Mohon tunggu...
farhan sinaga
farhan sinaga Mohon Tunggu... Operator - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membantu sesama dalam menuju hidup sehat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melanoma, Kanker Kulit yang Paling Mematikan

14 November 2024   10:24 Diperbarui: 14 November 2024   10:44 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak dideteksi dan diobati pada tahap awal. Meskipun lebih jarang dibandingkan dengan jenis kanker kulit lainnya seperti karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa, melanoma memiliki potensi untuk menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain, yang menjadikannya jauh lebih mematikan. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang melanoma dan deteksi dini, tingkat kelangsungan hidup dapat meningkat secara signifikan.

Apa Itu Melanoma?

Melanoma dimulai pada sel-sel pigmen kulit yang disebut melanosit. Melanosit bertanggung jawab untuk menghasilkan melanin, zat yang memberi warna pada kulit, mata, dan rambut kita. Ketika melanosit mulai berkembang secara tidak terkendali, terbentuklah tumor yang bisa berkembang menjadi kanker.

Melanoma biasanya muncul sebagai perubahan pada tahi lalat atau lesi kulit yang ada, atau terkadang dapat muncul sebagai lesi baru. Meskipun melanoma bisa berkembang di bagian tubuh mana pun, jenis kanker ini sering ditemukan di area yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, tangan, atau kaki.

Gejala dan Tanda-Tanda Melanoma

Melanoma dapat dikenali dengan memeriksa perubahan pada kulit. Tanda-tanda yang umum meliputi:

  1. Perubahan pada Tahi Lalat atau Lesi Kulit:
    • Ukuran tahi lalat membesar.
    • Perubahan bentuk, warna, atau tepi tahi lalat.
    • Munculnya bintik-bintik baru yang tidak biasa.
    • Tahi lalat atau lesi yang gatal, berdarah, atau terasa sakit.
  2. Asimetri:
    • Tahi lalat atau lesi kulit tidak simetris, dengan sisi yang tampak berbeda dari sisi lainnya.
  3. Tepi yang Tidak Teratur:
    • Tahi lalat atau lesi memiliki tepi yang bergerigi atau tidak teratur.
  4. Warna yang Tidak Merata:
    • Melanoma sering memiliki beberapa warna, seperti cokelat, hitam, biru, atau bahkan merah muda.
  5. Diameter:
    • Lesi melanoma biasanya lebih besar dari 6 milimeter (ukuran pensil biasa), tetapi beberapa melanoma bisa lebih kecil.
  6. Perubahan Sensasi:
    • Lesi yang sebelumnya tidak terasa bisa menjadi gatal, berdarah, atau terasa sakit.


Penyebab dan Faktor Risiko Melanoma

Penyebab utama melanoma adalah paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari atau sumber buatan (seperti tanning bed). Paparan UV dapat merusak DNA di dalam sel-sel kulit dan meningkatkan risiko mutasi yang dapat menyebabkan kanker.

Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan melanoma antara lain:

  • Paparan sinar matahari berlebihan atau penggunaan tanning bed yang berlebihan.
  • Kulit terang, rambut pirang atau merah, dan mata terang (biru, hijau, atau abu-abu).
  • Riwayat keluarga: Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang pernah menderita melanoma, mereka lebih berisiko.
  • Jumlah tahi lalat: Memiliki lebih banyak tahi lalat atau tahi lalat yang tidak biasa.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien yang menjalani pengobatan imunodepresan, berisiko lebih tinggi.

Diagnosis Melanoma

Melanoma dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik oleh dokter kulit yang berpengalaman, yang mungkin akan memeriksa lesi kulit dan tahi lalat yang mencurigakan. Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan biopsi kulit, di mana sebagian kecil jaringan kulit yang mencurigakan diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Terkadang, tes pencitraan seperti CT scan atau MRI diperlukan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Pengobatan Melanoma

Pengobatan untuk melanoma bergantung pada stadium (tahap perkembangan) kanker tersebut. Jika melanoma terdeteksi pada tahap awal, pengobatannya bisa cukup sederhana, namun pada stadium lanjut, pendekatan pengobatan bisa lebih kompleks.

  1. Pembedahan:
    • Eksisi lokal adalah prosedur utama untuk mengangkat melanoma yang terlokalisasi. Dokter akan mengangkat tumor bersama dengan sebagian kulit di sekitarnya untuk memastikan bahwa kanker tersebut sepenuhnya hilang.
  2. Imunoterapi:
    • Imunoterapi adalah pengobatan yang dirancang untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel kanker. Obat-obatan seperti pembrolizumab (Keytruda) dan nivolumab (Opdivo) telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengobatan melanoma stadium lanjut.
  3. Terapi Target:
    • Terapi ini menargetkan perubahan genetik tertentu dalam sel kanker yang memfasilitasi pertumbuhannya. Obat seperti vemurafenib dan dabrafenib digunakan pada pasien yang memiliki mutasi gen BRAF, yang sering ditemukan pada melanoma.
  4. Radioterapi:
    • Pengobatan ini digunakan untuk mengecilkan tumor atau mengobati metastasis melanoma ke bagian tubuh tertentu.
  5. Kemoterapi:
    • Kemoterapi mungkin digunakan, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan imunoterapi dan terapi target.
  6. Penggunaan Calendula:
    • Calendula (Calendula officinalis), atau yang lebih dikenal dengan nama marigold, merupakan tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena sifat anti-inflamasi dan penyembuhan luka yang dimilikinya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa calendula dapat membantu dalam meredakan peradangan dan mempercepat penyembuhan kulit, terutama pada pasien yang menjalani terapi kanker, termasuk melanoma. Meskipun calendula bukan pengobatan utama untuk melanoma, penggunaan salep calendula secara topikal pada kulit yang teriritasi atau terluka akibat pengobatan kanker dapat membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi efek samping dari radiasi atau pembedahan.

Pencegahan Melanoma

Pencegahan adalah langkah terbaik dalam mengatasi melanoma. Berikut beberapa cara untuk melindungi diri dari risiko kanker kulit ini:

  • Hindari paparan sinar matahari langsung pada jam-jam puncak (10 pagi hingga 4 sore).
  • Gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi setiap kali keluar rumah, bahkan saat cuaca mendung.
  • Kenakan pakaian pelindung, seperti topi lebar dan pakaian yang menutupi kulit.
  • Cek kulit secara rutin untuk perubahan pada tahi lalat atau lesi kulit. Jika ada perubahan, segera konsultasikan ke dokter.
  • Hindari penggunaan tanning bed, karena ini meningkatkan risiko kanker kulit.

Melanoma adalah kanker kulit yang mematikan, tetapi dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, peluang untuk bertahan hidup meningkat secara signifikan. Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, melindungi kulit dengan baik, serta rutin memeriksa perubahan pada kulit adalah langkah-langkah penting dalam mencegah melanoma.

 Jika Anda melihat tanda-tanda mencurigakan pada kulit, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk evaluasi lebih lanjut. Penggunaan calendula dapat membantu mengatasi efek samping dari pengobatan dan mempercepat penyembuhan kulit, tetapi tetap penting untuk mengikuti rencana pengobatan medis yang tepat. Kesadaran dan tindakan cepat bisa menjadi kunci untuk melawan kanker kulit yang mematikan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun