Terakhir, saya menyimpulkan infotaiment saat ini sering kali lebih mementingkan sensasionalisme daripada etika jurnalistik, karena beberapa hal diantaranya sebagai berikut ini :
- Penekanan pada Gossip dan Kontroversi, Infotainment modern sering kali didominasi oleh gosip dan kontroversi, dengan fokus yang kuat pada kehidupan pribadi selebriti. Informasi yang tidak relevan atau bahkan tidak terverifikasi sering kali diungkapkan secara sensasional, tanpa mempertimbangkan dampaknya pada privasi dan kesejahteraan subjek yang sedang diperbincangkan. Hal ini mencerminkan kurangnya perhatian terhadap etika jurnalistik yang menekankan kebenaran dan keadilan dalam memberikan informasi.
- Kekurangan Verifikasi dan Faktualitas, Dalam upaya untuk memperoleh rating dan popularitas, infotainment sering kali gagal dalam melakukan verifikasi dan memastikan kebenaran informasi yang disampaikan. Berita palsu atau rumor yang tidak terbukti dengan cepat menyebar dan dapat mempengaruhi reputasi dan kehidupan seseorang. Keberadaan infotainment yang kurang memperhatikan etika jurnalistik berpotensi merusak kepercayaan masyarakat terhadap media dan mengaburkan batas antara fakta dan opini.
- Sensasionalisme sebagai Alat Pemasaran, Infotainment saat ini sering kali melihat sensasionalisme sebagai strategi pemasaran yang efektif. Judul-judul yang provokatif dan gambar-gambar menarik perhatian digunakan untuk menarik penonton dan menghasilkan klik. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang tidak akurat atau terdistorsi, dengan tujuan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dan popularitas, tanpa mempertimbangkan implikasi etisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!