Mohon tunggu...
Farhan Magfirli
Farhan Magfirli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pak Astri Menabung untuk Menikah dengan Berjualan Bakso Keliling

9 Desember 2021   15:08 Diperbarui: 9 Desember 2021   15:10 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjual bakso yang hanya menggunakan sepedea motor berjualan di samping gerbang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (29/11/2021)

Yogyakarta - Senin malam yang diselimuti oleh gerimis nya hujan di samping gerbang utara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, di tengah ramai nya jalan terlihat tukang bakso yang memarkirkan dagangannya di tembok gerbang Utara. ciri khas Pak Astri melayani pelanggannya dengan senyuman dan sopan kepada para pelangannya. dengan berpakaian biasanya menggunakan hoodie dan topi, dia pun selalu menghibur dengan candaanya saat sedang menyiapkan pesanannya. 

Astri (27) penjual bakso keliling yang ingin melanjutkan tabungannya hanya untuk menikah. ia berjualan bakso sudah 4-5 tahun, ia terkena PHK masal oleh perusahaannya jadi dia memutuskan untuk berjualan bakso untuk melanjutkan tabungannya untuk menikah.

Pria Paruh baya berumur 27 tahun ini, sejak siang hari sampai larut malam berjualan bakso keliling ditemani motor tua nya yang menjadi lumbung rejekinya sehari-hari. sekitar 4-5 tahun sudah, Pak Astri mengeluti pekerjaannya, sumber penghasilan penjualannya mampu menghidupi dirinya dan untuk biaya pernikahannya di lain waktu 

Selama pandemi Covid-19 membuat sejumlah usaha ditutup, bahkan tidak sedikit yang gulung tikar karena terputusnya penghasilan. Hal yang sama dirasakan Sunarianto, dimasa awal pandemi di Indonesia membuatnya berhenti berjualan karena takut tertular Covid-19.

Mengisi waktu luang selama masa awal pandemi Covid-19 di Indonesia, hobinya memancing menjadi pelampiasan karena tak bisa jualan.
Setelah kebijakan new normal diterapkan pemerintah Indonesia, Sunarianto kembali berjualan Bakso Keliling. Kali ini beda suasana, karena wajib mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Masker menjadi perelengkapan yang wajib dibawanya saat berjualan, selain Motor gerobaknya dan peralatan jualannya.

Jualan dimasa pandemi sama seperti sebelumnya, yang berubah hanya perilaku menerapkan protokol kesehatan, penghasilan saat jualan dimasa pandemi cukup untuk menghidupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.

Di masa pandemi covid-19 ini, banyak sekali orang-orang yang memutuskan berwira usaha baik karena terkena putus kerja (PHK) atau karena ingin membangkitkan jiwa kewirausahaan nya. Efek baik dari ditiadakanya pendaftaran cpns pada tahun 2020 oleh bapak Presiden Joko Widodo adalah meningkatnya jiwa kewirausahaan masyarakat, yang dari tahun-tahun sebelumnya masyarakat masih mengandalkan menjadi pns untuk menopang hidup, tahun 2020 orang-orang mau tidak mau memutar otak untuk berwirausahaberwirausaha hal ini dibuktikan dengan meningkatnya diagram wirausahawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun