Mohon tunggu...
Farhah Nur Choiriyah
Farhah Nur Choiriyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi bahasa dan sastra Indonesia

Santri jiwaku, Istiqomah prioritas ku, semangat caraku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

HAM di Mata Islam dan Pancasila

23 Juni 2021   15:53 Diperbarui: 23 Juni 2021   16:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dr. Ira Alia Maerani, Farhah Nur Choiriyah

Dosen FH Unissula, mahasiswa PBSI, FKIP Unissula

HAM merupakan singkatan dari hak asasi manusia. Sudah tidak asing lagi, pasti kita sering mendengar pernyataan "Tegakkan HAM!". Bahkan warga awam sekali pun pasti mengerti dan memahami adanya hak asasi manusia ini. Namun, sebagian warga masih ditemukan tindakan penyelewengan pada hak asasi manusia. Perlu kita pahami lebih lanjut, bahwa setiap manusia bahkan setiap makhluk hidup memiliki haknya masing-masing. Baik dalam hal memilih tempat tinggal, kepercayaan, bahkan urusan pribadi pun semua memiliki haknya masing-masing.

Bukan tanpa alasan, HAM tersebut disingkat sebagai hak asasi manusia. Karena dari setiap kata tersebut, memiliki artinya  masing-masing. Kata 'hak' menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu milik; kepunyaan. Yang berarti bahwa setiap makhluk hidup mempunyai suatu yang dimiliki dan melekat pada dirinya sendiri. Lalu kata 'asasi' menurut KBBI yaitu bersifat dasar; pokok. Yang berarti bahwa pada dasarnya setiap makhluk memiliki hak, bahkan hak yang mendasar sekali pun atau pokok. Sedangkan kata 'manusia' menurut KBBI yaitu makhluk yang berakal budi. Dalam artian manusia ini berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Sehingga, hak asasi manusia cocok diterapkan pada makhluk hidup berakal budi yaitu manusia.

Dapat ditarik kesimpulan, bahwa hak asasi manusia ialah suatu kepemilikan yang sudah melekat pada diri manusia, sehingga harus saling menghormati masing-masing hak yang telah dipilih oleh manusia lain.

Lalu bagaimana Hak Asasi Manusia di dalam Islam?

HAK ASASI MANUSIA DI DALAM ISLAM

Dalam Al-Qur'an Surah Ali 'Imran ayat 112, Allah berfirman:

 

Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang pada tali agama Allah dan tali persaudaraan dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan selalu diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu, karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak alasan yang benar. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

Dalam petikan ayat tersebut, menjelaskan tentang HablumminAllah wa hablumminannas. Mengajarkan hubungannya kita dengan Allah,  selain itu juga menjelaskan tantang hubungan antar sesama manusia. Maka, menghasilkan dua konsep hak, yaitu hak kepada Allah dan hak kepada manusia. Dimana setiap hak harus saling melandasi. Hak Allah melandasi hak manusia, dan hak manusia melandasi hak Allah.

Maka, konsep Islam tentang HAM berpegang teguh pada Tauhid yang mengandung persaudaraan manusia, bahkan permakhlukan kepada sesama makhluk hidup. Dimana hal ini mengartikan, bahwa makhluk hidup selain manusia juga memiliki hak, sehingga tidak boleh bertindak sewenang-wenang kepada makhluk hidup lain seperti binatang, tumbuhan, atau alam sekitar.

Setelah kita mengetahui Hak Asasi Manusia dalam Islam, bahwa sesungguhnya Al-Qur'an  menjelaskan untuk menjaga hubungan baik sesama makhluk hidup. Lalu selanjutnya kita kupas, bagaimana hubungan HAM dengan salah satu sila Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Dan bagaimanakah cara mempraktikkannya?

SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB 

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mendasarkan sila-sila berikutnya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai Tauhid Islam mewarnai sila-sila dalam Pancasila. Berikutnya pada sila kedua pancasila "Kemanusiaan yang adil dan beradab", yaitu menunjukkan sebuah sikap menghargai atas nilai-nilai kemanusiaan tanpa memandang agama, suku, ras, golongan, bangsa, dan negara. Dalam konteks kemanusiaan yang adil juga beradab, Islam juga memasukkan nilai-nilai dasarnya yaitu sifap adil. Karena sifat adil merupakan sifat utama Allah SWT yang wajib diteladani oleh manusia. Sedangkan lawan dari sifat adil yaitu sifat zalim. Kedua sifat tersebut terdapat di dalam firman Allah Qur'an Surah an-Nahl (16) ayat 90:

 

Yang artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Allah melarang untuk melakukan perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Allah memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Dapat dijelaskan lebih lanjut, bahwa dari ayat tersebut terdapat dua hal penting, yaitu:

  1. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan. Merupakan perintah langsung dari Allah kepada manusia untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan. Berbuat kebajikan merupakan sikap terbaik yang kita berikan kepada sesama manusia bahkan makhluk hidup lain. Dimana hal ini menandakan, sikap manusia yang telah keluar dari zaman kebodohan, zaman dimana manusia berbuat menyimpang kepada perintah Tuhan.
  2. Allah melarang untuk berbuat perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Menjelaskan perintah berupa larangan untuk melakukan berbagai perbuatan keji yang mengandung penyimpangan kepada nilai-nilai kemanusiaan dan sangat bertentangan dengan hak asasi manusia. Sehingga dapat memutuskan tali persaudaraan bahkan perpecahan. Perbuatan keji seperti pembunuhan, perzinaan, kejahatan atas manusia dan makhluk hidup, dapat menjatuhkan manusia ke dalam ke hancurannya yang sehancur-hancurnya.

Dari beberapa bukti firman Allah tersebut, dapat lebih memperkuat bahwasannya Islam menunjukkan sebuah perilaku yang menghargai hak asasi manusia, menghargai tanpa memandang keyakinan religiusnya. Maka, sumbangsih dari adanya Islam ialah mewujudkan manusia yang menghargai dan mengakkan adanya hak asasi manusia, memanusiakan manusia lain, dan dimanusiakan oleh manusia lain. Islam adalah agama yang membangun peradaban manusia, islam sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan bahkan Nabi Muhammad SAW sangat menghormati pemeluk agama lainnya, dimana zaman nabi dahulu masyarakat Islam berdampingan dengan masyarakat Yahudi di kota Madinah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun