuh musim. Hal yang cukup mengejutkan sejauh ini ialah Manchester United yang mulai berada dalam trek kemenangan, sedangkan Liverpool masih kesulitan di papan tengah. Namun ada hal yang lebih mengejutkan lagi yaitu bangkitnya kekuatan lama di era dan kepemilikan yang baru, The Magpies.

Newcastle United menjadi sebuah tim yang cukup stabil di awal musim ini dengan catatan 6 kemenangan, 6 kali seri, dan hanya sekali kalah. Kieran Trippier dkk benar-benar dalam performa yang terus menanjak naik. Terakhir mereka menghancurkan Aston Villa 4-0 di kandang mereka St. James' Park, Sabtu (29/10/22) lalu.

Semenjak pemilik baru datang, Newcastle tampak menjadi sebuah tim yang terorganisasi dengan baik. Tak perlu memikirkan uang, karna kucuran dana segar pemilik baru akan terus mengalir. Meski dana pemilik baru tak berseri, Newcastle tetap tau diri. Jika biasanya tim yang punya dana segar akan langsung menggebrak menghabiskan uang bak orang kaya baru di bursa transfer, Newcastle tidak demikian.

Strategi transfer yang baik membuat Newcastle menjadi tim yang stabil setidaknya hingga saat ini. Ketimbang membeli pemain-pemain dengan nama besar seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Eden Hazard, ataupun Neymar yang santer dikabarkan hengkang dari PSG, mereka lebih memilih membeli pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim.

Eddie Howe, Pemimpin Era Baru

Karir Eddie Howe tidaklah secemerlang Pep ataupun Klopp, bahkan jauh daripada itu dia adalah pelatih yang membawa Bournemouth turun kasta ke championship meski bersamanya pula Bournemouth naik ke kasta tertinggi liga Inggris.

Setelah 25 tahun berkarir bersama Bournemouth sebagai pemain dan pelatih akhirnya ia meninggalkan tim itu dengan beranggapan bahwa saat itu adalah saat yang tepat bagi The Cherries untuk memulai perubahan.

Pelatih berkebangsaan Inggris ini akhirnya menerima pinangan Newcastle United dan menjadi seorang pemimpin di era baru The Magpies. Direkrut di akhir musim oleh Newcastle tengah musim lalu, Eddie Howe mampu memberikan pencapaian positif hingga akhirnya manajemen memperpanjang kontraknya musim lalu.

Tak banyak pelatih kebangsaan Inggris yang bisa survive di zaman sepakbola modern ini, karena faktanya pelatih asal Jerman dan Spanyol juga Italia yang bisa berkembang mengikuti sepakbola yang kian hari kian berkembang dalam aspek taktikal. 

Namun Eddie Howe mampu membuat Newcastle setidaknya menjadi tim yang tak hanya mengalahkan tim-tim kecil tapi juga menyulitkan big 6 di EPL. Ia juga yang menjadi otak dari strategi jitu transfer The Magpies yaitu membeli pemain-pemain yang sesuai kebutuhan.

 Trippier & Bruno Guimaraes Lambang Strategi Transfer yang Sukses

Trippier dan Bruno Guimaraes didatangkan pada bursa transfer musim dingin 2021 lalu. Penampilan keduanya benar-benar menjadi pembeda bagi tim ini. Trippier sebagai kapten tim dan bek kanan yang terkenal sebagai spesialis bola mati yang juga mempunyai umpan-umpan akurat bak Trent Alexander-Arnold Ismed Sofyan ini tak tergantikan selama ia tidak cidera.

Begitu pula Guimaraes yang sempat menjadi komoditi panas tim-tim besar namun Newcastle berhasil mendapatkannya dari Lyon dengan harga yang tak murah. Posisi gelandang bertahan memang menjadi posisi yang kian terasa dibutuhkan. Tak hanya harus bisa merebut, memotong, dan membantu pertahanan gelandang bertahan harus punya kemampuan menjaga ritme dan mengalirkan bola ke depan dan inilah yang menjadi kemampuan Bruno Guimaraes.

Saint-Maximin & Almiron, winger mewah milik The Magpies!

Meski sudah datang sebelum era Eddie Howe, Saint-Maximin & Almiron juga bisa dibilang menjadi sebuah simbol kebangkitan Newcastle. Winger modern haruslah memiliki kemampuan dan insting gol yang tinggi. Meski tidak memiliki atribut itu paling tidak dari pergerakan merekalah sebuah peluang mencetak gol hadir.

Sebelum cidera Saint-Maximin berhasil menjadi pemain yang paling merepotkan di lini pertahanan lawan meski catatan gol dan assistnya tak lebih tinggi dari Almiron namun dari pergerakan Saint-Maximin lah banyak peluang gol tercipta.

Sedangkan Nama Almiron kian hari kian naik daun. Dia menjadi pemain yang bahkan disandingkan dengan karakter fiktif dalam film 'Goal' yaitu Santiago Munoz karena memiliki perjalanan karir yang sama. Hingga kini Almiron sudah mencetak 7 gol bagi The Magpies.

Sangat menarik tentu melihat kebangkitan-kebangkitan kekuatan lama seperti Newcastle United yang juga memiliki sejarah panjang di EPL ini. Meski tak menyaksikan bagaimana digdayanya Alan Shearer di masa lalu namun saya menyaksikan bagaimana Newcastle menjadi kuda hitam EPL kala dihuni pemain macam Hatem Ben Arfa, Yohan Cabaye, dan Tim Krul saat itu.

Apakah The Magpies mampu membuat lanjutan kisah manis cinderella yang dibuat Leicester City kala menjuarai EPL 2015 lalu bersama Claudio Ranieri? Atau justru mereka akan kehabisan bensin di tengah jalan? Mari kita tunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun