Teknologi saat ini menimbulkan adanya suatu terobosan baru yaitu adanya internet. Dengan adanya internet, akses komunikasi dan informasi lebih mudah didapatkan dan juga muncul yang namanya media sosial.Â
Media sosial merupakan media baru berbasis internet yang terdiri dari berbagai platform yang dapat digunakan untuk segala hal seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya.Â
Kehadiran platform internet tersebut membawa manfaat bagi masyarakat seperti dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Tetapi dibalik manfaat tersebut media sosial juga membawa dampak negatif bagi masyarakat yaitu dengan adanya praktik trolling.
Trolling merupakan perilaku yang sifatnya merusak, mengganggu, menipu, maupun mencela dalam dunia maya tanpa adanya suatu tujuan yang jelas. Pelaku dari trolling ini biasa disebut dengan internet troll. Biasanya kebanyakan pelaku trolling melakukan hal tersebut dilandasi atas perasaan bosan, kepuasan pribadi, dan membalas dendam.Â
Pelaku hanya akan merasa puas apabila telah mampu menciptakan kerusuhan dalam dunia maya serta korban dari aksi mereka tersulut emosi.Â
Fenomena ini cukup memprihatinkan karena efek samping dari trolling ini dapat membuat tekanan psikis bahkan hingga melakukan bunuh diri. Dengan adanya isu mengenai trolling ini harus mendapatkan perhatian yang cukup serius bagi masyarakat.
Trolling saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan sudah menjadi isu global. Biasanya trolling ini dilakukan oleh netizen dengan melakukan unggahan yang meresahkan baik menggunakan akun pribadi maupun akun tanpa identitas.Â
Akun tanpa identitas biasanya digunakan oleh para online troll untuk berlindung ketika hendak menyerang orang lain di sosial media.Â
Serangan trolls tidak hanya sekadar mengunggah konten visual maupun pernyataan yang cukup membuat resah korban, melainkan juga dalam bentuk komentar menyakitkan yang menusuk hati sehingga menyebabkan kasus trolling sudah banyak menimpa masyarakat tanpa pandang bulu.
Salah satu kasus praktik trolling yang sampai saat ini masih dilakukan netizen terhadap public figure di Indonesia dengan menyerang akun Instagram kemudian memberikan banyak komentar negatif dari para netizen yang merupakan haters.Â
Apapun yang dilakukan public figure terlihat selalu salah di mata para haters. Hal tersebut membuat para public figure sempat mengalami depresi, terpuruk, merenung, menyendiri bahkan menghilang dari dunia entertainment karena tidak sanggup membaca komentar negatif haters tersebut.Â
Akibat terkena praktik trolling tersebut para public figure yang terkena trolling membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa bangkit dari keterpurukan tersebut.
Berdasarkan praktik trolling tersebut, dapat kita ketahui bahwa trolling ini dapat menyerang siapapun tanpa pandang bulu. Komentar yang diberikan juga tidak ada filter untuk menyampaikan komentar jahat kepada korbannya sehingga menyebabkan mental tidak kuat, depresi dan bisa saja mengalami keterpurukan yang mendalam.Â
Pengetahuan mengenai cara menyikapi trolling ini sangat diperlukan diantaranya dengan memiliki kedewasaan mental dan berusaha untuk tidak memasukkan ke dalam hati apabila ada komentar yang tidak pantas.Â
Dalam mencegah efek samping dari praktik trolling yang sulit dihilangkan ini, sebagai pengguna media sosial yang bijak pengguna jangan menghiraukan apabila para netizen memberikan komentar buruk yang dapat menyulut emosi.Â
Terlepas dari itu semua, praktik trolling ini merupakan sikap yang harus diberantas dan jangan sampai menimbulkan korban kembali walaupun akan sangat sulit untuk dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H