Mohon tunggu...
farhannhfzh _setiawan
farhannhfzh _setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif program studi Bahasa dan Sastra Arab, fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

seorang yang aktif di perkuliahan dan memiliki hobi traveling ke wisata alam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ziarah Ke Makam Wali, Menjadi Ajang Meminta Kekuatan Mistis

17 Juli 2024   23:13 Diperbarui: 17 Juli 2024   23:22 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ziarah kubur adalah salah satu kegiatan kunjungan ke makam atau sering kita sebut kuburan untuk mendo'a kan orang yang sudah meninggal. Biasanya yang sering dilakukan oleh peziarah (orang yang berziarah) ialah membawa bunga dan air, membaca do'a atau membaca zikir untuk meminta ampunan kepada Khaliq untuk sang mayit sekaligus meminta keberkahan melalui perantara sang mayit yang dianggap sholeh karna ketaatannya semasa ia hidup atau istilah tersebut dinamakan sebagai "tawasul".

Menurut sejarah jauh sebelum adanya islam, ziarah telah ada di zaman jahiliyah atau masa pra-islam. Rosulullah SAW. dahulu melarang umat-Nya untuk melakukan itu karna ketakutan beliau akan ummat nya menyembah kuburan yang dikarnakan masi lemah nya iman dan aqidah ummat-Nya pada masa itu. Namun setelah beliau meyakini dan mempercayai akan kuatnya aqidah dan iman ummatnya, maka beliau memperbolehkan ummat-Nya untuk melakukan ziarah kubur dengan tujuan agar ummat-Nya ingat akan kematian sehingga ia  tidak berleha-leha dalam beribadah.

Terlepas adanya perbedaan pendapat ulama tentang boleh atau tidaknya berziarah ke makam, sejauh ini tidak ada dalil yang melarang untuk berziarah ke makam. Akan tetapi, hanya ada perbedaan antara sunnah dan mubah saja.

Sebagaimana yang kita ketahui, ziarah kubur tidak hanya dilakukan untuk makam keluarga saja, semua orang diperbolehkan untuk berziarah ke makam selain keluarganya. Seperti makam saudaranya, makam sahabatnya, makam ulama atau makam orang-orang saleh serta makam orang yang tak ia kenal pun diperbolehkan dan tidak dilarang oleh baginda Nabi Muhammad SAW.

Ziarah ke makam wali Allah SWT.

Ziarah ke makam Wali Allah SWT. ialah salah satu kegiatan yang sering dan kerap banyak dilakukan oleh masyarakat muslim di Indonesia. "Wali Allah" tersendiri di dalam islam ialah seseorang yang memiliki kedekatan kepada sang pencipta, atau biasa kita menyebutnya dengan "orang soleh" atau "orang suci".

Banyaknya makam-makam Wali Allah yang tersebar diseluruh Nusantara yakni dari Sabang sampai Merauke, hal ini kerap kali menjadi acara tersendiri untuk melengkapi kegiatan keagamaan. Dan banyaknya makam -- makam yang tersebar diseluruh Nusantara pula kerap kali menjadi sebuah wisata religi yang diamana banyak orang -- orang pergi berbondong -- bondong untuk berziarah sekaligus berlibur karna banyaknya makam Wali Allah di berbagai wilayah, serta banyaknya pula pedagang yang berjualan makanan - makanan atau barang -- barang khas daerah tersebut yang dimana letak barang dagangannya pun letaknya tak jauhdi sekitaran kawasan tempat makam tersebut.

Masyarakat muslim Indonesia mempercayai bahwasannya Wali Allah ialah seorang yang memiliki hubungan spiritual dan kedekatan yang dekat dengan Allah SWT. yang sering kali beliau dianggap memiliki kekuatan karna diberikannya ia mu'jijat dan karomah (semacam keistimewaan) oleh sang Khaliq.

Gelar atau julukan "Wali Allah" tersendiri tidak dapat dimiliki oleh sembarang orang, dan tak boleh pula dicari kemudian menganggap bahwa dirinya ialah Wali Alllah. Gelar Atau julukan "Wali Allah" biasanya dimiliki oleh ia yang dikaruniai oleh Allah SWT. sifat-sifat kesabaran yang tinggi, keikhlasan yang besar, dan ketaqwaan yang kuat, serta kecintaan yang mendalam kepada Allah SWT. dan Rosul-Nya.

Karna sifat-sifat tersebut lah seorang mendapatkan gelar "Wali Allah" yang dimana gelar tersebut bukan hanya sekedar mendapatkan gelar saja, melainkan mendapatkan kelebihan dan keistimewaan yang dimana tak dimiliki oleh sembarang orang.

Pergi Berziarah Ke Makam Wali Allah Menjadikan Ajang Meminta Kekuatan Mistis

Para Wali Allah mereka ialah orang-orang yang istimewa. Mereka memiliki kedekatan spiritual yang dekat dengan Allah SWT. akhlak yang mulia, serta taat dalam menjalani ibadah kepada Allah SWT.

Maka tak heran jika beliau dianggap sakti dan mempunyai kekuatan (keistimewaan) oleh orang lain, karna beliau adalah orang yang dekat dengan Allah SWT. yang jika diibaratkan jika engkau berdo'a meminta sesuatu langsung didengar oleh Yang Maha Kuasa karna tidak adanya penghalang yang menghalangi do'anya.

Namun dengan diberinya kemuliaan para Wali Allah, tidak semuanya menganggap itu sebagai keistimewaan beliau yang diberikan oleh Allah SWT. yang kemudian jika ingin keberkahannya yaitu dengan cara menyertakannya, akan tetapi banyak juga yang menyalah artikan dari keistimewaan yang diberikan Allah SWT. kepada Wali Allah.

Diluar dari tujuan utama berziarah ke makam Wali Allah, masi ada pula beberapa oknum yang menyalah artikan tujuan dari ziarah kubur ke makam Wali Allah. Ada diantara mereka yang menyalah artikan tujuan utama dari ziarah ke makam wali allah yaitu untuk meminta hal-hal mistis seperti ilmu kebal, pengasihan (ingin dilihat wah oleh orang lain), ingin kaya, dan yang lainnya yang dimana ia meminta itu semua itu kepada makam tersebut (meminta kepada wujud makam tersebut bukan kepada Allah SWT. ataupun dengan cara tawasul).

Adapun hal tersebut tidak terjadi secara sengaja melainkan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti salahnya pemahaman mengenai tujuan utama ziarah kubur, tidak mengetahui arti dari konsep tawasul, atau masi kentalnya tradisi budaya lokal yang masi mempercayai hal-hal mistis kemudian ia mencampurkan antara ajaran agama Islam dengan tradisi tersebut. Tentu saja bisa disimpulkan bahwa semua itu terjadi karena kurangnya pemahaman pendidikan agama yang benar dan mendalam khususnya dalam memahami tujuan asli dari ziarah ke makam Wali Allah.

Meminta kekuatan atau berharap mendapatkan kekuatan mistis ketika berziarah ke makam Wali Allah adalah hal yang dilarang di dalam agama Islam. Tentu saja itu sudah diluar ajaran agama Islam, karna ia meminta selain kepada Allah SWT. (yaitu kepada seseorang yang telah meninggal), yang tentu saja itu bertentangan dengan Tauhid dan itu adalah tindakan musyrik karna menduakan Allah SWT.

Cara Mengatasi Kesalahpahaman

Agama Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu itu berasal dari Allah SWT. dan semuanya terjadi atas kehendak-Nya.

Untuk mengatasi akan kesalahpahaman mengenai dari tujuan utama ziarah kubur, khususnya ziarah ke makam Wali Allah. Hendaknya semua orang belajar lebih dalam ilmu agama, memahami segala pengertian dan tujuan utama dari suatu hal, serta mempelajari apa saja yang dilarang oleh agama, dan apa saja yang diperbolehkan.

Jika mahir sudah kita dalam menguasai hal tersebut, maka tidak akan ada lagi kesalahpahaman. Dan kita akan tahu bahwa ziarah ke makam wali seharusnya dikhususkan untuk memohon ampunan dan rahmat untuk orang yang telah meninggal, serta mengintropeksi diri dan mengambil pelajaran dari kehidupan mereka (yang telah meninggal) yang baik dan taat dalam menalankan ajaran Islam dengan baik.

Adapun jika kita mengharapkan keberkahan yang dimiliki mereka (para wali Allah yang sudah meninggal), tentu saja bukan dengan kita melakukan praktik-praktik yang tidak diajarkan di dalam agama Islam, melainkan dengan cara-cara yang sesuai dengan ajaran agama Islam yaitu dengan berdo'a kepada Allah SWT. dan meminta syafa'at dengan cara menyertakan Wali Allah di dalam do'a nya kepada Allah SWT. atau biasa kita kenal dengan Tawasul. 

Perlu diingat kembali, ziarah kubur adalah salah satu cara untuk mengingatkan kita bahwa kita di dunia ini tidaklah abadi dan semua orang akan menghadapi kematian. Maka daripada itu alangkah baiknya kita mempersiapkan diri dengan baik dan mengumpulkan bekal amal baik untuk kehidupan di akhirat kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun