udara di waktu petak seperti bergelitik mengajakku berbicara..
tak ku sadar, aku terbawa dalam lamunan akan indahnya sebuah harapan
Guguran dedaunan mulai memenuhi tepat dirunag ini..
Namun ,,aku mulaiterbangun dalam harapan ini
Bagitu mudahkah kau obral harapan ini
Begitu mudahkah kau ombang-ambing harapang ini..
Harapanku seperti sehempas kapas yang bernari-nari diatas alunan musik ..
mudahkah kau seok-seok harapanku,, yang hanya tinggal kenangan
jangan kau buang harapanku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H