Mohon tunggu...
Farhan Nugraha
Farhan Nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalis

Manajer Komunikasi Publik Netfid Indonesia | Reporter Investortrust | Fungsionaris PB PMII

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kinerja Gibran 'Si Anak Ingusan'

20 Juli 2023   15:00 Diperbarui: 20 Juli 2023   16:14 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kurangi seremonial, kurangi acara yang pidatonya sampai lima kali hingga enam kali. Itu sudah tidak ada pengaruhnya ke warga. Kita fokus pelayanan, fokus kurangi angka kemiskinan, fokus mengurangi angka pengangguran terbuka," ujar Gibran dalam arahannya di Balai Kota Solo (26/04/2023) dikutip dari Liputan6.com.

Terbaru, bahkan Gibran tidak segan menyentil pejabat dinas di Kota Solo yang membuat acara dengan monoton.

"Banyak event di Solo oleh dinas acara monoton, (seharusnya) kerjasama dengan orang yang kreatif, jadi event itu nggak mbosseni (membosankan). Event pariwisata tapi isinya pejabat-pejabat pidato," kritik Gibran di Pura Mangkunegaran (22/06/2023) dikutp dari detikJateng.

Gibran juga dikenal interaktif dan responsif kepada publik di akun sosial media miliknya. Seringkali Gibran melakukan kebijakan berdasarkan keluhan dan kritik yang diutarakan lewat sosial media.

Gaya kepemimpinan Gibran yang demikian tentu suka atau tidak suka berhasil menjangkau aspirasi masyarakat muda. Dan bukan tidak mungkin trend ini akan diikuti oleh figur lain seiring dengan massifnya penggunaan sosial media.

Pemimpin Muda di Panggung Dunia 

Berbicara trend pemimpin muda, sebenarnya bukan hal baru di dunia internasional. Di beberapa negara maju bahkan memberikan kepercayaan kepada pemimpin muda untuk menjalankan peran sebagai kepala pemerintahan.

Dalam sebuah artikel yang diunggah oleh CNBC Indonesia pada 10 Januari 2023 lalu, menyebut sebuah pernyataan menarik bahwa trend kehadiran pemimpin muda justru didukung oleh penggunaan arus media sosial dan televisi yang massif. Dan berbanding terbalik dengan peran partai politik.

Di Perancis, Emmanuel Macron dilantik sebagai Presiden pada 14 Mei 2017 saat usianya belum genap 40 tahun. Meski terpilih dalam usia muda, Presiden Macron berhasil menorehkan berbagai prestasi, termasuk saat ia menangani krisis akibat pandemi Covid-19. Keberhasilan Presiden Macron mengantarkannya kembali menang dalam pemilu Perancis putaran kedua yang diselenggarakan pada 24 April 2022 lalu.

Sebelum fenomena Macron di Prancis, Kanada telah terlebih dahulu berhasil melahirkan pemimpin muda. Adalah Justin Trudeau,  Perdana Menteri (PM) ke-23 Kanada yang terpilih pada Oktober 2015. Trudeau dilantik sebagai PM Kanada saat menginjak usia ke- 43 tahun.

Sementara di Inggris, politisi Partai Konservatif, Rishi Sunak berhasil menjadi PM termuda dalam sejarah negeri Ratu Elizabeth selama 200 tahun, yakni pada usia 42 tahun. Sunak diangkat sebagai PM Inggris pada Oktober 2022 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun