Mohon tunggu...
Farhan Junaidi
Farhan Junaidi Mohon Tunggu... Penulis - farhan junaidi, sekolah di perguruan tinggi universitas muhammadiyah malang

Tidak ada yang menjadi sia sia Dalam perjalanan untuk Mencari Ilmu dengan keyakinan hati yang tulus, dan Ikhlas agar bisa tercapainya menjadi Insan yang berguna selama hidupnya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apatisme Mahasiswa dalam Berorganisasi, Fenomena Hedonisme

13 Januari 2021   04:05 Diperbarui: 13 Januari 2021   04:42 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apatis adalah ketidak pedulian suatu individu dimana mereka tidak memiliki perhatian atau minat khusus terhadap aspek-aspek tertentu seperti aspek fisik, emosional dan kehidupan sosial (Solmitz, 2000), seperti apa yang di katakan oleh Solmitz, apatis ada pada individual yang tidak memiliki minat khuusus kepada sosial, hal itu di picu oleh fenomena gaya hidup mahasiswa hedonisme pada era saat ini.

Menurut kamus besar bahasa indonesia, hedonisme adalah " pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup" berdasarkan dari pengertian KBBI dapat disimpulkan bahwa gaya hidup dari manusia yang di prioritaskan adalah materi.

Mahasiswa seharusnya belajar dan menjadi insan yang menuntut ilmu di jenjang perguruan tinggi. Selain itu kegiatan membaca, menulis, meneliti, berdiskusi dan berorganisasi merupakan aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa (Budiman dalam Sari, 2015).

Mahasiswa juga sebagai kaum muda yang memberikan perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat sekitarnya dan dapat dikategorikan sebagai agent of change. Pada kenyataannya mahasiswa mayoritas pada era saat ini menghabiskan waktu di caf, tempat karaoke, dan menggunakan uang yang di miliki untuk berbelanja di mall. hingga ketidak pedulian terhadap sosial dan andil dalam berorganisasi.

 Meskipun ada beberapa sebagian mahasiswa yang tidak pro aktif dalam organisasi, selayaknya ada suatu kesibukan yang produktif, salah satu yang kita bisa ambil contoh, ada maha siswa yang agen perubahnnya menjadi mahasiswa takmir di masjid, contoh ini saya ambil oleh teman saya sendiri.    

fungsi dari mahasiswa adalah salah satunya menjadi agen of change (Agen Perubahan) oleh karena itu mahasiswa berani bergerak, berani bersuara, namun realitanya pada era sekarang ini, masih segelintir orang yang ikut aktif dalam dunia pergerakan, maupun organisasi lainnya serta mengikuti kerjaan sehari hari yang produktif.

Tidak cukup rasanya kita sebagai menjadi seorang mahasiswa dalam mewujudkan cita-cita menjadi seorang pemimpin untuk masa depan nusa dan bangsa, tampa ada suatu  tempat untuk mencari pengatahuan yang mendalam untuk mendapatkan kematengan spritual, dengan intelegensi, dan ke islaman.

Sejatinya menjadi seoarang mahasiswa yaitu bukan seorang yang dituntut untuk belajar namun juga orang yang di tuntut untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, selain mengerjakan pendidikannya melakukan pengabdian ke pada msyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang lebih baik, dengan memilikinya pola pemikiran yang kritis dan integritas yang tinggi.

Saya sendiri mengalami Banyak hal yang di lakukan pada saat ikut serta berorganisasi di HMI (himpunan maha siswa islam) untuk menjadi insan academisi, yang mana tertara pada pasal 4 tujuan HMI, " Terbinanya insan academisi, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhai allah Subhanahu wata'ala"

 HMI atau (Himpunan Mahasiswa Islam) adalah organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia. HMI didirikan pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 bertepatan di yogyakarta pada 5 februari  1947 oleh Lafran Pane. Saat ini HMI telah memasuki usia ke-73 tahun. HMI didirikan dengan mengusung semangat ke Islaman dan keIndonesiaan.

HMI telah melahirkan berbagai tokoh (intelegensi, intelektual, politisi) untuk NKRI. Banyak tokoh nasionalis yang lahir dari himpunan maha siswa islam, rasanya tidak muat dalam sekedar di tulis satu persatu, HMI yang menyumbang  tokoh-tokoh hebat untuk indonesia, karena saya pastikan tidak jauh berbeda dengan kader-kader HMI yang kami cintai serta di banggakan di banyak tempat luar sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun