Mohon tunggu...
Farhan FL
Farhan FL Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa yang sedang menempuh S1 Jurusan Jurnalistik, disini saya ingin mengembangkan potensi saya dalam bidang Jurnalistik sekaligus mengeksplore dalam dunia Jurnalisme.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika dalam Jurnalisme Infotaiment: Sensasi Dinilai Lebih Penting dari Sekedar Informasi Fakta

22 Mei 2023   18:15 Diperbarui: 22 Mei 2023   18:25 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terakhir, saya menyimpulkan infotaiment saat ini sering kali lebih mementingkan sensasionalisme daripada etika jurnalistik, karena beberapa hal diantaranya sebagai berikut ini :

  1. Penekanan pada Gossip dan Kontroversi, Infotainment modern sering kali didominasi oleh gosip dan kontroversi, dengan fokus yang kuat pada kehidupan pribadi selebriti. Informasi yang tidak relevan atau bahkan tidak terverifikasi sering kali diungkapkan secara sensasional, tanpa mempertimbangkan dampaknya pada privasi dan kesejahteraan subjek yang sedang diperbincangkan. Hal ini mencerminkan kurangnya perhatian terhadap etika jurnalistik yang menekankan kebenaran dan keadilan dalam memberikan informasi.
  2. Kekurangan Verifikasi dan Faktualitas, Dalam upaya untuk memperoleh rating dan popularitas, infotainment sering kali gagal dalam melakukan verifikasi dan memastikan kebenaran informasi yang disampaikan. Berita palsu atau rumor yang tidak terbukti dengan cepat menyebar dan dapat mempengaruhi reputasi dan kehidupan seseorang. Keberadaan infotainment yang kurang memperhatikan etika jurnalistik berpotensi merusak kepercayaan masyarakat terhadap media dan mengaburkan batas antara fakta dan opini.
  3. Sensasionalisme sebagai Alat Pemasaran, Infotainment saat ini sering kali melihat sensasionalisme sebagai strategi pemasaran yang efektif. Judul-judul yang provokatif dan gambar-gambar menarik perhatian digunakan untuk menarik penonton dan menghasilkan klik. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang tidak akurat atau terdistorsi, dengan tujuan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dan popularitas, tanpa mempertimbangkan implikasi etisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun