Mohon tunggu...
farhan sinaga
farhan sinaga Mohon Tunggu... Operator - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membantu sesama dalam menuju hidup sehat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melanoma, Kanker Kulit yang Paling Mematikan

14 November 2024   10:24 Diperbarui: 14 November 2024   10:44 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak dideteksi dan diobati pada tahap awal. Meskipun lebih jarang dibandingkan dengan jenis kanker kulit lainnya seperti karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa, melanoma memiliki potensi untuk menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain, yang menjadikannya jauh lebih mematikan. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang melanoma dan deteksi dini, tingkat kelangsungan hidup dapat meningkat secara signifikan.

Apa Itu Melanoma?

Melanoma dimulai pada sel-sel pigmen kulit yang disebut melanosit. Melanosit bertanggung jawab untuk menghasilkan melanin, zat yang memberi warna pada kulit, mata, dan rambut kita. Ketika melanosit mulai berkembang secara tidak terkendali, terbentuklah tumor yang bisa berkembang menjadi kanker.

Melanoma biasanya muncul sebagai perubahan pada tahi lalat atau lesi kulit yang ada, atau terkadang dapat muncul sebagai lesi baru. Meskipun melanoma bisa berkembang di bagian tubuh mana pun, jenis kanker ini sering ditemukan di area yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, tangan, atau kaki.

Gejala dan Tanda-Tanda Melanoma

Melanoma dapat dikenali dengan memeriksa perubahan pada kulit. Tanda-tanda yang umum meliputi:

  1. Perubahan pada Tahi Lalat atau Lesi Kulit:
    • Ukuran tahi lalat membesar.
    • Perubahan bentuk, warna, atau tepi tahi lalat.
    • Munculnya bintik-bintik baru yang tidak biasa.
    • Tahi lalat atau lesi yang gatal, berdarah, atau terasa sakit.
  2. Asimetri:
    • Tahi lalat atau lesi kulit tidak simetris, dengan sisi yang tampak berbeda dari sisi lainnya.
  3. Tepi yang Tidak Teratur:
    • Tahi lalat atau lesi memiliki tepi yang bergerigi atau tidak teratur.
  4. Warna yang Tidak Merata:
    • Melanoma sering memiliki beberapa warna, seperti cokelat, hitam, biru, atau bahkan merah muda.
  5. Diameter:
    • Lesi melanoma biasanya lebih besar dari 6 milimeter (ukuran pensil biasa), tetapi beberapa melanoma bisa lebih kecil.
  6. Perubahan Sensasi:
    • Lesi yang sebelumnya tidak terasa bisa menjadi gatal, berdarah, atau terasa sakit.


Penyebab dan Faktor Risiko Melanoma

Penyebab utama melanoma adalah paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari atau sumber buatan (seperti tanning bed). Paparan UV dapat merusak DNA di dalam sel-sel kulit dan meningkatkan risiko mutasi yang dapat menyebabkan kanker.

Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan melanoma antara lain:

  • Paparan sinar matahari berlebihan atau penggunaan tanning bed yang berlebihan.
  • Kulit terang, rambut pirang atau merah, dan mata terang (biru, hijau, atau abu-abu).
  • Riwayat keluarga: Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang pernah menderita melanoma, mereka lebih berisiko.
  • Jumlah tahi lalat: Memiliki lebih banyak tahi lalat atau tahi lalat yang tidak biasa.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien yang menjalani pengobatan imunodepresan, berisiko lebih tinggi.

Diagnosis Melanoma

Melanoma dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik oleh dokter kulit yang berpengalaman, yang mungkin akan memeriksa lesi kulit dan tahi lalat yang mencurigakan. Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan biopsi kulit, di mana sebagian kecil jaringan kulit yang mencurigakan diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun