Mohon tunggu...
Farhah nuha
Farhah nuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Farhah kamilatun nuha hukum keluarga UinsgdBandung

Business: CP 0895-4059-33602 farhahnuha36@gmail.com Yt: farhah_nuha Tiktok: farhah_nuha Fb: farhah nuha Shopee shop: farhahstore04

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review dan Alur Cerita Film Pengabdi Setan Communion

31 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 31 Agustus 2022   15:09 3268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada saaatnya bapak menemui rini dan menjelaskan bahwa ia sayang dan melindungi anak anaknya dari ini semua kemudian bapak marah kepada ian dan berkata anak setan kemudian semuanya tertangtap disisi lain pak darto menunggu di halte bus untuk membantu penghuni rumah susun supaya terselamatkan.

Ritualnya dimulai korban korban  berkumpul menjadi pocong pukul 12.00 semua orang mengikuti ian sebagai pemimpin disini sudah di korbankan bapak dulu. 

Kemudian ian memberi tanah kepada rini supaya memilih dunia baru kemudian rini bangun dan bapaknya mati giliran tony kemudian rini sadar dan datang pak darto mengeluarkan benda pusaka dan melemparkan semacam kelereng kepada pocong kemudian setan setan lainhya dikendalilan wisnu yang sudah mengerti bahasa isyarat. Ritual pun gagal wisnu,rini, tony, bondi, ari selamat mereka diselamtkam tim pak darto menggunakan perahu. 

Pak darto menceritakan bahwa ritual penggabdi setan ini sangat berbahaya banyak orang yang berkuatan besar. Sebenarnya bapak dan ibu yang sudah melakukan perjanjian ini akan membatalkan namun syaratnya harus menembus dengan 1000 mayat. Film pun selesai ditambah adegan yang membuat kita bertanya tanya ibunya dino dan suaminya yang tidak berpihak dan sebagai pelaku jahatnya menari.

Kelemahan film ini menurut saya terlalu banyak jumscare cahaya kamera terlalu sering digerakan, alut ceritanya terlalu rumit,penuh konflik penonton merasa bingung karena kurang jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun