Pendahuluan
Pada hakikatnya setiap individu pasti memiliki potensi dalam diri, potensi yang dimiliki oleh setiap individu tentulah berbeda-beda. Semua potensi itu tidak akan muncul begitu saja tanpa mereka kenali dan kembangkan. Hanya saja individu di usia remaja sering kali mengalami kesulitan untuk mengenali potensi yang dimiliki. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar, dikarenakan pada masa remaja individu masih mencari jati diri, senang mencoba-coba segala hal yang baru, mudah terbawa arus lingkungan orang-orang disekitar sehingga kebingungan untuk menentukan arah dan tujuan. Ada beberapa jenis tes psikologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi seseorang. Tes-tes ini dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe utama, yaitu tes kecerdasan, tes bakat, tes prestasi, tes kreativitas, tes kepribadian, inventori ketertarikan, prosedur sikap, dan tes neuropsikologis.
Jenis Alat Test yang digunakan
Test IST
Salah satu metode pengukuran kecerdasan yang dikembangkan berdasarkan teori inteligensi Thurstone tentang PMA adalah alat ukur Intelligence Structure Test (IST). Pada tahun 1953, IST diciptakan oleh Rudolf Amthauer dan diterbitkan oleh Hogrefe Verlag Gttingen. Pada tahun 1970, Amthauer merevisi alat ukur ini dan menamainya IST-70. Alat ini dirancang untuk kelompok usia 12 hingga 60 tahun. IST mengukur tingkat kecerdasan umum individu, memetakan struktur kecerdasan, dan menentukan tingkat kecerdasan individu berdasarkan standar kelompok. (Tarigan & Fadillah, 2021)
Intelligenz Struktur Test (IST) terdiri dari 9 subtes, yaitu Satzergnzung (SE) yang melibatkan melengkapi kalimat, Wortauswahl (WA) yang melibatkan melengkapi kata, Analogien (AN) yang melibatkan persamaan kata, Gemeinsamkeiten (GE) yang mengidentifikasi sifat yang dimiliki bersama, Rechenaufgaben (RA) yang mengukur kemampuan berhitung, Zahlenreihen (SR) yang melibatkan deret angka, Figurenauswahl (FA) yang mengharuskan memilih bentuk, Wrfelaufgaben (WU) yang berfokus pada latihan balok, dan Merkaufgaben (ME) yang terdiri dari latihan simbol. Penyajian tes IST memerlukan waktu sekitar 90 menit dan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. (Kumolohadi & Suseno, 2012)
Test 16 PF
Tes 16 Personality Factors (16 PF) adalah salah satu jenis tes kepribadian, merupakan adaptasi dari Sixteen Personality Factors Questionnaire yang diciptakan oleh Raymond Bernard Cattell. Tes ini diterbitkan oleh Institute for Personality and Ability Testing (IPAT) pada tahun 1972. Meskipun 16 PF hanya mengukur kepribadian normal (bukan psikopatologi), tes ini sering digunakan dalam bidang bimbingan dan konseling serta psikologi klinis, karena mampu memberikan gambaran yang mendalam tentang kepribadian seseorang, termasuk kelebihan dan kekurangannya. (Nisaa et al., 2022)
Test 16 PF atas 16 faktor kepribadian diantaranya :
- Warmth (A): Keterbukaan terhadap orang lain.
- Reasoning (B): Kemampuan berpikir abstrak dan logis.
- Emotional Stability (C): Ketahanan emosi dan ketenangan.
- Dominance (E): Kemandirian dan kepercayaan diri.
- Liveliness (F): Semangat dan energi.
- Rule-Consciousness (G): Ketaatan pada aturan dan tanggung jawab.
- Social Boldness (H): Keberanian sosial dan kepercayaan diri dalam interaksi sosial.
- Sensitivity (I): Kelembutan dan perhatian terhadap perasaan orang lain.
- Vigilance (L): Kecurigaan dan kewaspadaan.
- Abstractedness (M): Kecenderungan berpikir abstrak dan imajinatif.
- Privateness (N): Ketertutupan dan kerahasiaan.
- Apprehension (O): Kecemasan dan ketidakpastian diri.
- Openness to Change (Q1): Keterbukaan terhadap pengalaman baru.
- Self-Reliance (Q2): Kemandirian dan preferensi untuk bekerja sendiri.
- Perfectionism (Q3): Keteraturan dan ketelitian.
- Tension (Q4): Ketegangan dan dorongan untuk bertindak cepat.
Â
Hasil Pemeriksaan