Mohon tunggu...
Farhan Mustafid
Farhan Mustafid Mohon Tunggu... Penulis - penulis

"Ke-Aku-an" Ini perkara baju, tapi ketelanjangan "diri" yang begitu Sunyi dalam riuh-riuh realitas.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengutamakan Kesejahteraan Bangsa, 3 Isu Terdepan yang Kita Akan Hadapi Menurut Erick Thohir

4 September 2023   16:15 Diperbarui: 4 September 2023   16:22 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis mencoba menguraikan dan mengutip dari salah satu YouTube Total Politik yang berjudul : "Cerita Zulkifli Hasan dan Erick Thohir belajar dari Jokowi, pede jadi Cawapres Prabowo?

"Didiet Budi Adiputo" bertanya kepada Erick Thohir. Pak Indonesia First menurut Erick tohir itu terutama dalam bidang pangan tadi bagaimana pak?

Lalu Pak Erick Thohir menjawab:

Kita tidak bisa menjiplak Blue print negara lain, Bahwa Amerika cocok dengan kita atau china cocok dengan kita. Saya rasa tidak kita itu sudah memposisikan sebagai Negara  yang non aliansi atau non block sejak awal ya. Artinya adalah ada blocking block blockan Geopolitik atau apalah namannya dalam konteks kalau saya ekonomi. Karena katanya geopolitik kanan katanya pak prabowo. Jadi kalau kita tentu non block secara ekonomi tadi yang disampaikan Pak Zul kemandirian itu jadi penting.lalu mengapa tidak cocok dengan Amerika First? 

Bukan slogan yang cocok buat kita.  Kita negara non block bukan negara super Power.  Yang kembali harus memposisikan sebagai negara mandiri itu penting berdaulat tetapi kita menjadi supply Chain Ekonomi ya dunia itu yang paling penting. Contoh kita bicara Nikel misalnya, kenapa blue print yang sudah membuat Indonesia bisa surplus perdagangan sampai bisa milyar us dolar saat ini. Itu salah satunya dari terobosan nikel yang tadinya kita mengirim Raw Material sekarang di hilirisasi disini menjadi nilai bertambah luar biasa.

Ini baru nikel . Kita belum bicara yang namannya "industrialisasi pangan"  ini second step dan dimanana dengan wilayah laut dan pertanian kita yang subur. Dan apalagi kita juga salah satu produsen pupuk no 8 besar di dunia dan saya yakin bisa menjadi nomor 5 ini ekosistem yang luar biasa yang kalau kita sinergikan dengan strategi besar bangsa ini menjadi supply Chain yang luar biasa. Yang mana ujungnya yang namanya Raw material ini harus menjadi tadi keberpihakan bangsa kita tanpa menutup perdagangan dengan luar negeri, tapi yang mengutamakan juga kesejahteraan bangsa kita harus terdepan ini yang kita lakukan, isu terdepan ini yang kita hadapi ini ada 3 saya rasa , menurut erick tohir :

1. Green ekonomi
Lihat polusi luar biasa tapi jangan sampai salah ketika kita bicara polusi lalu kita mengambil langkah-langkah kita belum tentu benar karena ada carannya green ekonomi ini salah satu  akan menajdi lebih penting untuk kita ya.


2. Industrialisasi pangan
Sebagai negara yang laut pangannya ini luar biasa


3. DIGITAL Ekonomi
Kita ini akan menjadi negara terbesar digital ekonomi di Asia Tenggara 4.500 T. Konteksnya apa dimana posisi PAN memperjuangkan ini kedepan sebagai konteks ujungnya disini kita sepakat kesejahteraan. tetapi Blue Printnya bagaimana kita Sebagai bangsa harus punya blue print sendiri bukan blue print amerika, china tetapi blue print Indonesia yang sesuai dengan kepentingan. Ya kalau kita bicara Indonesia First dan kita menjauhkan diri dari supply Chain dunia. Ya kita engga hidup juga, kita mau memperbesarkan pupuk kita dari no 8 ke no 5. Karena kita mau jadi negara Pangan kita gapunya Fosfat kandungan kimia yang mengandung mineral fosfor. Allah swt tidak memberikan itu di indonesia. Terus kalau kita bilang Indonesia First kita gaperlu Fosfat Fosfor kita go to. Itulah kerja sama kita

Tanpa kita kolaborasi kita semua  Tidak mungkin kita sukses menangani covid tetapi kolaborasi tanpa ada kepedulian bagaimana kita memprotek rakyat kita termiskin mendapat yang namanya masker, obat dll. Kita gaakan menyelesaikan problem kita kenapa? The middle up mungkin survive. Tinggal dirumah, dia bisa bekerja dirumah tetapi yang kehidupan sehari-hari dibawah yang namanya informal job mereka gimana? Disuruh dirumah udah disuruh dirumah gadikasih obat udah dikasih obat gadikasih kerumah sakit inikan hal yang saya rasa ini yang ingin menjadi konsen artinya kita harus punya blue print kita punya kekuatan bangsa ini kolaborasi dan peduli ini yang saya yakin pak Zul. Juga punya nafas itu dan PAN punya nafas itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun