Suatu Negara dibentuk atau didirikan yaitu bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan public. Kegiatan pelayanan publik di artikan sebagai suatu kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat baik kebutuhan pelayanan atas jasa, kebutuhan pelayanan atas barang dan maupun kebutuhan pelayanan atas administrasi. Dalam memenuhi setiap kebutuhan masyarakat tersebut, pemerintah dalam menjalankan tugasnya yaitu menyelenggarakan kegiatan pelayanan public harus berjalan dengan tertib, aman dan mencapai tujuan. Yang dimaksud dengan tertib yaitu teraturnya proses kegiatan pelayanan, kemudian yang dimaksud dengan aman yaitu tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan yang dimaksud dengan mencapai tujuan adalah tercapainya tujuan dari pada dibuatnya kebijakan tersebut. Maka untuk terwujudnya situasi tersebut dalam penyelenggaraan pelayanan public, diperlukan sebuah standar pelayanan.Â
Standar pelayanan sendiri diartikan sebagai tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat mudah, terjangkau, dan teratur (sumber: Djkn.kemenkeu.go.id).Berdasarkan pengertian tersebut, standar pelayanan merupakan suatu yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah. Kemudian standar pelayanan ada bebebrapa poin didalamnya yang harus dan wajib diwujudkan oleh pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan, poin-poin tersebut sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 8 ayat 2 di Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan yang terdiri dari: Jenis pelayanan, persyaratan pelayanan, proses/prosedur pelayanan, pejabat yang bertanggungjawab terhadap pelayanan, waktu pelayanan, dan biaya pelayanan. Adapun poin-poin standar pelayanan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
 1. Jenis PelayananÂ
Jenis pelayanan adalah pengelompokan pelayanan public berdasarkan perbedaan jenis kebutuhan masyarakat. Umumnya jenis pelayanan dibedakan berdasarkan pelayanan perijinan dan pelayanan non perijinan. Pelayanan perijinan adalah pelayanan yang berkaitan proses pemberian rekomendasi perijinan kepada masyarakat maupun pihak lain. Sedangkan pelayanan non perijinan adalah pelayanan yang berkaitan dengan pengawasan, koordinasi, evaluasi, informasi dan lain sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, pemerintah sebelum menyelenggarakan pelayanan harus menetapkan terlebih dahulu jenis pelayanan yang akan diselenggarakan. Penetapan jenis pelayanan berfungsi sebagai kepastian dan kejelasan dalam menentukan metode pelayanan, fasilitas pelayanan, prosedur pelayanan dan lain sebagainya.Â
2. Persyaratan PelayananÂ
Persyaratan pelayanan merupakan suatu tuntutan yang diperlukan atau dipenuhi dalam proses penyelenggaraan pelayanan sesuai ketentuan peraturan perundangan. Lebih lanjut persyaratan pelayanan dapat berupa kelengkapan dokumen, barang, dan jasa tergantung kebutuhan masing-masing jenis pelayanan (sumber: jdih.ntbprov.go.id). Berdasarkan pengertian tersebut, isi dari pada persyaratan pelayanan harus dipenuhi oleh pemohon pelayanan untuk dapat diprosesnya pelayanan yang dimohonkan tersebut. Adanya persyaratan pelayanan menjadi bahan pertimbangan kelayakan pemohonan pelayanan dengan isi pelayanan serta menjadi unsur pendukung dalam pembuatan hasil pelayanan contohnya seperti informasi identitas pemohon dalam proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).Â
3. Proses/prosedur pelayananÂ
Proses/posedur pelayanan merupakan suatu tata cara atau langkah-langkah dalam proses pelaksanaan kegiatan pelayanan yang melibatkan penggunaan seluruh fasilitas yang diperlukan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Adanya Proses/prosedur pelayanan ini menjadi pengatur dan terfokusnya proses kegiatan pelayanan sehingga terhindar dari terjadinya hal-hal yang tidak yang diinginkan contohnya seperti mal administrasi, pungutan liar (pungli), dan lain sebagainya. Berdasarkan pengertian dan tujuannya tersebut, proses/prosedur pelayanan menjadi salah satu poin penting yang mesti diperhatikan oleh pemerintah sebagai implementor pelayanan public.Â
4. Pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayananÂ
Pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan merupakan orang dipilih dan diberi tanggung jawab terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan pelayanan. Terkait keberhasilan dan kegagalan suatu pelayanan merupakan tanggung jawab dari pada orang ini. Dengan adanya orang yang bertanggungjawav terhadap keseluruhan proses kegiatan pelayanan dapat menumbuhkan serta meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai sasaran pelayanan. Biasanya orang memiliki tugas dan kewenangan pertanggungjawaban pelayanan ialah pimpinan instansi atau pimpinan bidang pelayanan dalam struktur organisasi pemerintahan.Â
5. Waktu pelayananÂ
Waktu pelayanan merupakan waktu dilakukannya proses penyelenggaraan pelayanan yang dimulai dari waktu buka pelayanan, waktu pengajuan pelayanan, waktu pross pelayanan, dan waktu dikeluarkannya hasil pelayanan. Adanya waktu pelayanan untuk terciptanya ketertiban dan kelancaran pelayanan serta sebagai prediktabilitas pelayanan yang bermanfaat bagi masyarakat saat ingin melakukan permohonan pelayanan. Penentuan waktu pelayanan ini sendiri ditentukan oleh instansi pelaksana pelayanan itu sendiri berdasarkan pertimbangan dan kesepakatan bersama dengan masyarakat.Â
6. Biaya pelayananÂ
Biaya pelayanan merupakan segala biaya (dengan nama atau sebutan apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan public yang besaran dan tata cara pembayaran ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (sumber: lpm.walisongo.ac.id). Lebih lanjut terkait besaran dan tata cara pembayaran selain ditetapkan oleh pejabat yang berwenang juga harus melibatkan masyarakat yang merupakan sasaran pelayanan tujuannya untuk menghindari resistensi terhadap biaya pelayanan yang telah dietapkan. Biaya pelayanan berguna sebagai sumber pendapatan organisasi pemerintahan untuk membiayai proses pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan.Â
Itulah penejelasan terhadap beberapa poin yang merupakan isi standar pelayanan berdasarkan Permendagri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelayanan Administrasi terpadu Kecamatan dalam pasal 8 ayat 2. Dengan adanya standar pelayanan public maka diharapkan terwujudnya suatu pelayanan public yang benar-benar memenuhi dan menjawab kebutuhan masyarakat yang melakukan permohonan pelayanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H