Belum lama ini, kapal TNI Angkatan laut ditemukan hilang kontak dan tenggelam di laut utara bali pada kedalaman 838 meter yang menewaskan 53 personel. Hal tersebut disebabkan oleh factor usia kapal KRI Nenggala 402 yang sudah mencapai 42 tahun. Factor usia tersebut yang tergolong tua, dinilai menjadi factor yang bisa dipertimbangkan menjadi penyebab insiden tenggelamnya kapal tersebut. "Hal ini juga diperkuat keterangan TNI Angkatan Laut yang menyebutkan usia kapal selam yang sudah lebih dari 40 tahun berisiko mendapatkan tekanan yang cukup besar. Ini membuat materialnya juga semakin kelelahan" ( sumber KRI Nanggala Berusia 42 Tahun, Berapa Batas Aman Usia Kapal Selam? - Medcom.id ).
Kapal tersebut tenggelam saat melakukan kegiatan Latihan militer untuk menembakkan torpedo yang didampingi oleh searider. TNI AL harus mengecek secara rutin mengenai kondisi kapal tersebut sebelum menembakan torpedo, agar latihan tersebut berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. Ini bertujuan agar TNI AL memiliki kesiapan tempur yang tinggi agar menjamin kemanan perairan laut Indonesia.
Kapal tersebut merupakan buatan jerman pada tahun 1977. Jadi kapal tersebut merupakan kapal selam yang didesain pada tahun 80an dan masih menggunakan teknologi serta peralatan yang identik pada masa itu terbilang masih kuno. "Jadi dia belum diperbaiki kondisinya sampai 2020 ini, makanya di sana kemungkinan kegagalan banyak terjadi. Kemungkinan kegagalan dari alat, kemungkinan dari medianya, dan juga kemungkinan dari hubungan dengan yang lain" (sumber Faktor Usia hingga Sabotase, Ini Kemungkinan Penyebab Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 - Tribun Ternate (tribunnews.com) ). Dampak kualitatif dari tenggelamnya kapal KRI Nanggala ini dengan uraian nilai yang termasuk kedalam kriteria resiko berat, karena menjadikan liputan media nasional dan internasioanl serta dilakukanya penyelidikan oleh regulator.
Dibutuhkan Tindakan sesegera mungkin untuk mengelola resiko dan menjadi prioritas untuk dilakukannya perlakuan atau mitigasi risiko pada tenggelamnya kapal KRI nanggala 402. Untuk mengetahui secara pasti kapal tersebut tenggelam dikarenakan hal seperti apa. Jika usia kapal tersebut menjadi penyebab utama, dampak yang akan diberikan tentunya cukup tinggi, akan mencapai 5 skoring dalam skala 1-5. D
ampak yang ditimbulkan tentunya dapat merugikan negara kita sendiri karena sudah kehilangan satu kapal selam yang terbilang cukup hebat karna dijuluki monster laut oleh semua pihak, dan berita duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bantuan upaya pencarian juga sudah diupayakan dari berbagai negara seperti austalia, india dan negara lain untuk membantu Indonesia menemukan letak dari kapal KRI Nanggala tersebut. Tentunya hal ini akan mempermudah Indonesia untuk menemukan keberadaan kapal tersebut dan menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Meski mendapatkan bantuan dari negara lain, proses pencarian KRI Nanggala-402 dinilai masih menemui sejumlah kendala, Keterbatasan tersebut membuat upaya pencarian harus melibatkan banyak pihak, termasuk dari negara lain, sehingga memerlukan waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H