Mohon tunggu...
Farhan Amar Hanif
Farhan Amar Hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses guru dalam bimbingan konseling untuk mengatasi permasalahan peserta didik di Sekolah Dasar

7 Januari 2025   21:20 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Pendidikan di jenjang dasar adalah suatu bentuk usaha untuk mencerdaskan dan mencetak penerus bangsa yang ideal sesuai harapan. Seperti yang kita ketahui fondasi dari kemajuan suatu bangsa adalah dengan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas sangat berperan penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan manusia. Perkembangan setiap individu tentu saja berbeda satu dengan lainnya, dan hal ini dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor bawaan sejak lahir, faktor lingkungan sekitar, atau bahkan dari keduanya. Jika dilihat dari lingkungannya maka dalam perkembangan kemampuan seseorang di dunia pendidikan salah satunya adalah lingkungan sekolah itu sendiri. Pada era sekarang ini, problematika peserta didik di sekolah semakin beragam akibat dari kemajuan teknologi dan didukung juga oleh masa pubertas peserta didik yang lebih cepat dari generasi sebelumnya yang kemudian akan dengan mudah mempengaruhi karakter dan potensi mereka. Dari berbagai keadaan tersebutlah seringkali kita mendapati permasalahan peserta didik di SD seperti malas belajar atau kurang motivasi belajar, ketidakstabilan emosi, sulit bergaul dengan teman lain, pembulian, bertengkar, kurangnya rasa percaya diri, dan lain-lain.

Di sekolah guru juga memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan tujuan agar dapat membantu peserta didik dalam membentuk dan mengembangkan potensi dan karakter yang dimiliki oleh setiap siswa. Layanan bimbingan dan konseling diberikan pada sekolah bak di SMA (Sekolah Menengah Atas) SMP (Sekolah Menengah Pertama) mapun di SD (sekolah dasar). Seiring dengan perkembangan zaman, permasalahan yang dihadapi peserta diidk sangat beragam, khususnya masalah yang di hadapi oleh siswa sd (sekolah dasar). Pada saat ini banyak perilaku siswa siswa sd yang dapat menghambat perkembangan potensi maupun dalam pembentukan karakter siswa. Peserta didik pada siswa sd (sekolah dasar) sering mengalami hambatan dan permasalahan yang belum bisa diselesiakan sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain, terutama bantuan dari orang tua dan guru kelasnya. Saat ini banyak fenomena masalah yang terjadi pada siswa sd mulai dari kekerasan seksual, tawuran, merokok, bullying dan lain sebagainya. Baik sebagai pelaku maupun korban.

Guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling kepada siswa yang bermasalah haruslah berperan menunjukkan jalan yang benar kepada siswa, membimbing siswa dalam menghadapi masalah yang terjadi pada dirinya, membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, menentukan sikap hidup yang benar kepada siswa dalam menghadapi permasalahan, mengatur siswa untuk mengakui kesalahannya, mengemudikan bagaimana jalan yang lurus yang harus ditempuh, memimpin siswa dengan sikap yang bijaksana, memberi saran yang baik apa yang harus dilakukan siswa dalam menghadapi permasalahan, dan menuntun siswa untuk siap menghadapi hidup dan permasalahan dengan sabar dan tenang.

Berdasarkan pernyataan tersebut dalam artikel ini akan membahas betapa pentingnya peran guru dalam bimbingan konseling untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada peserta didik di sekolah dasar.

Metode

Dalam penulisan artikel ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif,Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian  dilaksanakan. Penelitian ini menggambarkan masalah-masalah yang terjadi pada siswa di sekolah, yang perlu ditangani dengan peran guru di sekolah melalui pelaksanaan bimbingan konseling. Dalam penelitian ini sumber data yang didapatkan melalui observasi dan wawancara kepada guru yang dilakukan selama kegiatan plp oleh mahasiswa di salah satu Sd Muhammadiyah di yogyakarta yang dimana setiap guru juga memiliki peran sebagai guru bimbingan konseling karena jumlah guru yang ada hanya terbatas.

Hasil dan Pembahasan

Pengertian bimbingan konseling

Bimbingan Konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan dalam menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri. Bimbingan konseling merupakan proses interaksi antara konselor yakni guru di sekolah dengan konseli yaitu siswa baik laki-laki maupun perempuan yang punya masalah dalam proses pembelajaran di sekolah baik pelaksanaannya dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu siswa memecahkan masalah yang terjadi pada diri individunya.

Peran Guru

Dalam kedudukan sebagai personel pelaksana proses pembelajaran di sekolah guru memiliki posisi strategis. Dibanding dengan guru pembimbing atau konselor, misal: guru lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung. Apabila dirinci ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh seorang guru, ketika ia diminta mengambil bagian dalam penyelenggaraan program bimbingan dan konseling di sekolah.

1) Guru sebagai Informatory

Guru dalam kinerja dapat berperan sebagai informator, berkaitan dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau konselor dalam memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa pada umumnya.

2) Guru sebagai Fasilitator

Guru berperan sebagai fasilitator terutama ketika dilangsungkan layanan pembelajaran baik itu yang bersifat preventif ataupun kuratif. Dibandingkan guru pembimbing, guru lebih memahami tentang keterampilan belajar yang perlu dikuasai siswa pada mata pelajaran yang diajarkan.

3) Guru sebagai Mediator

Guru dapat berperan sebagai mediator antara siswa dengan guru pembimbing. Misalnya saat diminta untuk melakukan kegiatan identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan pengalih tanganan siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing atau konselor sekolah.

4) Guru sebagai Kolaborator

Sebagai mitra seprofesi yakni sama-sama sebagai tenaga pendidik di sekolah, guru dapat berperan sebagai kolaborator. Konselor di sekolah misal dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi. Secara operasional pelaksana utama layanan bimbingan dan konselor sekolah di bawah koordinasi seorang koordinator bimbingan dan konseling.

Berdasarkan materi yang diangkat yaitu peran guru dalam bimbingan konseling untuk mengatasi permasalahan pada peserta didik di sekolah dasar sangat penting untuk dilakukan, maka dari itu dalam jenjang pendidikan guru diberikan penguatan mengenai bimbingan konseling yang berguna untuk mengatasi permasalahan terhadap peserta didik yang memiliki karakter dan masalah yang berbeda-beda karena di setiap sekolah dasar tidak selalu memiliki guru khusus untuk bimbingan konseling seperti yang diterapkan di jenjang smp dan sma.

Kesimpulan 

Dalam pengamatan yang telah dilakukan di sekolah dasar muhammadiyah yang seluruh guru kelasnya memiliki peran penting dalam bimbingan konseling dapat menjadikan gambaran bahwa setiap peserta didik memiliki suatu permasalahan yang harus di pecahkan supaya tidak mengganggu aktivitas belajarnya. maka dari itu peran guru dalam bimbingan konseling sangatlah penting untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di jenjang sekolah dasar karena di usia dasar peserta didik masih mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk yang harus diberikan pengertian khusus agar kejadian-kejadian yang tidak diinginkan itu dapat terjadi. hal yang sering terjadi dalam lingkup sekolah dasar yaitu perilaku bullying dengan teman sebayanya dan jika tidak di atasi akan menimbulkan dampak buruk bagi mental peserta didik oleh karena itu peran guru sangat di butuhkan untuk menjaga perilaku peserta didiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun