Mohon tunggu...
FARFIA FRIDIANTI
FARFIA FRIDIANTI Mohon Tunggu... -

DO THE BEST AND BE THE BEST jika hati tidak bisa menerima, maka hanya waktu yang bisa menjawab semua ini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan

19 Maret 2014   04:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:46 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

udara di waktu petak seperti bergelitik mengajakku berbicara..

tak ku sadar, aku terbawa dalam lamunan akan indahnya sebuah harapan

Guguran dedaunan mulai memenuhi tepat dirunag ini..

Namun ,,aku mulaiterbangun dalam harapan ini

Bagitu mudahkah kau obral harapan ini

Begitu mudahkah kau ombang-ambing harapang ini..

Harapanku seperti sehempas kapas yang bernari-nari diatas alunan musik ..

mudahkah kau seok-seok harapanku,, yang hanya tinggal kenangan

jangan kau buang harapanku..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun