Mohon tunggu...
farhan
farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Pupuk Organik Cair Dengan Berbahan Dasar Air Cucian Beras yang Hendak Dibuang

12 Februari 2022   00:31 Diperbarui: 12 Februari 2022   00:40 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (05/02/2022) - Setiap 2 hari sekali setidaknya satu keluarga memasak beras untuk dikonsumsi. Biasanya, sebelum beras dimasak, terlebih dahulu beras dicuci dengan air bersih sebanyak 2-3 kali untuk menghilangkan debu dan kotoran yang terbawa oleh beras. 

Sayangnya, air cucian beras tersebut sering berakhir di parit dan menjadi limbah. Padahal, terdapat beberapa manfaat bila air cucian beras tersebut diolah menjadi pupuk organik cair untuk menyuburkan tanaman. Demi memaksimalkan bahan-bahan yang tidak digunakan serta mengurangi limbah akibat dari pembuangan air cucian beras itu sendiri maka mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 memberikan penjelasan kepada warga Kelurahan Terboyo Wetan mengenai manfaat dari air cucian beras terhadap tanaman.

Menurut situs resmi Kementerian Pertanian RI (pertanian.go.id) air cucian beras mengandung 90 % karbohidrat yang berupa pati, juga mengandung vitamin, mineral dan protein serta 80 % protein beras disebut protein glutein. Kulitas protein glutein cenderung berupa zat lisin. 

Lisin sendiri merupakan asam amino esensial terbatas. Masih dari laman yang sama menyatakankan bahwa air beras mengandung 100 % karbohidrat dalam jumlah tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa auksin, gibbereline dan alanine. Ketiga jenis hormone tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel--sel terpenting daun dan batang.

Selain itu, Pupuk Organik Berbahan dasar air cucian beras juga menghasilkan beberapa mikroorganisme yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman seperti bakteri Pseudomonas fluorescens yang membantu pertahanan tanaman dalam menghadapi serangan penyakit terutama pada bagian akar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun