Mohon tunggu...
Farhan Ahmad Setiyadin Putro
Farhan Ahmad Setiyadin Putro Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN BTV3 UNEJ KELOMPOK 38

masih belajar jangan di bully ngab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 38: Pemberdayaan Wirausaha Kerupuk Bawang Menjadi Seblak

11 September 2021   14:45 Diperbarui: 11 September 2021   14:49 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KKN BTV 3 UNEJ KELOMPOK 38: PEMBERDAYAAN WIRAUSAHA KERUPUK BAWANG MENJADI SEBLAK DI DESA SUMBERKEDAWUNG KEC LECES KAB PROBOLINGGO MELALUI KEGIATAN KKN

Farhan Ahmad Setiyadin Putro

Fakultas Hukum Universitas Jember
farhanahmadsetiyadinputro29@gmail.com

Abstrak: Seperti yang telah kita ketahui bahwa pandemi COVID-19 sendiri sampai saat ini belum juga usai. Banyak produsen industri rumahan yang terkena dampak langsung sebagai akibat dari diberlakukannya mulai PSBB hingga kebijakan yang saat ini yakni, PPKM, tak terkecuali bagi Ibu Siti Nur Hotimah selaku pemilik usaha sekaligus pedagang kerupuk bawang di pasar. Maka, berangkat dari hal tersebut penulis ingin memberdayakan usaha yang telah dirintis oleh Ibu Siti Nur Hotimah lebih dari lima tahun tersebut dengan harapan dapat membantu meningkatkan penjualan kerupuk bawang miliknya. Sebab, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan produk kerupuk bawang yang dijual oleh sasaran hanya berupa kerupuk bawang yang sering dijumpai sehari-hari untuk pendamping ketika makan saja, belum ada varian rasa, dan beliau menjual sendiri kerupuk tersebut di pasar.

Kata Kunci: Pemberdayaan wirausaha, Desa Sumberkedawung, Pelatihan, Seblak kerupuk bawang.

Abstract: As we all know, the COVID-19 pandemic has not yet ended. Many home industry producers are directly affected as a result of the implementation of the PSBB to the current policy, namely, PPKM, not least for Mrs. Siti Nur Hotimah as a business owner as well as a seller of onion crackers in the market. So, starting from this, the author wants to empower the business that has been pioneered by Mrs. Siti Nur Hotimah for more than five years in the hope of helping increase her onion cracker sales. Because, based on the author's observations, the onion cracker products sold by the target are only in the form of onion crackers which are often found daily for companions when eating alone, there are no flavor variants, and he sells the crackers himself in the market.

Keyword: Entrepreneurial empowerment, Sumberkedawung Village, Training, Seblak onion crackers.

 

PENDAHULUAN

Desa Sumberkedawung merupakan salah satu desa di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Secara astronomis Kabupaten Probolinggo terletak pada posisi koordinat 1110 50' -- 113o 13' Bujur Timur dan 7o 40' -- 8o 10' Lintang Selatan, yang membentang sepanjang 56 Km di pesisir utara Pulau Jawa dengan luas wilayah 1.696.616, 65 Ha. Desa Sumberkedawung memiliki delapan dusun, diantaranya Dusun Plerenan, Krajan1, Krajan 2, Krajan 3, Sumber, Sempol, Dungminian, dan Rawa. Desa Sumberkedawung termasuk kedalam salah satu potensi kawasan perdagangan dan jasa. Hal ini dikarenakan di Desa Sumberkedawung terdapat salah satu pasar yang termasuk ke dalam pasar kelas II yaitu 3 Pasar Leces.

            Selain termasuk ke dalam potensi kawasan perdagangan dan jasa, Desa Sumberkedawung memiliki potensi yang cukup besar dalam hal pertaniannya. Mayoritas penduduk di Desa Sunmberkedawung adalah petani dan pedagang. Padi, jagung, dan bawang merupakan salah satu jenis pertanian yang banyak ditemukan di Desa Sumberkedawung. Desa Sumberkedawung memiliki lebih dari 1000 UMKM dan akan semakin meningkat jumlahnya setiap tahunnya. UMKM tersebut terdiri dari toko alat tulis, toko peralatan rumah tangga, usaha makanan dan minuman,batik, kerajinan mebel,  dan lain.

  • Seperti yang telah kita ketahui bahwa pandemi COVID-19 sendiri sampai saat ini belum juga usai. Banyak produsen industri rumahan yang terkena dampak langsung sebagai akibat dari diberlakukannya mulai PSBB hingga kebijakan yang saat ini yakni, PPKM, tak terkecuali bagi Ibu Siti Nur Hotimah selaku pemilik usaha sekaligus pedagang kerupuk bawang di pasar. Maka, berangkat dari hal tersebut penulis ingin memberdayakan usaha yang telah dirintis oleh Ibu Siti Nur Hotimah lebih dari lima tahun tersebut dengan harapan dapat membantu meningkatkan penjualan kerupuk bawang miliknya. Sebab, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan produk kerupuk bawang yang dijual oleh sasaran hanya berupa kerupuk bawang yang sering dijumpai sehari-hari untuk pendamping ketika makan saja, belum ada varian rasa, dan beliau menjual sendiri kerupuk tersebut di pasar.
  • Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) kembali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village periode-3 di Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Program KKN ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. Adapun tema yang penulis ambil adalah tentang Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19.

Pada saat melakukan survey lapangan dan berkonsultasi dengan perangkat desa kemudian dijelaskan permasalahan yang berkaitan dengan wirausaha dimana beberapa sasaran yang dituju adalah wirausaha kerupuk bawang milik ibu Siti Nur Hotimah. Maka dari itu kegiatan ini dilakukan dengan pemberian pengetahuan dan praktik langsung untuk membuat inovasi baru yaitu seblak yang berbahan dasar dari kerupuk bawang. Di akhir pertemuan akan dilakukan penilaian seberapa paham sasaran terhadap materi dan praktik yang telah diberikan. ini.

METODE

Kegiatan KKN Back to Village 3 ini dilaksanakan mulai pada 11 Agustus 2021 sampai 9 september 2021 dengan sasaran usaha kerupuk bawang milik ibu Siti Nur Hotimah di Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Metode yang digunakan untuk menganalisis masalah yang dimiliki sasaran yaitu dengan pengamatan dan wawancara secara langsung kepada ibu Siti Nur Hotimah selaku pemilik usaha. Dengan pengamatan dan observasi langsung, ditemukan beberapa masalah usaha yang akhirnya mendorong terbentuknya beberapa program kerja KKN yang dapat menjadi solusi dari masalah tersebut. Kemudian dilakukan evaluasi kepada perangkat desa dengan cara observasi dan wawancara kepada sasaran untuk mengetahui apakah program kerja KKN yang sudah dilakukan memiliki dampak positif terhadap sasaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

            Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka terbentuklah beberapa program kerja yang akan menjadi solusi dari masalah tersebut:

  • Pemberdayaan kerupuk bawang menjadi seblak guna meningkatkan pendapatan pelaku usaha

  • Program kerja ini dilakukan selain untuk meningkatkan pendapatan, juga agar produk kerupuk bawang yang akan dijual ke pasar nantinya memiliki beragam varian sehingga kerupuk tersebut bukan hanya sebagai teman makan saja namun bisa dijadikan camilan (seperti seblak kering dengan varian level pedas dan rasa yang lain). Dan agar jangkauan penjualan lebih luas dengan mendistribusikan produk kepada penjual makanan camilan baik via online maupun offline. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pelatihan tata cara bagaimana menggoreng kerupuk yang baik dan benar, yang dilanjutkan dengan menerapkannya dalam uji coba menggoreng kerupuk menjadi seblak. Setelah dapat menggoreng seblak dengan baik dan benar kegiatan dilanjutkan dengan sosisalisasi hasil produk kepada sasaran dan khalayak umum, yang kemudian dilanjutkan dengan pencarian mitra penjualan. Tak lupa juga dengan pencarian kemasan, pembuatan identitas produk, dan pamflet penjualan sehingga produk dapat di pasarkan secara online maupun offline. Hasil dari program kerja ini adalah sasaran dapat mengembangkan usahanya bukan hanya sebuah kerupuk yang menjadi pendamping saat makan saja, namun juga seblak yang dapat menjadi camilan disaat santai dan dapat membantu mengontrol nafsu makan. Sasaran juga dapat memberdayakan hasil produknya bukan hanya dijual di pasar atau di toko-toko kelontong namun juga bisa dijual secara online melalui media whatsapp pada fitur 'status'.
  • Sosisalisasi dan edukasi tentang pentingnya NIB (Nomor Induk Berusaha) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perusahaan) bagi pelaku usaha

  • Kegiatan ini mengacu pada kesadaran pelaku usaha dalam mendaftarkan badan usahanya guna sebagai alat pengesahan yang di berikan oleh pemerintah, sehingga dalam kegiatan usaha tidak terjadi masalah perizinan. Sebelum kegiatan dilaksanakan penulis meminta ijin kepada sasaran dan masyarakat sekitar untuk mengadakan sosialisasi dan edukasi. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi tentang kewirausahaan, yang dilanjutkan secara spesifik mengenai urgensi NIB dan SIUP dalam berwirausaha kepada sasaran dan masyarakat. Kemudian setelah memahami secara singkat tentang wirausaha, NIB, dan SIUP, penulis membuka forum untuk tanya jawab yang berkaitan dengan pemaparan materi sebelumnya yang disambut dengan antusias oleh sasaran dan masyarakat sekitar. Dan kegiatan ini diakhiri dengan pembuatan NIB dan SIUP secara online melalui OSS dari badan usaha yang dimiliki oleh sasaran. Setelah pelaksanaan kegiatan ini, sasaran dan masyarakat sekitar mengerti tentang wirausaha beserta perizinannya dan mampu melakukan pendaftaran NIB dan SIUP melalui media online secara mandiri.

KESIMPULAN

            Kegiatan KKN BTV 3 UNEJ yang penulis laksanakan di Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan sasaran. Hal ini dapat dilihat dari penjualan dan pendapatan sasaran semakin meningkat, serta masyarakat dan sasaran juga menjadi lebih paham terkait wirausaha beserta perizinannya. Selain itu masyarakat juga menjadi lebih peka terhadap perkembangan dan penggunaa teknologi secara bijak.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena atas limpahan berkah dan rahmat-Nya kegiatan KKN BTV 3 UNEJ beserta program kerjanya dapat terlaksana tanpa hambatan dan menghasilkan dampak positif terhadap masyarakat Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis atas doa dan dukungannya selama penulis melakukan kegiatan KKN ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Suharto, S.S., M.A. selaku dosen pembimbing lapangan KKN kelompok 38 yang telah membimbing dan mencurahkan waktu serta perhatiannya dari awal hingga akhir kegiatan KKN ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Siti Nur Hotimah selaku pemilik usaha kerupuk bawang dan sasaran penulis dalam kegiatan KKN ini yang sudah bersedia menerima saya dengan penuh kehangatan untuk melakukan program kerja KKN. Tidak lupa ucapan termakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman KKN kelompok 38 yang telah berbagi informasi selama KKN ini, serta semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam kegiatan KKN yang tidak bisa disebutkan satu per-satu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian semua. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun