Pertumbuhan otak bayi usia 0 hingga 12 bulan merupakan periode emas pada masa awal kehidupannya. Asupan nutrisi yang baik sangat penting untuk mendorong pertumbuhan otak bayi. Pertumbuhan otak yang optimal sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kecerdasan bayi.
Pengertian pemberian ASI Eksklusif ialah bayi hanya diberi ASI saja dari usia 0-6 bulan tanpa diberikan makanan pendamping, seperti susu formula, air putih, bubur, buah, dll. Menurut data WHO tahun 2013, cakupan ASI Eksklusif tertinggi di dunia diduduki oleh Korea yaitu sebesar 89%, sedangkan terendah diduduki oleh Inggris yaitu sebesar 1%.
Menurut data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 hingga tahun 2014, cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia sebesar 48,6% pada tahun 2012, sebesar 54,3% pada tahun 2013, dan sebesar 52,3% pada tahun 2014. Namun, cakupan pemberian ASI EksklusifÂ
di Indonesia dapat dikatakan masih belum mencapai target dikarenakan target nasional pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2014 ialah sebesar 80%. Meskipun demikian, ada satu provinsi yang berhasil mencapai target, yaitu provinsi NTB dengan persentase 84,7%. Hal ini berkaitan dengan penerbitan KepMenKes No.15 Tahun 2015 yang berfungsi untuk mendorong peningkatan pemberian ASI Eksklusif.
ASI merupakan asupan terbaik yang dapat diberikan oleh ibu kepada bayinya karena di dalam ASI terdapat semua zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi, seperti taurin, laktosa, asam lemak yang merupakan asam lemak utama dari ASI dan hanya terkandung sedikit di dalam susu sapi.
ASI juga mengandung karetonoid dan selenium yang di dalam tubuh bayi memiliki peran sebagai sistem pertahanan tubuh untuk mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan antibodi.
Perkembangan bayi sangat dipengaruhi oleh peran serta orang tua dalam memberikan stimulasi, contohnya seperti mendekap bayi saat menyusui, menatapnya, mengajaknya berbicara dengan penuh kasih sayang. Anak akan lebih cepat berkembang ketika ia mendapat lebih banyak stimulasi.
Menurut Satuan Tugas ASI Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian ASI Eksklusif dapat menurunkan persentase kematian hingga 13% dan di praktik menyusui telah berhasil menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi di negara berkembang.
Rendahnya pemberian ASI Eksklusif dapat menjadi ancaman bagi Tumbuh Kembang Anak (TKA) dan dapat menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernapasan serta infeksi saluran pencernaan.
Dukungan atau support dari pemerintah, keluarga, tenaga kesehatan, dan orang terdekat sangat berperan dalam sukses tidaknya ibu dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Semakin besar dukungan yang ibu dapatkan untuk terus menyusui, maka akan semakin besar pula kemampuan ibu untuk dapat bertahan terus untuk menyusui bayinya.