Berikut tiga rangkuman penulis mengenai kejanggalan dan keanehan dari pertandingan Indonesia vs Bahrain:
1. Semua perangkat wasit mulai dari wasit utama, hakim garis hingga wasit Video Asisten Referee (VAR) berasal dari timur tengah yaitu Oman dan Kuwait yang merupakan negara-negara satu rumpun atau tetangga dengan Bahrain. Untuk menjaga netralitas pertandingan seharusnya tidak boleh dipimpin oleh wasit sesama dari negara-negara timur tengah
2. Pemain Bahrain selama pertandingan banyak melakukan drama atau berusaha menjatuhkan dirinya atau diving untuk mengharapkan hadiah pelanggaran dari wasit berupa  tendangan bebas bahkan Pinalti. Hal seperti ini seharusnya tidak boleh atau haram dilakukan di dunia sepakbola karena sepakbola sangat menjujung tinggi nilai-nilai sportivitas. Di tambah Bahrain selaku tuan rumah maka sudah berkewajiban memperlakukan tim tamunya dengan baik lewat pertandingan yang jujur, bersih dan tanpa ada drama-drama kotor.
3. Wasit sejak awal menit pertandingan, banyak membuat keputusan-keputusan yang kontroversial dan tidak masuk akal seperti keputusan banyak memberikan hadiah tendangan bebas kepada Bahrain atau kartu kuning kepada pemain Indonesia sedangkan di dalam tayangan ulang pertandingan sudah jelas tampak pemain Bahrain tersebut melakukan diving. Hal ini berlangsung di sepanjang pertandingan dan puncaknya terjadi di menit tambahan waktu babak kedua yang berujung pada terciptanya gol sehingga menggagalkan kemenangan pertama kalinya Timnas Indonesia dalam ronde 3 ini. Tampak dilayar, menit pertandingan sudah lama habis bahkan hampir menit ke 100 namun wasit tidak kunjung meniup peluit, dan baru setelah terjadi gol yang dicetak Bahrain wasit meniup peluitnya.
Besar harapan dari seluruh pendukung Timnas Indonesia dapat memperbaiki setiap kekurangan dan kelemahannya sehingga dipertandingan berikutnya dapat meraih hasil yang maksimal. Keanehan dan kejanggalan diatas tidak boleh dijadikan alasan untuk berkecil hati bahkan berhenti berjuang, jadikan ini sebagai motivasi terbaik sehingga dapat membalas dengan sebuah prestasi yang gemilang yaitu lolos ke World Cup 2026 yang diselenggarakan di tiga negara sekaligus yaitu di Amerika serikat, Kanada dan Meksiko. Mimpi lolos ke World Cup 2026 merupakan mimpi kita semua sebagai orang Indonesia dan peluang Indonesia masih terbuka lebar, sehingga ini dapat menjadi modal utama bagi timnas Indonesia untuk lebih percaya diri dalam menatap laga selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H