Mohon tunggu...
Farhan Rakasima
Farhan Rakasima Mohon Tunggu... -

freelance Photography street Photography, promotion, Public releation, and Master of Ceremony

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kegiatan Menanam Tanpa Tanah oleh Mayor Infantri Andri Firmansyah

6 April 2016   10:52 Diperbarui: 7 April 2016   12:14 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Mayor Infantri Andi Firmansyah"][/caption]Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Ini merupakan Salah satu perkembangan teknologi budidaya pertanian yang layak disebarluaskan. Hal ini disebabkan oleh semakin langkanya sumberdaya lahan, terutama akibat perkembangan sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensional semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian sistem hidroponik memberikan alternatif bagi  masyarkat yang memiliki lahan sempit atau yang hanya memiliki pekarangan rumah untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.

Seperti yang sempat saya lihat di perumahan dinas KODAM XVI Pattimura, tepatnya di depan Rumdis  Jabatan KAINFOLAHTA , jl Kesatriaan No 2, Ambon,

Tampak berjejer botol-botol bekas air mineral yang dibuat sedemikian rupa, hingga bisa menjadi wadah menanam berbagai macam sayuran,

[caption caption="memanfaatkan botol bekas"]

[/caption]

[caption caption="tidak butuh tempat yang luas"]

[/caption]

Saat itu terlihat Mayor inf Andri Firmansyah yang juga lulusan Sarjana Pertanian Univ.Muhammdiyah palembang, terlihat sedang merapikan tanaman-tanaman yang ada.

“ ini merupakan gebrakan baru di sini, dan ini perlu dikembangkan “ katanya,

Lanjutnya “ ini merupakan ide dari KAINFOLAHTA KODAM  XVI PATTIMURA, KOL.INF Rayen Obersil, jadi saya yang juga lulusan sarjana pertanian langsung membuat hal ini “

Terlihat beberapa jenis sayuran yang siap di panen, seperti  Sawi dan Selada, dan ternyata ini telah kali ke 6 , panen sayur hidroponik di sini,

“ butuh 25 hari untuk panen Sawi dan kurang lebih sebulan untuk panen selada” lanjutnya,

Namun yang menjadi kendala disini Cuma faktor cuaca, apalagi lokasi hidrponik yang ada tidak disertai Atap, sehingga jika hujan maka air akan melimpah dan bias merusak tanaman,

Intinya, dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang ada,  serta botol-botol bekas, kita bisa mendapatkan sayuran sehat dan murah.

[caption caption="lokasi tanaman Hidroponik di halaman depan Rumdis Jabatan KAINFOLAHTA KODAM XVI PATTIMURA , jl Kesatriaan No 2, Ambon"]

[/caption]

[caption caption="Mayor Infantri Andri Firmansyah “ MENANAM TANPA TANAH”"]

[/caption]

Keuntungan Menanam dengan metode Hidroponik

Hemat Lahan / Tempat

Seperti yang saya tulis, bahwa berkebun dengan cara Hidroponik menghemat lahan, tidak usah menggunkaan lahan yang berhektar-hektar, cukup siasati lahan yang ada. Dalam hidroponik, tanaman bisa ditanam berdekatan. Dengan luas tempat yang sama, sistem hidroponik bisa menanam 4 kali lebih tak sedikit dibanding bertanam dengan tutorial tradisional. Hidroponik juga bisa meminimalkan persoalan yang berhubungan dengan pertanian tradisional. Tanaman hidroponik relatif lebih tahan hama serta lebih sehat.

Tahan Penyakit / Hama

Penyakit yang berasal dari tanah tak bakal menyerang sebab bertanam hidroponik tak memakai tanah. Pada sistem hidroponik, Kamu bisa mengatur sendiri jumlah nurtrisi yang diperlukan oleh tanaman. Ini tak sama dengan berkebun dengan cara konvensional dimana Kamu wajib menebak alias mencari tanah yang tepat dengan tanaman yang hendak ditanam.

Hemat Air / Pupuk

Konsumsi air dalam hidroponik relatif lebih sedikit dibanding metode tradisional. Dalam tak sedikit permasalahan, tanaman hidroponik hanya memakai sepersepuluh air dari tanaman yang ditanam di tanah!. Selain itu, air juga dipakai dengan cara lebih manjur. Gulma serta flora pengganggu tak bisa tumbuh serta mencuri persediaan air dari tanaman utama. Sebab tanaman hidroponik berada dalam lingkungan yang terkendali, tak bakal ada pestisida yang bakal mencemari tanah kurang lebihnya.

Membuat Paru-paru Alam disekitar Lingkungan / Gp Green

Berkebun hidroponik umumnya diperbuat di dalam rumah kaca. Konsumsi energi yang signifikan diperlukan untuk memberbagi tanaman hidroponik semua cahaya yang mereka butuhkan. Terlepas dari ketidak lebihan diatas, penelitian di bidang hidroponik terus diperbuat untuk menambah efisiensi sistem hidroponik. Sistem hidroponik tetap menjadi salah satu pilihan bertepat tanam yang menjanapabilan, khususnya dengan terus terbatasnya lahan pertanian yang terdapat dari waktu ke waktu.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun