Mohon tunggu...
Farhana Dhafira
Farhana Dhafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan di suatu Universitas

Hanya singgah untuk melihat-lihat dan mencari inspirasi~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Sawah dan Sungai Simondo sebagai Peluang Pariwisata Desa Kalikayen

16 Desember 2021   23:02 Diperbarui: 16 Desember 2021   23:09 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo sobat online! 

Kali ini yuk kita jalan-jalan ke desa!

Desa Kalikayen ialah desa yang terletak di Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dengan luas lebih dari 300.000 hektar. Desa Kalikayen terdiri dari 5 dusun, yaitu Dusun Kalikayen, Dusun Lingkongsari, Dusun Watukebo, Dusun Kebuntaman, dan Dusun Mulyosari. 

Total penduduk dari kelima dusun tersebut hampir mencapai 4.000 jiwa. Kalikayen berbatasan langsung dengan dua kelurahan, yaitu Jabungan dan Meteseh serta dua desa, yaitu Mluweh dan Kewengan.

Desa ini penuh dengan bukit dan sungai yang mengelilinginya. Berdasarkan sejarah, kedua pemandangan itulah yang mencetuskan terbentuknya nama Kalikayen. Tak kalah dengan sungai, hamparan sawah yang luas juga kerap menghiasi desa.

Kurang rasanya bila suatu desa tidak memiliki sawah. Kalikayen pun tentu memilikinya. Bila kita menuju suatu desa, biasanya akan langsung dihadirkan dengan pemandangan sawah. 

Berbeda dengan Desa Kalikayen. Menuju daerah persawahan Kalikayen seperti mencari harta karun karena pemandangan pertama menuju Kalikayen kalian akan disuguhkan pemandangan daerah hutan yang masih asri dengan track naik-turun bukit.

Dokpri
Dokpri

Letak geografis Kalikayen yang berada di perbukitan membuat desa ini agak sulit untuk dijangkau karena jalan yang berkelak-kelok dan naik-turun. Namun, kalian tidak perlu khawatir karena akses jalan menuju desa sudah sangat baik. Jika ingin ke Kalikayen, kalian bisa melewati Kelurahan Jabungan. 

Selama perjalanan, kalian juga akan melewati beberapa desa seperti Desa Mluweh. Tidak ada kata bosan selama perjalanan karena kalian akan dimanjakan dengan panorama alam yang tentunya membuat kalian terpukau.

Selain Kelurahan Jabungan, Desa Kalikayen dapat kalian kunjungi dengan melewati daerah Meteseh. Mungkin pemandangannya akan berbeda bila kalian melewati Meteseh. Maka dari itu, kami merekomendasikan untuk melewati daerah Jabungan bila kalian ingin melihat pemandangan yang memesona.

Untuk menuju daerah persawahan, kalian harus melewati gang di antara perumahan warga. Saat menelusurinya, kalian akan disambut dengan permadani hijau yang sangat luas. Persawahan ini menawarkan keindahan dengan banyak jenis tanaman yang ditanam. Sebagian besar tentu merupakan makanan pokok, yaitu padi. Lalu, di sisi sawah lain juga ditanami jagung.

Dokpri
Dokpri

Selain pemandangan yang indah, tentunya kalian akan menemukan aktivitas warga yang sedang bertani. Langkah demi langkah dapat ditempuh tanpa lelah karena terbuai dengan keindahan persawahan Kalikayen. 

Melalui jalan setapak pula, kalian akan disuguhkan pemandangan watu atau batu seperti watukebo maupun watuular. Watukebo memiliki arti batu besar seperti kerbau dan watuular ialah batu panjang seperti ular.

Sepanjang perjalanan, banyak ditemukan watuular yang menghiasi sawah. Batu ini terbentuk sedemikian rupa karena proses alam. Watuular menjalar panjang hingga menuju hutan. 

Berdasarkan pernyataan masyarakat sekitar, terdapat mitos ataupun legenda terbentuknya watuular maupun watukebo. Namun, hingga saat ini belum jelas seperti apa mitos atau legenda yang mengenai munculnya watu tersebut.

Dokpri
Dokpri

Tak disangka pula bahwa daerah persawahan Kalikayen berbatasan langsung dengan Sungai Simondo. Perjalanan menuju Sungai Simondo tidak jauh dari area persawahan dan tentunya kalian harus melewati jalan setapak. Persawahan merupakan satu-satunya pintu masuk menuju Sungai Simondo. 

Sungai Simondo ini luas dan lebar, namun ketika musim kering sungai pun akan mengering sehingga tampak dasar sungai dengan bebatuan berpasir. Uniknya dari sungai ini adalah Sungai Simondo merupakan batas jelas antara Desa Kalikayen dengan Kelurahan Jabungan.

Dokpri
Dokpri

Sungai Simondo dan persawahan memang kolaborasi yang pas untuk dikembangkan menjadi pariwisata Desa Kalikayen. Aparat desa pun telah membicarakan mengenai pengembangan lebih lanjut dari sektor pariwisata mengenai potensi sungai dan area persawahan tersebut. Tentunya, butuh proses panjang di dalamnya.

Rencana pembangunan pariwisata, khususnya pada daerah persawahan, telah dibicarakan. Kelak daerah persawahan dapat dikembangkan lebih jauh dengan adanya kolam renang hingga pemancingan. 

Adapun opsi lain yaitu persawahan dapat dibuat pariwisata berbasis pendidikan sehingga tidak mengubah wujud asli dari sawah itu sendiri.

Nah, itu dia salah satu dari banyaknya spot Desa Kalikayen yang berpotensi menjadi wisata. Bagi kamu yang teramat kepo dengan desa ini, langsung saja ke Kalikayen. 

Tentunya, masyarakat Desa Kalikayen sangat ramah menyambut kalian untuk berkunjung dan mengeksplor lebih jauh mengenai potensi Desa Kalikayen. 

Jika berkunjung jangan lupa untuk mendokumentasikan momen dan juga share ke social media kalian agar Desa Kalikayen bisa dikenal lebih jauh oleh khalayak publik!

Eits, jangan lupa juga kunjungi website Kalikayen di www.kalikayen.com!

So, tunggu apa lagi? Yuk kita ke Kalikayen!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun