Selanjutnya Thoha mengemukakannya sebagai berikut:
Max Weber
Sebagai ahli dalam ilmu sosial lebih banyak orientasi pemikirannya ditekankan kepada penjelasan mengenai suatu organisasi dibanding pengembangan suatu prinsip yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan praktis. Dua aspek dari hasil pemikiran Max Weber yang relevan dengan perilaku organisasi yakni yang pertama, sebagai seorang ahli ilmu sosial, Max Weber tertarik untuk menjelaskan preskripsinya dari pertumbuhan organisasi yang besar. Kedua, Max Weber terkesan akan kelemahan-kelemahan manusia dengan pertimbangan-pertimbangan yang terkadang tidak realitas dan bahwa manusia mempunyai rasa emosi. Secara teori, suatu birokrasi mempunyai berbagai sifat yang dapat dibedakan dari ketentuan lain dari suatu organisasi.Â
Aspek perilaku yang mencerminkan birokrasi Weber dapat dilihat dari penekanan struktur yang ditimbulkan dari rasa tidak percaya kepada kesanggupan dan  kemampuan manusia untuk menciptakan rasionalitas tertentu, mendapatkan informasi yang baik, serta membuat keputusan yang objektif.Â
Kemudian apa tujuan tujuan dari perilaku keorganisasian?
1. Untuk memahami perilaku yang terjadi di dalam organisasi,
2. Lalu meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi,
3. Serta untuk mengendalikan perilaku seseorang. Menurut Nimran:
  - Prediksi
  - Eksplanasi atau penyelarasan berbagai peristiwa.
  - Pengendalian.
Bidang Ilmu yang Berkontribusi Terhadap Perilaku Organisasi
Sebagai bidang daripada multidisiplin, perilaku organisasi ini sudah dipengaruhi dengan perkembangan pada sejumlah disiplin ilmu, yaitu:
1. Psikologi Sosial
adalah salah satu bidang dalam psikologi, yang didalamnya terdapat konsep-konsep dari psikologi maupun sosiologi dan memusatkan perhatiannya pada keterpengaruhan antara seseorang. Kontribusi dari ilmu ini kepada perilaku keorganisasian meliputi antara lain: perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses kelompok.
2. Sosiologi
adalah bidang ilmu mengenai hubungan antar seseorang. Keterkaitan antara pemahaman tentang sistem sosial dan interaksi manusia dalam suatu sistem sosial. Yang meliputi: dinamika kelompok, tim kerja, kekuasaan, konflik, perilaku antar kelompok, teori organisasi formal, perubahan organisasi, budaya organisasi.
3. Antropologi
adalah bidang ilmu mengenai masyarakat khususnya tentang manusia beserta kegiatan yang dilakukannya. Keterkaitan dengan perilaku keorganisasian adalah dalam hal: nilai komparatif, analisis lintas budaya, lingkungan organisasional.
