Mohon tunggu...
Farhan Adi Saputra
Farhan Adi Saputra Mohon Tunggu... Administrasi - Ilmu Administrasi Publik

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bawang Merah dan Jagung Sebagai Komoditas Unggulan Daerah Bima

19 Desember 2024   01:06 Diperbarui: 19 Desember 2024   01:33 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bawang Merah (Sumber: Dok. Pribadi)

Bawang Merah

Daerah Bima merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Daerah Bima termasuk daerah yang menghasilkan hasil pertanian yang cukup melimpah di NTB bahkan Nasional. Seperti hasil tanaman bawang merah, jagung, padi, dll. Bawang merah dan jagung sekarang menjadi hasil tanaman yang diunggulkan oleh Pemerintah Daerah bahkan oleh Kementerian Pertanian. Dilansir oleh Kompas.com (24/2/2022), menyatakan bahwa daerah Bima masuk lima besar sebagai daerah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia dengan rata-rata jumlah produksi 10.22 Ton/Ha. Dengan jumlah produksi tersebut, daerah Bima berada diurutan ke Empat setelah daerah Brebes, Demak, dan Nganjuk, dan mengungguli daerah Solok yang berada di urutan kelima. Lebih lanjut menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTB tahun 2023, daerah Bima sebagai daerah penghasil Bawang Merah terbanyak di NTB dengan jumlah produksi 1.495.239 Kwintal, jumlah tersebut jauh mengungguli daerah Sumbawa diurutan kedua dengan jumlah produksi 325.951 Kwintal dan daerah Dompu diurutan ketiga dengan jumlah produksi 161.230 Kwintal.

Selain jumlah produksinya yang melimpah, Bawang merah Bima sudah sejak dahulu terkenal akan rasa ciri khasnya, sehingga dianggap memiliki cita rasa yang berbeda dengan bawang merah dari daerah lainnya. Bawang merah Bima memiliki rasa yang cukup pedas saat mentah dan manis saat di masak lebih-lebih saat di goreng. Selain itu bawang merah Bima memiliki bobot yang berat dan bertekstur keras sehingga menandakan bahwa bawang merah Bima merupakan bawang dengan kualitas terbaik dalam kelompok varietasnya. Dengan ciri khasnya tersebut bawang merah Bima menjadi bawang merah paling dicari di pasar luar daerah, seperti di Lombok, Makassar, Banjarmasin, hingga di kota -kota besar di pulau Jawa. Daerah-daerah tersebut menjadi tempat tujuan akhir pengiriman bawang merah Bima. Keunggulan daerah Bima dalam menghasilkan bawang merah dengan kualitas terbaik didukung oleh keadaan cuaca di Bima yang tidak tinggi curah hujannya atau dengan intensitas rendah. Wilayah yang memiliki curah hujan rendah dianggap sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman bawang merah. Bawang merah tidak akan kuat dan cepat membusuk saat masa pertumbuhannya jika curah hujannya tinggi dan disertai mendung yang berkepanjangan. Selain cuacanya yang mendukung, daerah Bima juga masih memiliki wilayah sawah yang masih cukup luas dan masih banyak masyarakat yang berprofesi sebagai petani bawang merah. Kedua item ini menjadi faktor pendukung melimpahnya hasil produksi bawang merah di Bima.

Pengangkutan dan Pengiriman Jagung di Pelabuhan Bima (Sumber: Dok. Pribadi)
Pengangkutan dan Pengiriman Jagung di Pelabuhan Bima (Sumber: Dok. Pribadi)

Jagung

Kemudahan jagung sendiri merupakan hasil pertanian daerah Bima yang baru-baru ini menjadi komoditas unggulan hasil pertanian daerah. Hasil produksi jagung Bima bisa mencapai di angka ratusan ribu ton dalam tiap tahunnya. Menurut data yang dilansir www.oborbima.id (5/5/2024), menyatakan bahwa hasil produksi Jagung daerah Bima tahun 2023 mencapai 555.443 Ton dengan luas lahan tanam 86.788 Ha. Kemudian di tahun 2024 hasil produksi Jagung daerah Bima ditargetkan mencapai 599.400 Ton dengan luas lahan tanam 93.600 Ha. Besarnya hasil produksi Jagung daerah Bima ikut berkontribusi dalam mengantarkan Provinsi NTB masuk dalam 10 besar sebagai Provinsi penghasil Jagung terbesar di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2023, angka produksi  Jagung Provinsi NTB mencapai 1,28 Juta Ton dengan luas lahan tanam 179,03.000 Ha (BPS NTB, 2024).

Hasil yang cukup melimpah tersebut, jagung Bima membanjiri pasar diluar daerah seperti di pasar-pasar kota besar pulau Jawa. Salah satu kegunaan Jagung yaitu dapat dijadikan beberapa produk olahan yang bernilai ekonomi seperti dapat dijadikan tepung jagung, dodol jagung, donat jagung, kukus jagung, dan nasi jagung. Selain itu jagung juga digunakan sebagai bahan pakan ternak karena memiliki gizi yang baik sehingga bagus untuk kesehatan hewan ternak. Melimpahnya produksi jagung daerah Bima didukung oleh beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang mempermudah penanaman, perawatan, hingga panen dan penjualan. Kemudian juga ada kebijakan yang menjaminkan kestabilan harga jagung sehingga para petani jagung merasa aman dalam menanam jagung karena kecilnya resiko kerugian, baik rugi secara fisik maupun rugi secara materil. Adapun beberapa kebijakan tersebut seperti di masalah saat penanaman, pemerintah daerah membebaskan beberapa lahan yang dimiliki daerah untuk di alih fungsikan menjadi lahan tanam jagung kepada para petani dengan berbagai ketentuan dan persyaratan. 

Sehingga oleh kebijakan tersebut hampir sebagian besar wilayah milik daerah yang umumnya wilayah pegunungan yang dijadikan objek atau sasaran kebijakan pembebasan lahan tersebut di alih fungsikan menjadi wilayah pertanian jagung. Kemudian persoalan perawatan, pemerintah daerah berkolaborasi dengan pemerintah pusat atau dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengadakan pupuk bersubsidi, bibit jagung unggul bersubsidi dan lain sebagainya. Berdasarkan usaha-usaha tersebut para petani jagung merasa terbantu karena dengan bantuan tersebut para petani akan dapat meminimalisir biaya penanaman, perawatan, panen dan serta penjualan hasil tanaman jagung. Jika tanpa bantuan tersebut tentu akan sangat membebani para petani karena biaya perawatan seperti untuk harga obat tanaman jagung saja lebih dari separuh biaya penjualan jagung.

Terakhir pada persoalan saat panen dan penjualan, pemerintah daerah berkontribusi pada kehadiran pengusaha jagung untuk membangun beberapa pabriknya di wilayah Bima. Kehadiran pabrik jagung sangat membantu masyarakat petani jagung dalam menjual hasil tanaman jagungnya. Pihak pabrik membeli jagung petani untuk di proses pengolahan menjadi bahan baku untuk makanan dan bahan pakan hewan ternak. Mendirikan pabrik jagung langsung di wilayah sentral tanaman jagung menjadi suatu keuntungan diantara kedua belah pihak, yakni para petani dan perusahaan. Keuntungan di pihak perusahaan, mereka tidak lagi mengeluarkan banyak biaya sewa jasa pengangkutan dan pengiriman jagung dari lahan pertanian jagung sampai kepada tempat pabrik jagung yang umumnya berada diluar pulau. Keadaan umum di Indonesia bahwa perusahaan membangun pabrik khususnya pabrik jagung hanya dibangun di kota industri seperti di kota-kota besar di Pulau Jawa.

Dengan dibangunnya pabrik yang berdekatan dengan lahan pertanian jagung, pihak pabrik akan diuntungkan karena biaya pengangkutan dan pengiriman yang dikeluarkan dapat diminimalisir karena dekatnya wilayah tanam jagung. Kemudian perusahaan juga bakal diuntungkan dengan keadaan para petani yang membawa langsung jagungnya ke pabrik untuk ditimbang dan dijual dengan membayar sendiri biaya angkutan dan pengiriman serta tidak sedikit juga petani yang menggunakan alat transportasi pribadi dalam mengangkut langsung jagungnya ke pabrik. Proses penjualan dan pembelian yang saling menguntungkan seperti ini menjadi salah satu kekuatan daerah Bima untuk terus konsisten dalam menjaga hasil produksi jagung daerahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun