Paginya, Aku, Ibu, Papa, dan Mbak Fina makan pagi di restoran hotel tersebut. Karena saat itu lagi hujan, aku tidak berenang di kolam renang hotel. Setelah makan pagi, kita pergi ke toko Bakpiaku untuk membeli Bakpia dan oleh-oleh lainnya (seperti cokelat). Setelah belanja, keluargaku dan keluarganya Mbak Hana naik sebuah minibus untuk pergi naik gunung menuju Kebun Buah Mangunan. Kita menjemput beberapa kerabat tua untuk ikut perjalanan. Selama di kebun buah, kita foto-foto di sekumpulan potongan pohon mati yang diawetkan, dan makan telur dan bakso kuah. Lalu kita pergi ke Hutan Pinus Mangunan. Disana kita foto-foto lagi.
Setelah berfoto-foto di  kita pergi ke warung Ayam Tohjoyo untuk makan siang (yang seharusnya sudah dilakukan saat waktu kita berada di taman buah Mangunan) dan shalat, lalu kita makan di Il Tempo Gelato lagi (ada lebih dari satu restoran Il Tempo Gelato). Setelah kita makan di situ, kita pergi ke Warung Kopi untuk makan malam. Tetapi selain butuh waktu lama untuk sampai ke sana, antri buat makanannya lama. Ditambah aku tidak nafsu makan cireng yang aku pesan, karena cireng tersebut berbuimbu dan aku tidak terbiasa makan cireng berbumbu. Setelah makan di situ, kita pergi kembali ke hotel Jambuluwuk, mengantarkan semua kerabat tua kembali ke rumah mereka masing-masing. Karena makan di Warung Kopinya sebagian besar kue, cireng, dan tempe, aku memesan makanan dari Room Service hotel tersebut (awalnya mau beli sego kucing dari kios yang ada di hotel, tetapi udah tutup). Aku memesan burger dengan kentang goreng, dan Papa memesan nasi goreng. Setelah makan, mandi, dan shalat, kita semua tidur.
24 Desember 2018
Paginya, kita makan pagi di hotel, seperti kemarin. Setelah itu, kita mandi dan berkemas-kemas untuk pulang. Sebelum itu, kita pergi ke Yogyatorium untuk membeli oleh-oleh merek Dagadu dan membeli baju yang mau kubeli saat INVITA 2018 tetapi gagal karena tidak punya cukup uang. Sekarang setelah beli itu dan beberapa benda lain, kita kembali ke hotel untuk shalat. Setelah shalat, kita check-out dari hotel. Setelah check-out dari hotel, kita pergi ke rumahnya Eyang Nunu lagi, untuk mengunjunginya dan makan siang. Kita juga berkenalan dengan cucu-cucunya Eyang Nunu. Setelah itu, kita pergi ke bandara. Setelah menunggu sekitar setengah jam, kita naik pesawat. Setelah sampai di bandara, kita naik mobil hingga pulang. Kita makan malam di rumah bersama keluarganya Fandi.
25-28 Desember 2018
Selama di rumah, aku menghabiskan sebagian besar waktu di komputer. Aku juga ikut anggota keluargaku pergi ke berbagai tempat, dan makan di berbagai tempat makan. Hari Sabtu, aku ikut Ibu, Papa, dan Eyang Uti naik pesawat ke Semarang untuk mendatangi acara pernikahan Lintang dan Dicky.
29 Desember 2018
Paginya, Aku, Ibu, Papa, dan Eyang Uti naik pesawat untuk pergi ke Semarang. Kita naik pesawat Garuda Indonesia, jadi aku menonton film sepanjang penerbangan. Setelah sampai di Semarang, kita diantar seorang supir naik mobil menuju Museum Ronggowarsito Semarang, tempat acara kawinan. Setelah sampai di acara kawinan, kita menunggu untuk acara tersebut untuk mulai. Kita bertemu dengan berbagai kerabat, dan keluarganya Fandi dan Eyang Tating, yang sudah pergi beberapa hari sebelumnya. Selama pembacaan sumpah pernikahan, aku ketiduran karena capek. Setelah itu, kita bersalaman dengan pengantin pria dan wanita acara pernikahan tersebut, bersama orangtua mereka, Setelah itu kita makan siang.
Setelah selesai di acara penikahan, kita naik mobil yang dipakai untuk mencapai ke museum tersebut untuk pergi ke Kota Lama Semarang. Di sana kita makan siang lagi di restoran Vercoffee. Setelah kita makan, kita ke hotel Pandanaran Semarang untuk mengambil jeruk sebagai oleh-oleh. Selagi dalam Setelah itu, kita pergi ke sebuah warung ikan untuk membeli kepala ikan Manyun. Setelah itu, kita kembali ke bandara untuk naik pesawat untuk pulang. Kali ini mendaratnya bukan di bandara Soekarno-Hatta, tetapi di bandara Halim Perdana Kusuma. Kita pulang naik mobil Evalia yang dikendarai Pak Dadi, supir rumah tangga kita. Dia juga tengah mengantar anaknya, Reihan. Setelah sampai di rumah, kita makan malam, kepala ikan Manyun yang dibeli sore itu digunakan untuk membuat sebuah rebusan kepala ikan.
30-31 Desember 2018
Selama di rumah, aku menghabiskan sebagian besar waktu di komputer, nonton Youtube, main-main dengan aplikasi musik, dan sebagainya.