Mohon tunggu...
Muhammad FarhanYazid
Muhammad FarhanYazid Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pengin jadi Jurnalis Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Napoli: Kekuatan Baru yang Tak Tersentuh!

30 Oktober 2022   04:00 Diperbarui: 30 Oktober 2022   06:23 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Napoli menjelma menjadi salah satu kekuatan menakutkan di dataran Eropa musim ini. Bagaimana tidak, mereka menjadi salah satu tim yang belum terkalahkan musim ini selain PSG. Rasanya semua kita tak kaget jika PSG belum terkalahkan musim ini, pasalnya mereka memang mempunyai tim dengan nama mentereng di setiap lininya.

Lain halnya dengan "I Partenopei", ditinggal pemain-pemain bintang dan veterannya macam Koulibaly, Fabian Ruiz, Dries Mertens, dan kapten mereka Lorenzo Insigne yang selalu menjadi andalan dalam beberapa musim terakhir. Kehilangan pemain-pemain kunci yang menjadi komando di tiap lininya justru membuat Napoli memiliki wajah baru yang kekuatannya belum diketahui.

Luciano Spalleti bukanlah nama baru di Serie A. Dia sudah malang melintang melatih tim besar di liga terbaik Italia ini. AS Roma dan Inter sudah pernah merasakan racikan dari Spalleti ini meski belum pernah merasakan juara namun mereka selalu berada diperingkat atas kala diasuh pelatih asal Italia ini. Lalu apa saja yang menjadi Kekuatan baru dari tim besutan Luciano Spalleti setelah ditinggal banyak pemain kunci ditiap lininya ini.

Kim Min-Jae, Raksasa dari Korea

Kehilangan sosok komandan, kapten, serta pemimpin di dalam dan luar lapangan bernama Koulibaly tentu membuat Napoli sempat bingung bukan kepalang. Pasalnya Kalidou sudah menjadi sosok tak tergantikan di lini pertahanan I Partenopei.

Setelah lama mencari akhirnya muncul sosok bek dengan tubuh jangkung dan besar kebanggaan Korea Selatan, Kim Min-Jae.

Meski sempat diragukan dan juga mendapatkan stigma negatif karena selain harus menggantikan nama besar Koulibaly, Kim juga harus mematahkan pandangan negatif publik Italia atas Korea Selatan setelah kejadian tak mengenakkan di Piala Dunia 2002 lalu.

Namun semua itu bisa dengan mudah dipatahkan oleh Kim Min-Jae. Dia dengan mudah nyetel dengan rekan-rekannyanya di belakang seperti Amir Rrahmani rekan duetnya di tengah, Mario Rui di Kiri, dan Kapten Di Lorenzo di kanan.

Quartet bek ini dan Alex Meret (GK) menjadi kekuatan utama Napoli di lini belakang pasca hengkangnya Koulibaly yang bisa dengan mudah ditutup oleh Kim Min-Jae yang saat ini sudah mengoleksi 2 gol untuk Napoli.

Andr-Frank Zambo Anguissa Petarung di lini tengah

Meski sudah ada di Napoli sejak musim lalu, namun Zambo Anguissa tampil sangat memukau dan bersinar musim ini. Ia menjadi sosok tak tergantikan di lini tengah I Partenopei musim ini.

Tak bisa dipungkiri lagi memang peran gelandang bertahan di era modern ini sangatlah penting, kita bisa lihat bagaimana Manchester United dengan sulitnya mencari sosok gelandang bertahan saat bursa transfer musim panas lalu. Meski akhirnya mereka menemukan Casemiro yang mau menerima pinangan United karena Real Madrid sudah punya sosok penggantinya dalam diri Tchouameni yang ditebus mahal dari AS Monaco.

Melihat hal itu tentu bisa dimengerti mengapa Napoli dengan berani melepas Fabian Ruiz yang juga sudah lama menjadi komando di lini tengah, seperti Koulibaly. Kehilangan Fabian Ruiz awalnya dipandang akan menjadi keruntuhan Napoli setelah kepergian Koulibaly. Namun nyatanya tidak, Zambo Anguissa bisa menepis segala keraguan dengan penampilan impresifnya. Puncaknya adalah saat ia menjadi sosok utama dalam kemenangan Napoli atas Liverpool di kandang mereka beberapa waktu lalu.

Mulai saat itu hingga sekarang ia selalu menjadi pilihan utama bersama Zielinski dan Lobotka di lini tengah I Partenopei.

Kvicha Kvaratskhelia si "Maradona dari Georgia"

Datang dari klub antah-berantah mereka bilang, namanya sulit untuk diingat dan diucap bagi sebagian orang, juga berasal dari Negara yang bukan menjadi tempat utama talenta sepakbola muncul, namun ia berhasil mematahkan semua asumsi penggemar sepakbola.

Didatangkan untuk mengisi kekosongan yang ditinggal sang kapten dan sumber gol utama tim, Lorenzo Insigne tentu menjadi beban yang berat, tidak bagi Kvaradona -julukan dari fans Napoli-.

Pemain muda berusia 21 tahun ini menjadi pemain yang paling menarik perhatian dari kubu Napoli saat ini. Dia disebut sebagai Riyad Mahrez versi kaki kanan karena gerakan-gerakan tipuannya yang memang mirip.

Dia berhasil menjawab keraguan fans atas dirinya dengan carayang elegan. Meski tak selalu mencetak gol ia selalu punya andil dalam setiap gol yang dicetak Napoli di liga atau di UCL musim ini. Pergerakan, gocekan, umpan dan shootingnya sangat bagus dan membuatnya akan menjadi salah satu komoditi panas bursa transfer nanti.

Sampai saat tulisan ini dibuat ia telah mencetak 7 gol di semua ajang bagi Napoli, ia adalah sosok pemain yang tidak egois dan kerap berbagi gol untuk rekan setimnya. Tentu sangat menarik untuk melihat kelanjutan performa pemain asal Georgia ini untuk Napoli.

Ia menjadi sosok tak tergantikan di sisi kiri sektor penyerangan Napoli, entah itu bersama Raspadori, Lozano, Osimhen, Politano ataupun Giovanni Simeone Kvaradona selalu saja tampil memukau.

Osimhen, Raspadori, dan Simeone yang on fire

Osimhen sempat cidera tatkala Napoli membantai Liverpool di kandangnya. Namun penggantinya, Raspadori dan Simeone tampil memukau kala itu. Bahkan setelah itu Raspadori kerap menjadi pemecah kebuntuan juga penentu kemenangan tim di kala buntu.

Hal ini patut disyukuri Napoli selain punya winger yang tampil konsisten sejauh ini macam Kvaradona dan Politano, belum lagi ada nama Lozano yang juga bisa diandalkan kala ia dibutuhkan. Barisan penyerang yang sedang on fire bahu membahu saling menutupi kekurangan masing-masing inilah yang menjadikan Napoli tim tersubur di Serie A dan di Liga Champions Eropa.

Terakhir, menarik tentunya melihat kiprah Luciano Spalleti yang kerap inkonsisten tatkala tim yang diasuhnya sedang berpacuan kuda dalam gelar juara. Apakah saat inilah waktunya Luciano Spalleti dan timnya bersinar? Mari kita tunggu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun