Mohon tunggu...
Mohammad Farhan Kholil
Mohammad Farhan Kholil Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

makhluk hidup sementara

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

John Austin dan Linguistik Phenomenologi

3 Februari 2024   12:42 Diperbarui: 3 Februari 2024   12:45 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Jonh Austin (sumber gambar : Pewarta Nusantara)

Tindak tutur performatif dapat digunakan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu hal. Misalnya, dalam iklan, pengiklan dapat menggunakan tindak tutur performatif untuk meyakinkan pembaca tentang kualitas produknya.

  • Memicu tindakan

Tindak tutur performatif dapat digunakan untuk memicu tindakan pembaca. Misalnya, dalam kampanye sosial, aktivis dapat menggunakan tindak tutur performatif untuk mengajak pembaca untuk melakukan suatu tindakan, seperti menyumbang untuk membantu korban bencana alam.

Contoh Kalimat dalam bahasa Arab dengan teori Linguistik Phenomenologi

Berikut adalah 5 contoh kalimat yang berkaitan dengan linguistik fenomenologi (Tindak Tutur) dengan bahasa Arab:

  1. (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah). Kalimat ini adalah tindak tutur performatif yang memiliki kekuatan ilokusioner untuk menyatakan kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Tindak tutur ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik muslim maupun non-muslim.
  2. (Aku nikahkan engkau). Kalimat ini adalah tindak tutur performatif yang memiliki kekuatan ilokusioner untuk menikahkan dua orang. Tindak tutur ini hanya dapat dilakukan oleh seorang penghulu yang memiliki kewenangan untuk menikahkan orang lain.
  3. (Aku minta maaf). Kalimat ini adalah tindak tutur performatif yang memiliki kekuatan ilokusioner untuk meminta maaf. Tindak tutur ini dapat dilakukan oleh siapa saja yang merasa bersalah atas perbuatannya.
  4. (Terima kasih). Kalimat ini adalah tindak tutur performatif yang memiliki kekuatan ilokusioner untuk berterima kasih. Tindak tutur ini dapat dilakukan oleh siapa saja yang merasa berterima kasih atas kebaikan orang lain.
  5. (Aku mencintaimu). Kalimat ini adalah tindak tutur ekspresif yang memiliki kekuatan ilokusioner untuk mengungkapkan perasaan cinta. Tindak tutur ini dapat dilakukan oleh siapa saja yang merasakan cinta kepada orang lain.

Kelima kalimat tersebut dapat dianalisis dalam perspektif linguistik fenomenologi. Dalam perspektif ini, bahasa tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk mengungkapkan pengalaman sadar manusia. Kelima kalimat tersebut merupakan ungkapan pengalaman sadar manusia, baik dalam bentuk tindakan, perasaan, maupun pikiran.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa linguistik fenomenologi dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang bahasa. Dalam perspektif ini, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai representasi realitas, tetapi juga sebagai sarana untuk mengungkapkan pengalaman sadar manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun