Mohon tunggu...
Farha Herwinsyah
Farha Herwinsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tugas pbak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Remehkan Penderita Autisme

15 November 2022   22:31 Diperbarui: 15 November 2022   22:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan Remehkan Penderita Autisme

Autistic Disorder atau kerap di sebut dengan autisme adalah Gangguan atau Abnormalitas perkembangan pada interaksi sosial dan komunikasi serta ditandai dengan terbatasnya aktivitas , pergaulan dan ketertarikan. Penderita autisme lebih sering introvert dalam bergaul sehingga penderita autisme butuh bimbingan khusus. Menurut para ahli kesehatan , penyakit autisme tidak dapat disembuhkan secara total. 

Penyakit ini hanya bisa dikendalikan seperti mengurangi gejala autisme untuk mendukung kemampuan fungsionalnya dengan mengonsumsi obat-obatan dan jenis-jenis terapi yang dianjurkan dokter.

Ahli autisme,Kartono ,menjelaskan bahwa autisme adalah gejala menutup diri sendiri secara total dan tidak mau berhubungan dengan dunia luar dan lebih asik dengan pikiran dan fantasi sendiri.Namun dibalik fantasi dan fikiran tersebut terdapat konsentrasi yang tinggi dan jarang dimiliki oleh manusia normal. Kelebihan dari autisme antara lain :

-Konsentrasi yang sangat tinggi
-daya ingat yang tajam
-Memerhatikan hal dengan sangat detail
-lebih mengandalkan logika daripada emosi
Penderita autisme cenderung memiliki otak yang cerdas, tidak sedikit penderita autisme yang memiliki bakat khusus seperti melukis , berfikir logis , memecahkan soal matematika  dll. Namun bakat yang dimiliki autisme cenderung bermain dalam segi fikiran atau otak.

Dari kelebihan autisme tersebut ,Penderit harus ikut dalam kelas khusus agar kelebihan tersebut tidak sia sia , dengan adanya wadah bagi penderita , penderita bisa mengembangkan skill dan bakatnya dan tentunya didampingi dengan terapi yang dianjurkan oleh para ahli atau dokter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun