Buku Gajah Mada terlahir ketika masa kemerdekaan bangsa Indonesia yang ditandai dengan adanya suatu bentuk periode yang dinamakan dengan "Booming Priode".Â
Dalam periode tersebut banyak hasil karya tulisan-tulisan historiografi yang ditulis oleh orang Indonesia yang di mana dalam hasil karya tulisannya tersebut kebanyakan mengisahkan tokoh-tokoh atau pahlawan-pahlawan asli orang Indonesia yang dapat memberikan suatu bentuk identitas nasional dan juga bisa membangkitkan terhadap semangat nasionalisme bagi para pembacanya.Â
Oleh karena itu, saya tertarik lebih dalam lagi untuk mengkaji mengenai buku Gajah Mada untuk mengungkapkan keterkaitan dengan "Booming Period" tersebut dengan tulisan yang ada di dalam buku Gajah Mada karya Muhammad Yamin.
Gajah Mada merupakan seorang tokoh yang berasal dari Masa Hindu-Budha yaitu pada masa kerajaan Majapahit. Kelahiran dari Gajah Mada tidak dapat diketahui secara pasti, tetapi berdasarkan kitab Usana Jawa bahwa Gajah Mada dilahirkan dari sebuah kelapa dari penjelmaan Sang Hiang Narayana.Â
Karier dari Gajah Mada dimulai ketika menjadi seorang ahli negara pada saat terbentuknya kerajaan Majapahit. Bahkan, Gajah Mada selama berada di kerajaan Majapahit beberapa kali berpindah-pindah jabatan dan biasanya jabatan yang di pegang oleh Gajah Mada sangat strategis kedudukannya. Hingga akhirnya, Gajah Mada mencapai puncak kariernya ketika menjabat sebagai seorang panglima.
Muhammad Yamin yaitu sebagai penulis dari buku ini sangat terinspirasi terhadap apa yang telah dilakukan oleh Gajah Mada dalam menyatukan wilayah kepulauan nusantara.Â
Penulis cenderung mengagung-agungkan terhadap tindakan dari Gajah Mada yang rela sebagian hidupnya untuk diberikan kepada negaranya dalam mempersatukan wilayah kepulauan nusantara. Bahkan, penulis pun memakai konsep yang digunakan oleh Gajah Mada dalam menyatukan wilayah nusantara yaitu dengan memprakarsai mengenai konsep Indonesia Raya dengan berbangsa, bertumpah darah dan berbahasa Indonesia pada kongres pemuda II yang terjadi pada 28 Oktober 1928.
Oleh karena itu, maka terjadilah suatu bentuk pengulangan kembali dalam menyatukan nusantara antara yang terjadi pada masa Gajah Mada dengan yang dialami oleh penulis.
Dari sinilah terlihat jelas bahwa penulis dalam menulis hasil karyanya merujuk kepada sebelum nama Indonesia ada yaitu nusantara. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan sumber yang dipakai oleh Yamin dalam menulis hasil karyanya yang berupa kitab-kitab hasil dari peninggalan kerajaan Majapahit seperti kitab Nagarakertagama dan Pararaton.Â
Oleh karena itu, dalam hasil karyanya ini Yamin banyak sekali menggunakan sumber-sumber tradisional yang di mana sumber tersebut ditulis sebelum nama Indonesia ada atau ketika nama Indonesia masih berbentuk Nusantara.Â
Yamin sendiri tidak merujuk kepada Indonesia pada saat di jajah oleh pemerintah kolonial Belanda. Hal tersebut karena sesuai dengan makna dari penulisan buku ini yang di mana ia ingin menegakkan kepala di tengah-tengah lautan api perjuangan dengan mencurahkan seluruh tenaga persatuan dalam pembentukan Indonesia dengan memakai tokoh nasional yaitu Gajah Mada sebagai sumber inspirasinya.