Kembali ke statement awal, lagi lagi, tulus punya perspektif yang berbeda dalam memandang sebuah kejadian, mungkin sudah banyak lagu patah hati lainya,dimana dua orang sudah tidak saling cocok, dan berpisah. Namun lagu patah hati dengan diksi dan penyampaian seperti ini masih sangat jarang.
Perspektif Tulus soal patah hati membuat lagu ini tidak basi dan ngoyo seperti lagu patah hati lainya, pemilihan diksi yang gunakan oleh tulus juga selalu menggunkan bahasa indonesia yang jarang di gunakan namun punya pemaknaan yang dalam. Seperti dalam lagu ini ada penggalan lyric "Kukira kita asam dan garam dan kita bertemu di belanga". Punya pemaknaan laki-laki dan perempuan jika berjodoh pada akhirnya akan bertemu juga.
Pengetahuan akan diksi ini semakin membuat lagu ini magis dan dinikmati banyak orang. Tak heran begitu album manusia ini di rilis, hati hati di jalan adalah lagu yang langsung melejit. Selain lagu nya relate denngan banyak orang juga musikalitas nya di balut dengan sedemikian rupa hingga semua orang bisa menikmatinya.Â
Lagu lagu di album manusia pun lebih banyak menceritakan soal perasaan manusia itu sendiri, di lagu yang berjudul "Tujuh Belas" menceritakan masa muda, lalu lagu "Diri" Menceritakan bagaimana bahwa manusia harus berdamai dengan diri sendiri.
Lalu "Interaksi" dimana dalam hidup kita selalu saja dipertemukan dengan hal hal yang di luar kuasa kita, banyak sekali perspektif soal perasaan yang dialami manusia di tuangkan di dalam album ini, mendengarkan album ini dari awal seperti berjalan melintasi waktu dari muda hingga tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H