Mohon tunggu...
Farhan Mustafid
Farhan Mustafid Mohon Tunggu... Penulis - penulis

"Ke-Aku-an" Ini perkara baju, tapi ketelanjangan "diri" yang begitu Sunyi dalam riuh-riuh realitas.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arie Putra: Tradisi Parpol Kita Basisnya Kolektifitas dan Komunal, bukan Semangat Individual

13 Oktober 2023   17:52 Diperbarui: 13 Oktober 2023   18:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Arie Putra Bahwa partai politik sudah ada sebelum negara ada lebih tua mereka, kalau kalian baca research ya bilydel itu waktu awal kemerdekaan salah satu yang membuat pelosok indonesia ini tau ya  gara-gara partai politik ya mungkin nasionalism indonesia kita gaakan seperti sekarang .

Arie Putra Pemilik channel Youtube total politik adalah salah satu orang yang setuju dengan presidensial Threshold karena bisa menguatkan sistem kepartaiannya karena kalau 20% bisa dibayangkan kalau semua partai bisa  mencalonkan calon presiden dengan indonesia yang beragam ini semua partai bisa mencalonkan, kira kira  akan saling ngomong ga  antar partai elite?

"engga" yang akan orang tidak akan berkomunikasi satu sama lain contoh partai A Capresnya B dan partai C capres ya D  yasudah kita berkelahi saja dipermainan nanti aja kita gabung di putaran 2 kan seperti itu Logikanya

Artinya adalah pendukung A dan C musuhan terus dan itu akan membuat ketegangan di akar rumput semakin besar karena elitenya tidak mampu terkonsolidasi banyak negara yang setelah runtuhnya rezim otoritarian itu bubar misalnya pecah jadi banyak negara karena konslidasi elite ya jarang dilakukan

Memang sistem negara kita dibentuk dengan sistem kepartaian yang kuat?

Nilai-nilai kalau kita baca Bpupki segala macam yang disebut representasi dari nilai nilai itukan semuanya dalam bentuk kepartaian indonesia itu mementingkan partai dibanding individu karena "musyawarah" itu terejawantahkan lewat partai "Menurut Tsamara"

Tapi hal ini akan disanggah dan tidak disetujui oleh Fahri hamzah karena partai itu Cuma EO untuk mengkordinir individu-individu partai itu gaboleh kuat, karena libertarian dan progresif bang fahri itu kiri banget sekarang "kata arie" kiri amerika maksudnya.

Tapi Arie setuju dengan Partai Politik yang kuat ketimbang individu Karena salah satu yang menyelamatkan demokrasi indonesia itu adalah sistem kepartaian yang rumit bayangkan saja buat partai syaratnya susah verifikasi sulit, mangkanya kalau orang bikin partai jangan lo kata katain.

Coba bayangkan kalau buat partai itu mudah, gua mau jadi presiden gua bikin partai aja dan itu siapapun, gaada Gap keeping proses kata tsamara. Kira kira partai yang gua bikin ini berani engga bilang  kalau gua salah?


Contoh: si B ga suka sama gua pecat. Nah itu banyak terjadi di banyak negara di dunia pilipin, hungaria, turki, ketika orang ingin jadi presiden dia bikin partai akhirnya apa banyak partai "kembang plastik" nah akhirnya yang terjadi apa yang kemudian kita sebut dengan gelombang populism personal individu ini lebih didepan ketimbang kekuatan institusi akibatnya apa?

 Individu-individu ini gabisa dikontrol oleh institusi akhirnya apa konstitusi diubah perpanjangan masa jabatan,  orang-orang dipenjarain itu yang terjadi karena gelombamg populism di seluruh dunia akibat Spirit individual itu mendominasi ruang ruang Politik yang terjadi karena apa? 

Karena partai politik tidak bekerja optimal karena partak politik untuk dibikin untuk dicapai kepentingan pendek bukan membasiskan kepentingan jangka panjang.

Perkoalisian itu kepemimpinan pertama dari seorang capres kita adalah jugment ya akan diuji soal kekuatan dia dan gerbong mana yang mau dibawa. 

Sumber: YouTube "Komisidotco" Ganjar Cawapres Prabowo, Bu Mega Rela?|Meet the Politician with Tsamara Amany ft Arie Putra Part 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun