Mohon tunggu...
Farhan UlilAbshor
Farhan UlilAbshor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ganteng

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak BPA Pada Galon Terhadap Manusia

4 Desember 2023   16:10 Diperbarui: 4 Desember 2023   16:15 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan gangguan menstruasi yang terjadi pada wanita usia subur akibat gangguan sistem endokrin dan ketidakseimbangan hormonal. PCOS mungkin disebabkan oleh kadar BPA dalam serum yang melebihi batas normal sehingga memicu peningkatan hormon androgen dan mengakibatkan penurunan hormon estrogen (Vahedi et al., 2016). Demikian pula peningkatan BPA dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kehamilan seperti keguguran dan kelahiran prematur (Shen et al., 2015). Pada sistem reproduksi pria, tingginya konsentrasi BPA dalam tubuh dapat mempengaruhi konsentrasi sperma, motilitas sperma, penurunan hasrat seksual, disfungsi ereksi, dan kesulitan ejakulasi (Ji et al., 2018).

Konsentrasi BPA dalam urin, terutama pada kadar yang lebih tinggi, dapat menurunkan kualitas dan konsentrasi sperma pria secara signifikan. BPA juga mempengaruhi infertilitas dan subfertilitas pria, yang ditandai dengan rendahnya jumlah sperma, morfologi sperma, dan motilitas sperma. Namun pada pria subfertil hasil yang diperoleh lebih rendah karena pria subfertil lebih rentan terhadap efek BPA (Rochester, 2013).Kadar BPA yang tinggi menghambat pelepasan ciumanpeptin dan gonadotropin, hormon yang meningkatkan hasrat seksual (Kurian et al., 2015)

Kedua sistem pengembangan,kadar BPA dalam tubuh di atas batas normal dapat memperlambat perkembangan terutama terkait tinggi badan, berat badan, dan perkembangan saraf (Sun et al., 2018). Peningkatan BPA juga dapat mempengaruhi pubertas baik pada pria maupun wanita. Karena adanya konsentrasi BPA yang tinggi dalam tubuh, pria mungkin mengalami pubertas dini dan wanita mengalami pubertas tertunda (Berger et al., 2019).

Ketiga gangguan Metabolik,gangguan neuroendokrin dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan penyakit terkait. BPA juga merupakan pemicu diabetes tipe 2 (Shu et al., 2018). Lang et al., 2018 melakukan analisis cross-sectional terhadap konsentrasi BPA dan status kesehatan di Amerika Serikat.Kemudian, berdasarkan pengukuran BPA pada subjek berusia 18-74 tahun, para peneliti menemukan bahwa konsentrasi BPA yang lebih tinggi dalam urin dikaitkan dengan peningkatan diabetes. Selain itu, konsentrasi BPA yang tinggi dalam urin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, preeklampsia, penyakit kardiovaskular, dan penyakit jantung koroner.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun