Apa yang terbesit di kepala Anda ketika seseorang mencoba menghubungkan doremi dengan P menghasilkan VI? Mungkinkah dawai antara dua ujung terikat yang menghasilkan gelombang itu berdiri dalam berbagai frekuensi melodi mampu berinterferensi dengan alat berlayar hitam yang dipenuhi bahasa yang tidak manusiawi? Belum lagi geometri yang mampu menembus batasan tiga dimensi. Melihat tantangan pengajaran di bidang sains dan musik, empat siswa berprestasi dari ujung selatan Pulau Sumatera siap untuk menjawab tantangan ini.
Proyek sosial BIM tahun ini mengusung tema besar "Dampak Mulia Bagi Masyarakat Melalui BIM." Para penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S1 Luar Negeri Awardee BIM dari kelompok 74 mempelopori sebuah proyek sosial bernama Musica et Scientia. Ini merupakan sebuah komunitas untuk berbagi ilmu dan pengalaman untuk siswa-siswi di jenjang SMA sehingga mereka dipersiapkan untuk berprestasi di bidang sains dan musik. Mereka menyelenggarakan pelatihan dan seminar untuk pesertanya di SMA Fransiskus Bandar Lampung, tepatnya di Jalan Bumimanti, Kampung Baru, Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung, Lampung pada Sabtu (19/11).
Proyek sosial ini awalnya dicetuskan dari pengalaman keempat peserta kelompok 74 dalam perjalanannya meraih prestasi. Di perjalanan, mereka menemukan banyak mentor dan teman seperjuangan yang membantu mereka berhasil. Oleh karena itu, Musica et Scientia ingin memberikan dukungan dan bantuan kepada generasi muda yang juga mengejar impian yang serupa.
Keempat Awardee BIM yang bergabung dari kelompok 74 yaitu Denzel Elden Wijaya (SMA Fransiskus Bandar Lampung) sebagai tutor bidang matematika, Savero Lukianto Chandra (SMA Fransiskus Bandar Lampung) sebagai tutor bidang fisika, Norman Jefferson Nainggolan (SMAK BPK Penabur Bandar Lampung) sebagai tutor bidang musik, dan Theodore Alvin Tanjaya (SMAK BPK Penabur Bandar Lampung) sebagai tutor bidang informatika. Keempat siswa ini juga didampingi dengan mentor dari Pusat Prestasi Nasional yang bernama Aziza Nurul Amanah.
Tiba hari itu di SMA Fransiskus Bandar Lampung, para peserta terlihat bersemangat mendengar materi dari para Awardee BIM di bidangnya masing-masing. Ada yang dengan antusias langsung mengerjakan soal, ada yang mencatat, dan ada juga yang bertanya secara bergiliran.
Setelah selesai melakukan pelatihan di siang hari, mereka juga pun menggelar seminar dengan judul "Berkuliah di Luar Negeri dengan Beasiswa Prestasi Bidang Sains dan Musik" dengan Winson Kurniawan Toyip, founder Masih Belajar Project, sebagai pembicara utama. Seminar ini bertujuan untuk mengajak para peserta yang ragu karena berbagai keterbatasan yang mereka miliki untuk berani bermimpi tinggi dan berjuang untuk mencapainya. Tak lupa, para Awardee BIM juga melakukan talkshow untuk menceritakan perjalanan mereka selama mengikuti BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri untuk mencapai mimpi mereka untuk berkuliah di luar negeri.
Talkshow tersebut secara keseluruhan menceritakan mengenai pengalaman dan juga kiat-kiat sukses anggota Kelompok 74 dalam mencapai impian mereka untuk meraih Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Ketua Project dari Kelompok 74, Denzel Elden Wijaya memotivasi setiap peserta yang hadir bahwa dalam setiap perjalanan, manusia memiliki kesulitan dan juga jalannya masing-masing, dari hal itu kita harus terus berusaha sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
Motivasi-motivasi ini diharapkan dapat menggugah semangat para peserta seminar dan juga lebih berantusias dalam mengembangkan bakat dan minat mereka baik dalam musik maupun sains sehingga dapat membuat Provinsi Lampung menjadi provinsi yang lebih kompetitif dan dapat disandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Bahkan lebih jauh, semangat yang diberikan oleh mereka juga dapat menggugah semangat mereka demi tercapainya Indonesia Maju 2045.
Mentor dari Musica et Scientia, Aziza Nurul Amanah merasa bangga terutama terhadap kekompakan seluruh anggota untuk memaksimalkan setiap rangkaian acara.
"Terharu, sih, temen-temen TIM 74 kompak banget, totalitas dalam menjalankan proyek sosialnya.. Bahkan dengan sukarela mau berbagi ilmu dan pengalamannnya kepada semua para peserta workshop dan para guru dari berbagai sekolah. Walaupun aktivitas yang padat, teman-teman selalu kompak, dan mengupayakan agar proyek sosial ini dapat terlaksana dengan sebaik mungkin," ungkap Aziza.
Meskipun acara puncak telah usai, para pengurus Musica et Scientia sangat menitikberatkan keberlanjutan dalam proyek yang mereka kelola. Acara di SMA Fransiskus hanyalah langkah awal dari terobosan transformatif yang dicanangkan oleh Musica et Scientia. Siswa-siswi binaan yang memiliki perkembangan yang signifikan dan memiliki tekad yang kuat untuk memajukan pendidikan di Lampung dan sekitarnya nantinya akan direkrut menjadi tim pembina Musica et Scientia. Tentunya, hal ini sejalan dengan komitmen tinggi yang dimiliki oleh pengurus MeS, misalnya seperti yang dikatakan oleh Savero Lukianto Chandra ketika menutup talkshow bahwa menjadi orang baik yang bisa berbuat banyak kebaikan lebih baik daripada hanya sekadar menjadi yang terbaik.
Salah satu pendiri Musica et Scientia, Theodore Alvin Tanjaya, mengungkapkan harapannya agar Musica et Scientia bisa semakin menjangkau daerah-daerah di pinggiran Lampung, bahkan bisa menjangkau provinsi-provinsi lain dalam skala nasional.
"Saya harap apa yang sudah kita kerjakan dapat menjadi berkat bagi orang lain dan memotivasi mereka untuk terus mengejar mimpi mereka dengan meraih prestasi. Saya juga berharap Musica et Scientia bisa terus berkembang untuk semakin memperluas jangkauannya, supaya semakin banyak menghasilkan generasi muda berprestasi yang akan membangun Indonesia di masa depan," jelasnya.
Untuk diketahui, proyek sosial ini merupakan salah satu program pembinaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kepada Awardee BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri Angkatan 2 yang bertujuan untuk memperkuat portofolio pengalaman peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H