Semarang (05/02/2022) - Setiap 2 hari sekali setidaknya satu keluarga memasak beras untuk dikonsumsi. Biasanya, sebelum beras dimasak, terlebih dahulu beras dicuci dengan air bersih sebanyak 2-3 kali untuk menghilangkan debu dan kotoran yang terbawa oleh beras.Â
Sayangnya, air cucian beras tersebut sering berakhir di parit dan menjadi limbah. Padahal, terdapat beberapa manfaat bila air cucian beras tersebut diolah menjadi pupuk organik cair untuk menyuburkan tanaman. Demi memaksimalkan bahan-bahan yang tidak digunakan serta mengurangi limbah akibat dari pembuangan air cucian beras itu sendiri maka mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 memberikan penjelasan kepada warga Kelurahan Terboyo Wetan mengenai manfaat dari air cucian beras terhadap tanaman.
Menurut situs resmi Kementerian Pertanian RI (pertanian.go.id) air cucian beras mengandung 90 % karbohidrat yang berupa pati, juga mengandung vitamin, mineral dan protein serta 80 % protein beras disebut protein glutein. Kulitas protein glutein cenderung berupa zat lisin.Â
Lisin sendiri merupakan asam amino esensial terbatas. Masih dari laman yang sama menyatakankan bahwa air beras mengandung 100 % karbohidrat dalam jumlah tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa auksin, gibbereline dan alanine. Ketiga jenis hormone tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel--sel terpenting daun dan batang.
Selain itu, Pupuk Organik Berbahan dasar air cucian beras juga menghasilkan beberapa mikroorganisme yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman seperti bakteri Pseudomonas fluorescens yang membantu pertahanan tanaman dalam menghadapi serangan penyakit terutama pada bagian akar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H