2. Pembengkakan dan Perubahan Warna pada Sendi
Sendi yang terkena asam urat akan mengalami pembengkakan, kemerahan, dan terasa sangat sensitif jika disentuh. Perubahan warna ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat. Kadang-kadang, pembengkakan ini juga diikuti dengan rasa panas pada sendi yang terkena.
3. Keterbatasan Gerakan
Penderita asam urat sering mengalami kesulitan dalam menggerakkan sendi yang terpengaruh karena rasa sakit dan peradangan yang parah. Keterbatasan gerakan ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika Anda merasa sendi menjadi kaku atau susah digerakkan, ini mungkin tanda dari asam urat yang tidak diobati.
4. Serangan Nyeri yang Sering Kambuh
Serangan asam urat cenderung datang secara berulang dengan interval waktu yang bervariasi. Pada awalnya, serangan nyeri bisa terasa ringan, namun seiring waktu, intensitas dan durasi serangan bisa semakin meningkat. Tanpa pengobatan yang tepat, serangan asam urat bisa semakin sering dan bertahan lebih lama.
5. Munculnya Benjolan di Sekitar Sendi (Tofus)
Benjolan kecil atau keras yang muncul di sekitar sendi, yang dikenal dengan istilah tophi, adalah salah satu tanda lain dari asam urat yang terabaikan. Tofus ini terbentuk karena penumpukan kristal asam urat yang menumpuk di bawah kulit. Biasanya, benjolan ini muncul setelah seseorang mengalami serangan asam urat berulang dalam waktu yang lama.
Bahaya Mengabaikan Asam Urat
Meskipun pada awalnya asam urat mungkin hanya menyebabkan nyeri sendi yang ringan atau serangan nyeri yang datang dan pergi, mengabaikan pengobatan dapat berisiko menimbulkan berbagai komplikasi serius, di antaranya:
1. Kerusakan Sendi Permanen
Jika tidak ditangani dengan benar, kristal asam urat yang menumpuk dalam sendi dapat menyebabkan kerusakan struktural pada sendi. Seiring waktu, peradangan kronis bisa menyebabkan deformitas sendi, mengurangi fungsinya, dan menyebabkan nyeri yang lebih parah. Dalam kasus yang parah, sendi yang terkena bisa kehilangan fungsinya sama sekali, menyebabkan keterbatasan gerak yang permanen.
2. Batu Ginjal
Asam urat yang berlebih dalam tubuh tidak hanya mengendap di sendi, tetapi juga bisa membentuk kristal di ginjal. Ini dapat menyebabkan batu ginjal yang sangat menyakitkan dan bahkan berpotensi menyebabkan gagal ginjal jika tidak diobati. Penyakit ginjal akibat asam urat biasanya terjadi pada penderita yang memiliki kadar asam urat tinggi dalam waktu yang lama.
3. Serangan Asam Urat yang Lebih Sering dan Parah
Serangan asam urat dapat semakin sering dan lebih parah jika tidak ditangani. Awalnya, serangan nyeri mungkin hanya terjadi pada satu sendi, seperti jempol kaki. Namun, jika dibiarkan, serangan bisa meluas ke sendi-sendi lain, dan serangan bisa berlangsung lebih lama serta lebih menyakitkan. Proses ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.
4. Risiko Penyakit Kardiovaskular
Kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan hipertensi. Penelitian menunjukkan bahwa asam urat yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Ini menjadikan asam urat sebagai faktor risiko yang signifikan untuk masalah jantung.
5. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Kadar asam urat yang tinggi juga berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan metabolisme, meningkatkan resistensi insulin, dan memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengontrol kadar gula darah. Ini akan membuat penderita asam urat lebih rentan terhadap perkembangan diabetes.