Bulan ramadhan adalah bulan kemenangan yang suci dan penuh keberkahan. Setiap yang kita lakukan bernilai ibadah, bahkan dilipatkan gandakan. Oleh sebab itu, tak heran jika bulan suci tersebut dinanti-nantikan, dan menjadi ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.Â
Salah satunya, yaitu dengan bersedekah bagi-bagi takjil gratis yang sudah menjadi tradisi rutin setiap bulan Ramadhan oleh Pondok Pesantren Roudhotul Jannah As-Saidiyah Bahrussalam.
Ponpes roudhotul jannah, yang terletak di Desa Serang, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa tengah tersebut memang masih dibilang baru. Namun, sudah sejak lama sebelum ponpes tersebut diresmikan, sang pendiri sekaligus pengasuh yaitu Ustadz Naseh Baharuddin selalu rutin bersama sanak keluarganya untuk bagi-bagi takjil tersebut.
Takjil yang dibagikan merupakan es cendol khas Bandung. Yang dibuat langsung oleh Bapak Rinto yang biasa dipanggil Pak Kumis atau bisa juga Pakde Rin.
"Sebenarnya, awal mula ada ide untuk bagi-bagi takjil gratis ini adalah Ustadz Naseh yang merupakan pendiri ponpes Roudhotul Jannah." kata Pak Kumis (Wawancara langsung, Selasa 12/4/2022, 15.30 WIB).
Pak Kumis yang merupakan bagian sanak keluarga Ustadz Naseh, menjelaskan bahwa awal ide bagi-bagi takjil es cendol ini adalah dari Ustadz Naseh. Walaupun Pak Kumis yang membuatnya, namun sepenuhnya awal ide dari Ustadz Naseh.
"Pertama, bagi-bagi takjilnya ramadhan tahun lalu itu di jalan depan Masjid Baiturrohman Serang. Sekarang, di depan ponpes Roudhotul Jannah." tuturnya.
Pak kumis juga menambahkan bagaimana awal mula bagi-bagi takjil gratis tersebut dimulai. Yaitu di jalan depan masjid Baiturrohman Serang saat Ramadhan tahun lalu, dan kini cukup di depan ponpes Roudhotul Jannah.
"Sudah dua tahun, dua kali bertemu ramadhan dan selalu rutin bagi-bagi takjil gratis es cendol khas bandung," sahut Pak Kumis menjelaskan.
Rupanya, bagi-bagi takjil gratis tersebut sudah berjalan selama dua tahun lamanya, yang berarti dua kali bertemu dengan bulan ramadhan.
Pak Kumis juga menjelaskan alasan mengapa selalu rutin berbagi takjil gratis tersebut setiap hari pada saat bulan Ramadhan.
"Supaya para tetangga bisa merasakan cendol buatan saya. Cendol khas Bandung. Dan juga barang kali nanti ada yang memesan dibuatkan es cendol saya ini." jawab Pak Kumis.
Selain itu, tujuan khusus mengapa bagi-bagi takjil gratisnya hanya saat bulan Ramadhan yaitu untuk beramal walau sedikit kepada tetangga sekitarnya. Sebab bulan ramadhan ini setiap orang berpuasa, jadi akan lebih segar jika berbuka dibarengi dengan es cendol khas Bandung tersebut.
Setiap harinya, Pak Kumis membuat es cendol yang dibantu oleh santri-santri Roudhotul Jannah. Mulai dari awal mula pembuatan cendol dari adonan, sampai pengemasan menjadi es cendol yang menyegarkan. Sehingga, total dari bagi-bagi takjil gratis ini mencapai kurang lebih 400 bungkus/hari es cendol. Jadi dapat dikalkulasikan, jika dalam sebulan total jumlah es cendol yang dibagikan mencapai 1.200 bungkus.
"Kira-kira ya 400 bungkus per hari. Kalau sampai satu bulan ya berarti dikalikan saja berapa." begitu jawab Pak Kumis membeberkan (Wawancara langsung, Selasa 12/4/2022, 15.30 WIB).
Jika teman-teman semua penasaran, bagaimana rasa es cendol khas Bandung buatan Pak Kumis, cuss datang ke ponpes Roudhotul Jannah di desa Serang, dari mulai pukul 15.00 (3 sore) ya.
Penulis: Farhah Nur Choiriyah (Mahasiswi Semester 4, PBSI, FKIP, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).
Dosen Pengampu: Ibu Meilan Arsanti, S.Pd., M.Pd. (Dosen Matkul Jurnalistik, PBSI, FKIP, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H