TIM II KKN UNDIP di Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali membuat trobosan dengan Program Monodisiplin yang bertema "Pemanfaatan Limbah Kulit Jeruk Sebagai Spray Anti Nyamuk".
Desa Ngaren, Boyolali, dikelilingi oleh perkebunan jati dan juga jagung yang mana daerah ini sering kali kesulitan air dan sungai pada daerah ini cenderung sedikit kering. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk nyamuk berkembang biak dengan cepat.
Banyaknya populasi nyamuk tidak hanya menyebabkan tidak nyaman, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit yang disebabkan oleh nyamuk itu sendiri seperti DBD serta malaria. Oleh karena itu, untuk mengurangi angka terjangkitnya penyakit demam berdarah maka dibuatlah spray anti nyamuk yang berbahan dasar kulit jeruk.
Kulit jeruk mengandung senyawa alami seperti limonene, sitronela, geraniol yang tidak disuaki nyamuk. Berdasarkan penelitian, ekstrak kulit jeruk dapat digunakan sebagai alternative bahan insektisida yang lebih aman, ramah lingkungan dan mudah didapatkan. Penggunaan insektisida kimia sintesis seperti DEET dapat efektif dalam mencegah serangan nyamuk, tetapi jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, salah satu mahasiswa TIM II KKN UNDIP membuat produk dari bahan alami yaitu spray anti nyamuk yang terbuat dari limbah kulit jeuk.
Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahap. Pertama, kulit jeruk di potong kecil lalu jemur hingga kering. Lalu dilakukan metode maserasi dengan menambahkan alcohol 95% kedalam canpuran kulit jeruk. Kemudia diamkan selama 4-5 hari di tempat gelap atau minim cahaya.
Setelah 4-5 hari cairan hasil maserasi tadi dimasukkan ke dalam botol spray dengan perbandingan 70 : 30 ekstrak dan air.
Demonstrasi pembuatan spray anti nyamuk dari kulit jeruk ini diadakan pada tanggal 23 Juli 2024 yang bertempat di Balai desa Ngaren yang diikuti oleh ibu-ibu kader PKK dan warga sekitar. Pada saat pemaparan materi partsisipan sangat antusias memperhatikan dan bertanya pada saat sesi tanya jawab. Acara tersebut diakhiri dengan pemberian produk spray anti nyamuk tadi.
Dengan adanya program ini, diharapkan warga Desa Ngaren dapat memanfaatkan limbah kulit jeruk dengan baik yang nantinya akan menjadi produk yang bernilai tinggi, serta diharapkan dengan adanya sosialisasi dan demonstrasi ini dapat menekan angka terjangkit penyakit DBD di Desa Ngaren ini. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H