Gelisah tak ada ujungnya ini
Merengut waktu untuk berdiri
Risau yang tak ada sebabnya
Melumpuhkan pandangan kepadanya
Seketika ranting pun terkoyak
Oleh tajam hembusan angin
Melihat semua itu
Kemudian hati ku pilu
Wahai gemerlapa sinar purnama
Tak sadarkah engkau telah membuatku buta
Silau mu menutup gelapnya dunia ini
Apakah malam akan senang bila kau pun datang
Menutup semua kejadian kelam waktu dan ruang
Ini kah kebijaksanaan mu?
Membiarkan engkau pergi adalah rindu
Memutuskan hubungan dengan mu adalah luka
Tapi engkau yang menuang arak
Setuguk dari mu membuat ku lupa
Masih bisa aku terbang dengan sayap dikaki
Aku bangun dari persingahan
Lewati taman mawar yang sebenarnya berduri
Keindahan hanyalah milik pemilik taman
Aku dipaksa menginjak duri itu
Sedah jelas terlihat dimana kebijaksanaannya
Memilih berkawan dengan gelapanya malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H