Drs. Mohammad Hatta atau lebih dikenal dengan sebutan bung hatta merupakan sosok inspirasional yang lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tahun 1902. Bung Hatta adalah anak dari ulama bernama Muhammad Jamil dan Ibu seorang pengusaha sukses bernama Siti Saleha. Ketika kecil bung hatta mendapatkan pendidikan agama yang baik di keluarganya, hal itu membuat bung hatta menjadi seorang yang religius dan cerdas, hingga berhasil mengantarkan dirinya untuk mendapatkan beasiswa kuliah di Belanda.
Ada beberapa panggilan yang melekat pada nama bung hatta, seperti Bapak koperasi Indonesia dan Bapak Proklamator. Beliau disebut sebagai bapak koperasi indonesia, karena beliau peduli terhadap rakyat kecil, salah satu contohnya dengan berinisiatif untuk membuat gerakan koperasi.
Berikut ini sikap inspiratif yang dapat kita teladani dari bung hatta adalah :
Cinta Tanah Air
Bung Hatta berjuang melawan para penjajah demi kemerdekaan Indonesia melalui berbagai kegiatan politik, perjuangan itu dimulai sejak beliau berkulih di belanda hingga kemerdekaan indonesia.
Bahkan bukti cintanya terhadap tanah air beliau sempat berjanji bahwa tidak akan menikah sampai Indonesia merdeka, dan ternyata telah terbukti bahwa bung hatta baru menikah pada usia 43 tahun beberapa bulan setelah kemerdekaan.
Kecintaannya Kepada Ilmu Pengetahuan
Bung hatta gemar sekali membaca dan menulis, berkat kemampuannya itu beliau dapat menyelamatkan dirinya ketika dipenjara oleh belanda dengan membuat suatu pembelaan dengan judul Indonesia Merdeka.
Ada fakta unik dari bung hatta, karena begitu cintanya terhadap ilmu pengetahuan ketika bung hatta menikah beliau menggunakan buku sebagai mas kawinnya.
Solidaritas
Ketika memperjuangkan kemerdekaan bangsa indonesia, bung hatta mampu bekerjasa dengan semua pihak baik itu dari golongan tua maupun golongan muda.
Hidup Sederhana
Bung hatta hidupnya sangat sederhana dan jauh dari perilaku korupsi. Setelah menjabat sebagai wakil presiden selesai, bung hatta ditawarkan untuk menjadi komisaris namun beliau menolaknya karena menganggap dirinya hanya akan menerima gaji buta saja.  Hingga akhirnya untuk biaya hidup, bung hatta hanya menggunakan uang  pensiunannya yang kecil, bahkan beliau sempat dikabarkan kesulitan untuk membayar listrik.
Rendah Hati
Bung Hatta juga orangnya sangat baik, beliau menolak untuk dimakamkan di pemakaman pahlawan, karena merasa dirinya hanya seorang rakyat biasa. Sesuai permintaanya sendiri, Â beliau akhirnya dimakamkan di pemakaman umum tanah kusir.
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bela negara
Nama Taruna: Farhan Nul Hakim
NPT : 21210011
Prodi : Klimatologi
Nama Dosen : Pak Fendy Aprianto, M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H