Mohon tunggu...
FARHAN MUKTADIRA
FARHAN MUKTADIRA Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - MAHASISWA

ꜱᴀʏᴀ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴍᴀʜᴀꜱɪꜱᴡᴀ ʏᴀɴɢ ᴀᴋᴀɴ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪᴋᴀɴ ɪɴꜰᴏʀᴍᴀꜱɪ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ᴍᴀꜱʏᴀʀᴀᴋᴀᴛ ꜱᴇᴋɪᴛᴀʀᴀɴ ꜰɪɢᴜʀ ᴘᴜʙʟɪᴋ

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Pemberdayaan Bidang Olahraga di Persekolahan SMA/MA Sederajat

21 Februari 2024   16:58 Diperbarui: 21 Februari 2024   17:04 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                               km.pinterest

OLAH RAGA 

Hello sobat Farhan...pada artiker/majalah kali ini kita akan membahas tentang bagaimana sih pemberdayaan olah raga disekolah? apakah diterapkan dengan Performa yang baik oleh pengajar (guru)?

           Sebelum itu kita akan mengetahui dulu apasih itu pemberdayaan olahraga disekolah?..dikutip dari www.eprints.com pemberdaayaan olahraga merupakan salah satu bentuk pendidikan yang ada di Indonesia yang mencakup aspek secara keseluruhan, tetapi di balik itu semua ada masalah yang besar yang akan terus menghantui pembelajaran pendidikan jasmani jika tidak di cari solusi yang tepat untuk memperbaiki mutu dan kualitas pendidikan jasmani tersebut.

           Pendidikan jasmani di Indonesia saat ini dalam keadaan yang memprihatinkan karena belum efektifnya pembelajaran pendidikan. jasmani di sekolah dan rendahnya pengetahuan akan pentingnya pembelajaran pendidikan jasmani yang tidak disosialisasikan sejak dini. Padahal pendidikan adalah sebuah hal yang paling intim untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul yang nantinya akan membawa negara ini ke arah yang lebih baik.

maka dari sini kita bisa memahami Jika pendidikan jasmani diberikan sesuai dengan porsinya, tidak menutup kemungkinan akan tercipta bibit-bibit yang unggul dari pendidikan jasmani yang bisa bersaing di kancah Internasional. Karena atlet yang hebat berawal dari pendidikan jasmani yang diberikan oleh guru yang profesional.(farhan muktadira)

          Menurut Achmad (1993), Mutu Pendidikan di sekolah dapat diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma atau standar yang berlaku. 

Engkoswara (1986) melihat mutu atau keberhasilan pendidikan dari tiga sisi; yaitu: prestasi, suasana, dan ekonomi. Dalam hubungan dengan mutu sekolah, Selamet (1998) berpendapat bahwa banyak masyarakat yang mengatakan sekolah itu bermutu atau unggul dengan hanya melihat fisik sekolah, dan banyaknya ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

          Mutu pendidikan tidak hanya berbicara soal hasil, tetapi juga proses. dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan dikatakan bermutu apabila proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar. Begitu juga dengan hasil yang didapat memuaskan. Proses belajar dapat berjalan dengan lancar apabila guru dan murid dapat berkomunikasi dengan baik, memiliki lingkungan kerja yang nyaman, serta didukung oleh sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses belajar mengajar. 

Mutu pendidikan bila dilihat dari hasil, maka mengacu pada prestasi yang diperoleh murid maupun sekolah untuk kurun waktu tertentu. Selain itu kemampuan. sekolah untuk menghasilkan lulusan-lulusan terbaik juga menunjukkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Karena lulusan-lulusan inilah yang akan berkontribusi membangun dan memajukan Indonesia.

          Ciri-ciri lembaga pendidikan yang bermutu adalah (1) Peserta didik menunjukkan kadar penguasaan tinggi terhadap tugas-tugas belajar, seperti yang telah dirumuskan dalam tujuan dan sasaran pendidikan diantaranya hasil belajar akademik yang dinyatakan dalam prestasi belajar, (2) Hasil pendidikan peserta didik sesuai dengan tuntutan kebutuhan perserta didik dalam kehidupannya, sehingga selain mengetahui tentang sesuatu juga mampu melakukan sesuatu secara fungsional bagi kehidupan. (3) Hasil peserta didik sesuai dengan kebutuhan lingkungan, khusunya dengan dunia kerja. Karena itu relevansi menjadi salah satu indikator mutu.

          Pendidikan merupakan jasa yang perlu memiliki standarisasi penilaian terhadap mutu. Standar mutu adalah panduan sifat-sifat barang dan jasa, termasuk system manajemennya yang relative establish dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Mutu di bidang pendidikan meliputi 4 mutu yaitu input, proses, output dan outcome. Input pendidikan. 

dikatakan bermutu apabila telah berproses. Proses pendidikan bermutu bila mampu menciptakan suasana yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Output dikatakan bermutu jika hasil belajar dalam bidang akademik dan non akademik siswa tinggi. Sedangkan outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat terserap di dunia kerja, gaji yang wajar, dan semua pihak mengakui kehebatan lulusannya dan merasa puas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun