Mohon tunggu...
Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Merupakan sebuah akun untuk belajar dalam penulisan berita dan menganalisa berita

Bila ada siaran Pers atau Rilis Pers bisa kirim lewat akun Intagram dibawah, untuk sebagai sebuah pembelajaran. @farhanr19_

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Heboh Platform Metaverse Menjual Monas dan Alun-alun Yogyakarta

12 Januari 2022   01:44 Diperbarui: 12 Januari 2022   01:49 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini sangat ramai perbincangan tentang Metaverse, yang dimana Metaverse juga melakukan sebuah jual beli tanah secara virtual. Namun kali ini terdapat sebuah kasus yang menghebohkan tentang Metaverse ini yaitu mengenai penjualan Alun-Alun Utara Yogyakarta dan Monas di dunia digital yang tengah ramai tersebut. Penjualan tersebut dilakukan pada paltfrom Metaverse dan NFT.

Lalu, seorang pakar digital komunikasi UI yang bernama Firman Kurniawan, mengungkapkan bahwa ruang virtual masih belum banyak yang ditata dalam sebuah peraturan di Indonesia. Dirinya juga memperingati ruang virtual tersebut tidak sama dengan kondisi yang sesungguhnya. 

Maka dari itu sebuah pemelikikan tanah di dunia virtual tidak bisa disamakan dengan dunia yang sesungguhnya. akan tetapi dirinya mengaku bahwa dalam hal ini akan mengakibatkan sebuah kerancuan yang akan mengakibatkan pada munculnya berbagai sebuah permasalahan. 

"Masalah bisa muncul karena belum ada aturan hukum yang spesifik. Sementara ada risiko tafsir aturannya dicampur aduk dengan aturan main kehidupan riil sehari-hari," ucap Firman, Sabtu (8/1/2022). 

Firman juga menjelaskan bahwa keberadaan dunia virtual ini tidak akan menciptakan sebuah situasi yang sebenarnya pada dunia yang sesungguhnya. Baginya, Metaverse yang mempunya ciri khas dengan bumi saat ini. Maka, Alun-Alun Yogyakarta dan Monas muncul karena salinan data dan sebuah sistem Algoritma, sehingga dapat memperlihatkan seperti dunia yang sesungguhnya.

"Realitasnya sebatas virtual. Ia adalah space of flows. Ada karena terhubung oleh internet," ucap Firman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun