Mohon tunggu...
farhan sinaga
farhan sinaga Mohon Tunggu... Operator - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membantu sesama dalam menuju hidup sehat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengungkap Mitos dan Fakta Seputar Tuberkulosis Paru

18 November 2024   12:32 Diperbarui: 18 November 2024   13:00 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Namun, penting untuk mendukung proses penyembuhan dengan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Susu Etawa, yang kaya akan protein, kalsium, dan berbagai vitamin, dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, mempercepat pemulihan, dan menjaga kesehatan paru-paru. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa susu Etawa memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan gejala pernapasan dan mendukung pemulihan sistem pernapasan.

Mitos 4: Tuberkulosis Paru Hanya Bisa Didiagnosis Jika Seseorang Mengalami Batuk Lama

Fakta:
Batuk lama memang merupakan gejala utama TB paru, tetapi TB bisa memiliki berbagai gejala yang lebih luas, seperti demam yang tidak hilang, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan kelelahan yang ekstrem. TB paru juga dapat terjadi dalam bentuk laten, yang berarti bakteri ada dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala yang jelas.

Penting bagi setiap orang untuk waspada terhadap gejala-gejala ini, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi. Pemeriksaan dini seperti tes dahak dan rontgen dada sangat dianjurkan. Di samping itu, konsumsi susu Etawa secara teratur dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh, menjaga kesehatan saluran pernapasan, serta mendukung fungsi organ-organ tubuh lainnya dalam melawan infeksi, termasuk infeksi TB.

Mitos 5: TB Paru Hanya Dapat Menular Melalui Kontak Langsung

Fakta:
TB paru menular melalui udara, bukan melalui kontak fisik langsung. Ketika seseorang yang terinfeksi TB batuk, bersin, atau bahkan berbicara, partikel kecil yang mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis akan terlepas ke udara. Orang yang menghirup udara yang terkontaminasi ini berisiko tertular, terutama jika mereka berada dalam ruangan tertutup bersama penderita dalam waktu lama.

Menjaga daya tahan tubuh tetap kuat adalah langkah penting dalam mencegah penularan dan mengurangi risiko berkembangnya TB aktif. Susu Etawa, yang mengandung berbagai nutrisi penting, dapat menjadi bagian dari pola makan yang mendukung sistem kekebalan tubuh untuk mencegah infeksi dan mendukung kesehatan paru-paru, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan risiko tinggi terkena TB.

Mitos 6: Vaksin BCG Bisa Menjaga Kita Dari Tuberkulosis Paru Seumur Hidup

Fakta:
Vaksin Bacillus Calmette-Gurin (BCG) memang efektif untuk mencegah bentuk TB yang lebih parah pada anak-anak, seperti TB meningitis dan TB yang menyerang organ selain paru-paru. Namun, vaksin ini tidak memberikan perlindungan seumur hidup terhadap TB paru pada orang dewasa. Perlindungan terhadap TB paru lebih bergantung pada upaya deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan menjaga kebersihan serta kualitas lingkungan.

Selain itu, memperkuat sistem kekebalan tubuh melalui pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi dan minuman yang mendukung imun tubuh, seperti susu Etawa, bisa menjadi langkah penting dalam mencegah penularan dan mempercepat pemulihan dari TB.

Susu Etawa: Alternatif Penambah Imun untuk Mendukung Kesehatan Paru-paru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun