Mahasiswa KKN UNEJ kelompok 80 membuat Inovasi produk briket dari limbah yang ada di Desa Tangsi Wetan yakni limbah kayu. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Grand Design "Meningkatkan Ekonomi Masyarakat" yang telah disusun oleh KKN Kelompok 80 UNEJ di Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso.
Berdasarkan Hasil Survey yang telah dilakukan, Desa Tangsil Wetan banyak ditemukan limbah kayu. Potensi ini mendorong tercetusnya ide pengolahan limbah kayu sehingga dapat meningkatkan kegiatan perekonomian desa. Berdasarkan hasil diskusi dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun, Limbah Kayu belum dimanfaatkan dengan baik sehingga konsep peningkatan ekonomi masyarakat kami upayakan untuk terwujud. Potensi yang ada diinovasikan menjadi briket sebagai produk unggulan desa oleh kelompok 80 berdasarkan Manhajul Fikr wal Harokah. Produk briket memiliki peran sebagai pemgganti arang hingga energi alternatif seperti menggantikan LPG. Semua ini dilakukan dalam rangka memnafaatkan Potensi yang ada di desa dan Upaya untuk pembangunan desa secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Rikma Dwi selaku penanggung jawab kegiatan menuturkan bahwa "Tujuan dari adanya pembuatan produk briket tidak hanya merujuk pada peningkatan taraf ekonomi Masyarakat semata namun juga memberikan sebuah pengetahuan akan memanfaatkan potensi desa yang dihasilkan dari limbah disekitar serta dalam rangka untuk mengaktifkan BUMDesa dengan mengajak Seluruh Masyarakat desa Tangsil Wetan berkontribusi untuk berperan aktif didalamnya". Dalam pelaksanaanya, mahasiswa kelompok 80 bekerja sama dengan perangkat desa dan kader desa untuk membangun kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan limbah kayu yang sebagai potensi desa. Kolaborasi ini meliputi penyedian tempat pelaksaan sosialisasi, mengaktifkan BUMDesa dengan mengajak seluruh Kader desa dan Masyarakat Tangsil Wetan untuk berkontribusi aktif dalam pembuatan briket. Program kerja yang diusulkan oleh mahasiswa disetujui oleh Bapak Mashuri Andriadi selaku Kepala Desa Tangil Wetan.
Beliau Mengatakan, "Program ini bisa dilaksanakan dengan meninjau adanya limbah kayu yang banyak sehinggan bisa dimanfaatkan, harapannya bisa menjadi produk unggulan dari desa, monggo apabila adik -- adik mahasiswa mau mewujudkannya." Selain itu, Ketua BUMDes Tangsil Wetan turut mendukung penih program kerja tang ditawarkan oleh mahasiswa, beliau mengatakan "saya mendukung apa yang adik-adik rumuskan jika dilakukan sosialiasi serta demo pembuatan produk briket agar semua Masyarakat tangsil wetan menegttahui proses pembuatannya serta agar BUMDes dapat aktif lagi dengan adanya Briket ini dan juga agar bisa menjadi Usaha Milik Desa (UMD)."
Dalam prosesnya, mahasiswa KKN menggunakan limbah kayu berupa serbuk kayu. Limbah kayu tersebut didapatkan mahasiswa dari pengerajin kayu. Beliau mengatakan "bagus kalau ada yang mau memanfaatkan limbah yang ada ini, diambil saja tidak perlu dibeli." Limbah kayu tersebut kemudian diolah dengan dimasukkan kedalam tong dan diarangkan. Hasil arang kemudian ditumbuk dan diayak untuk menghasilakn serbuk arang yang seragam. Proses pembuatan briket tidak berhenti disitu utuk menjadi produk yang berkualitas karena diperlukan formulasi yang tepat. Formulasi tersebut kami temukan dengan melakukan percobaan-percobaan selama 2 minggu. Briket ini memerlukan tepung tapioka sebagai perekatnya. Permasalahan yang timbul dalam percobaan adalah kesukaran briket untuk cepat membentuk bara, sehingga dalam formulasi ini kami mengadisi oksidator berupa kalium klorat (KClO3) yang kami ambil dari pupuk booster kelengkeng. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah pencetakan yang dilakukan mengguaakn besi Hollow dengan ukuran 4cm. Briket yang sudah terbentuk perlu untuk dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari untuk mengurangi kadar airnya sehingga kering sempurna.
Produk briket yang kami buat memiliki tujuan dalam pemberdayaan BUMDesa sehingga dilakukan sosialiasi hari Jumat, 4 Agustus 2023 tepatnya pukul 15.00 di Balai Desa Tangsil Wetan. Kegiatan tersebut seluruh mahasiswa kelompok 80 serta turut mengundang Kader PKK, Kade Posyandu dan Pihak BUMDesa. Mahasiswa memberikan informasi tentang pengetahuan pemanfaatan limbah, praktek pembutan Briket secara langsung dan strategi pemasaran digital marketing. Dalam sosialiasi ini masyarakt turut berpartisi dalam proses pembuatan briket hingga proses pengemasan.
Aksi yang dilakukan oileh Mahasiswa KKN UNEJ dalam pemberdayaan Masyarakat telah memberikan dampak positif. Berikut adalah beberapa hasil yang dicapai:
- Dengan adanya sosialisasi, Masyarakat mengetahui cara membuat briket
- Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah disekitar
- Masyarakat mengetahui Teknik pemasaran secara Online
- Melalui program sosialisasi yang telah dilaksanakan mahasiswa berhasil membangun kesadaran dan partisipasi Masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa dalam rangka mewujudkan pembagunan secara mandiri dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H